BNN akan tes pilot secara mendadak
A
A
A
Sindonews.com - Menyusul terungkapnya penyalahgunaan narkoba di lingkungan pilot, membuat banyak pihak cemas. Mengantisipasi semakin mewabahnya tradisi nyabu di kalangan pilot itu, Badan Narkotika Nasional (BNN) akan melakukan tes mendadak bagi pilot sebelum terbang.
"Kita berencana akan melakukan tes dadakan pada pilot sebelum terbang, kita akan ambil beberapa sampling. Tentunya bekerjasama dengan Kementerian Perhubungan dan maskapai penerbangan," kata Sumirat Dwiyanto, humas BNN, Senin (6/2/2012).
Menurut Sumirat, sudah ada kerja sama antara maskapai dengan Kementerian terkait hal pengecekkan kesehatan fisik dan mental para pilot. Pengecekkan itu dilakukan enam bulan sekali. Tak terbatas kepada pilot, BNN juga akan meminta agar seluruh petugas penerbangan dites.
Kata Sumirat, bagi setiap orang yang terlibat penyalahgunaan narkotika untuk mengikuti rehabilitasi .
"Kami mengimbau pilot yang melakukan penyalahgunaan narkoba untuk menjalani rehabilitasi, tak hanya pilot namun juga semua warga masyarakat, sesuai Peraturan Pemerintah 25 tahun 2011 bahwa penyalahgunaan narkoba wajib melaporkan dirinya untuk menjalani rehabilitasi" jelasnya.
Diakui Sumirat dari 3,8 juta jiwa pecandu yang ada di Indonesia, baru 18 ribu yang melakukan rehabilitasi, sementara sebagian besarnya tetap dalam lingkaran narkotika.
Seperti diketahui, beberapa hari lalu, seorang pilot Lion Air berinisial SS dibekuk usai memakai sabu di Hotel Garden Palace, Surabaya, Jawa Timur. Rencananya SS akan menerbangkan pesawat tiga jam kemudian sebelum ditangkap.(lin)
"Kita berencana akan melakukan tes dadakan pada pilot sebelum terbang, kita akan ambil beberapa sampling. Tentunya bekerjasama dengan Kementerian Perhubungan dan maskapai penerbangan," kata Sumirat Dwiyanto, humas BNN, Senin (6/2/2012).
Menurut Sumirat, sudah ada kerja sama antara maskapai dengan Kementerian terkait hal pengecekkan kesehatan fisik dan mental para pilot. Pengecekkan itu dilakukan enam bulan sekali. Tak terbatas kepada pilot, BNN juga akan meminta agar seluruh petugas penerbangan dites.
Kata Sumirat, bagi setiap orang yang terlibat penyalahgunaan narkotika untuk mengikuti rehabilitasi .
"Kami mengimbau pilot yang melakukan penyalahgunaan narkoba untuk menjalani rehabilitasi, tak hanya pilot namun juga semua warga masyarakat, sesuai Peraturan Pemerintah 25 tahun 2011 bahwa penyalahgunaan narkoba wajib melaporkan dirinya untuk menjalani rehabilitasi" jelasnya.
Diakui Sumirat dari 3,8 juta jiwa pecandu yang ada di Indonesia, baru 18 ribu yang melakukan rehabilitasi, sementara sebagian besarnya tetap dalam lingkaran narkotika.
Seperti diketahui, beberapa hari lalu, seorang pilot Lion Air berinisial SS dibekuk usai memakai sabu di Hotel Garden Palace, Surabaya, Jawa Timur. Rencananya SS akan menerbangkan pesawat tiga jam kemudian sebelum ditangkap.(lin)
()