Opini publik, Demokrat dihuni para koruptor

Sabtu, 28 Januari 2012 - 16:44 WIB
Opini publik, Demokrat...
Opini publik, Demokrat dihuni para koruptor
A A A
Sindonews.com - Isu tak sedap menerpa Partai Demokrat bukan hanya lantaran M Nazaruddin menjadi terdakwa dalam kasus suap Wisma Atlet SEA Games, tapi lebih luas dari itu.

Peneliti Indo Barometer M Qodari mengatakan, Nazar memang menjadi titik sumbu dari ledakan kemudian berdampak pada organisasi partai dan opini publik. Banyaknya tokoh Demokrat disangkut-pautkan dengan kasus itu menimbulkan anggapan partai berlambang mercy ini dihuni para koruptor.

"Menurut saya lebih luas daripada itu. Maka itu, kemudian persoalan dihadapi Demokrat menjadi sangat luas, walaupun Nazar memang titik sumbu dari ledakan ini," ujar Qodari usai acara diskusi Polemik Sindo Radio dengan tema 'Demokrat Terguncang', di Warung Daun, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (28/1/2012).

Merunut dari awal, kasus wisma atlet tidak diawali dari kasus Nazar, melainkan penangkapan Wafid Muharam dan Mindo Rosalina di Kantor Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), sedangkan Menporanya adalah Andi Malarangeng yang juga kader Demokrat. Setalah kasus dikembangkan, muncul pengakuan adanya Anas Urbaningrum dan Angelina Sondakh dalam kasus itu.

"Jadi di situ jelas, kasus wisma atlet menyangkut sejumlah tokoh lain, Andi Mallarangeng, Angelina Sondakh, dan seterusnya sehingga kasus itu kemudian menjadi besar di mata masyarakat," katanya. Terjadi, transformasi dari persoalan Nazar.

"Apalagi kalau kita sudah bicara publik. Publik itu tak terlalu tahu detail mengenai tokoh-tokoh. Yang diketahui masyarakat cuma ada banyak tokoh Partai Demokrat terlibat kasus korupsi. Dan kalau begitu potretnya adalah Demokrat itu partai yang korup," jelasnya.

Dampak dari kasus ini akan lebih besar dibandingkan jika kejadian serupa terjadi di partai lain. Pasalnya, menjelang tahun 2009, satu alasan banyak masyarakat memilih Partai Demokrat adalah citra antikorupsi yang begitu kuat.

Ditambah profil SBY dengan segala kebijakan hukumnya maupun karena memang salah satu iklan yang paling menonjol dari partai ini adalah soal antikorupsi.

"Dan kebetulan yang menjadi tokoh iklan itu adalah tokoh yang kini disebut-sebut terlibat kasus korupsi, Anas ada di situ, Angelina Sondakh ada disitu, Andi Mallarangeng juga ada disitu," pungkasnya. (lin)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3589 seconds (0.1#10.140)