KPK kerja sama ICW agar bernyali

Jum'at, 27 Januari 2012 - 13:46 WIB
KPK kerja sama ICW agar bernyali
KPK kerja sama ICW agar bernyali
A A A
Sindonews.com - Korupsi wisma atlet contoh konkret betapa kronisnya korupsi di Indonesia karena melibatkan para pengusaha dan pejabat negara. sebab itu Indonesia masih butuh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bisa mendampingi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala mengatakan, saat di dalam persidangan kasus wisma atlet Muhammad Nazarudin dan para saksi-saksi lainya sering sekali menyebut Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum dan Menpora Andi Malarangeng dalam persidangan.

"KPK seharusnya, sudah mampu menyimpulkan dari itu semua," ucapnya di Gedung DPD, Senayan, Jakarta, Jumat (27/1/2012).

Menurutnya, peran serta semua pihak diperlukan dalam memberikan data konkret dalam penuntasan skandal korupsi wisma atlet. Indonesian Corruption Watch (ICW) bisa bekerja sama dengan KPK dalam penuntasannya.

"Kita perlu banyak lagi LSM seperti ICW yang memberikan puding data ke KPK," ujarnya kepada wartawan seusai mengisi acara Talk show DPD RI dengan topik 'Bila Negara Gagal Melindungi warganya' di pressroom DPD RI, Jakarta, Jumat (27/1/2012).

Dia mengatakan, kerja sama ICW bisa dimanfaatkan agar kasus wisma atlet bisa menyentuh Andi Mallarangeng dan Anas Urbaningrum. Sehingga beban yang dipikul KPK dalam penuntasan kasus ini bisa lebih ringan.

"KPK jangan main sendiri terlalu berat bebannya nanti," tuturnya.

Sejauh ini upaya penuntasan kasus wisma atlet tampak jalan di tempat, walau KPK sudah memiliki bukti awal yang cukup kuat untuk melakukan penyidikan. Tetapi karena bekerja sendiri, KPK seolah tidak punya nyali.

"Hal itulah yang membuat KPK terasa berat sekali. Seharusnya KPK harus melisting bukti-bukti awal agar penyidikannya bisa terarah," pungkasnya. (wbs)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6485 seconds (0.1#10.140)