SBY panggil Ketum & Sekjen terkait opini publik
A
A
A
Sindonews.com - Belakangan ini Partai Demokrat dilanda isu tak sedap. Terutama, ketika nama Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dikait-kaitkan dalam kasus suap Wisma Atlet SEA Games.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku Ketua Dewan Pembina Parta Demokrat memanggil Anas selaku Ketum dan Edhie Baskoro sebagai Sekjen dalam pertemuan rutin, Selasa 24 Januari malam, di Cikeas itu.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua mengatakan ketika citra partai mulai menjadi opini publik kurang baik, menjadi kewajiban partai untuk meluruskan. Bukan masalah tudingan Muhammad Nazarudin-nya yang dibahas, tapi opininya yang berkembanglah penting untuk dihadapi.
"Saya kira wajar, kalau SBY sebagai Ketua Dewan Pembina, memanggil Ketum dan Sekjen, bagaimana dan apa yang harus dikerjakan kedepannya," kata Ketua Komisi I DPR RI ini, di kantornya, Jakarta, Rabu (25/1/2012).
Dalam pertemuan itu, pihaknya menentukan langkah untuk meluruskan opini publik yang dirasa terus berkembang dan menyerang.
"Jadi, mohon jangan ditanggapi sensitif dari pertemuan itu. Pertemuan tidak membahas soal kasus itu, karena Demokrat sudah menyerahkan kasus melibatkan Nazar ke lembaga hukum," ujarnya.
Max juga membantah munculnya kabar partai sudah mempersiapkan tiga nama calon pengganti Anas, jika sewaktu-waktu menjadi tersangka dalam kasus wisma atlet itu.
"Saya kira itu opini yang berkembang. Belum ada. Saya juga tahunya membaca di media hari ini, ada Pak Joko dan lain-lainnya. Toh keputusan itu ada pada Dewan Pembina," tambahnya.
Kemungkinan terbaik maupun terburuk, parpol sudah memiliki cara untuk menghadapinya. Jika memang nanti ada sesuatu Dewan Pembina Partai, kata Max, tentu punya langkah-langkah yang akan dilakukan. (lin)
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku Ketua Dewan Pembina Parta Demokrat memanggil Anas selaku Ketum dan Edhie Baskoro sebagai Sekjen dalam pertemuan rutin, Selasa 24 Januari malam, di Cikeas itu.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua mengatakan ketika citra partai mulai menjadi opini publik kurang baik, menjadi kewajiban partai untuk meluruskan. Bukan masalah tudingan Muhammad Nazarudin-nya yang dibahas, tapi opininya yang berkembanglah penting untuk dihadapi.
"Saya kira wajar, kalau SBY sebagai Ketua Dewan Pembina, memanggil Ketum dan Sekjen, bagaimana dan apa yang harus dikerjakan kedepannya," kata Ketua Komisi I DPR RI ini, di kantornya, Jakarta, Rabu (25/1/2012).
Dalam pertemuan itu, pihaknya menentukan langkah untuk meluruskan opini publik yang dirasa terus berkembang dan menyerang.
"Jadi, mohon jangan ditanggapi sensitif dari pertemuan itu. Pertemuan tidak membahas soal kasus itu, karena Demokrat sudah menyerahkan kasus melibatkan Nazar ke lembaga hukum," ujarnya.
Max juga membantah munculnya kabar partai sudah mempersiapkan tiga nama calon pengganti Anas, jika sewaktu-waktu menjadi tersangka dalam kasus wisma atlet itu.
"Saya kira itu opini yang berkembang. Belum ada. Saya juga tahunya membaca di media hari ini, ada Pak Joko dan lain-lainnya. Toh keputusan itu ada pada Dewan Pembina," tambahnya.
Kemungkinan terbaik maupun terburuk, parpol sudah memiliki cara untuk menghadapinya. Jika memang nanti ada sesuatu Dewan Pembina Partai, kata Max, tentu punya langkah-langkah yang akan dilakukan. (lin)
()