Aksi brutal di Aceh sudah lama terjadi
A
A
A
Sindonews.com - Situasi Nanggroe Aceh Darussalam terus memanas, rangkaian penembakan dan kejahatan serta perusakan sarana umum terus terjadi selama satu bulan terakhir. Bahkan semenjak perjanjian Helskinsi ditandatangani aksi kekerasan terus terjadi.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR Tjahjo Kumolo mengatakan, pemerintah juga terkesan lepas tangan, karena hingga saat ini belum dapat menyimpulkan apakah kasus tersebut adalah kriminal murni atau ada kaitannya dengan sejumlah konflik yang pernah terjadi di Aceh.
"Sangat absurd sekali, kalau penembak-penembak itu sampai sekarang belum dapat ditangkap dan diketahui," kata Tjahjo di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (11/1/2012).
Menurutnya, aksi brutal di Aceh Itu sudah lama terjadi. Jadi pemerintah harus menjelaskan ini kepada masyarakat secara jelas. Pemerintah juga harus berjanji akan menyelesaikan persoalan ini agar dapat membaik kembali.
"Luka masyarkat Aceh sudah lama dirasakan, bukannya diobati tetapi ditambah luka itu," ucap Tjahjo.
Menurut dia, pemerintah jangan cepat memberikan pernyataan peristiwa penembakan itu merupakan kriminal murni, namun perlu dicari latar belakang di balik peristiwa ini.
Berdasarkan hasil pengamatannya, konflik di Aceh ini terjadi karena ada rasa kekecewaan dari para tokoh di Aceh yang telah mendeklarasikan bersatunya Aceh dengan otonomui khususnya.
"Rasa kecewa itu baik menyangkut optimalisasi pembangunan yang belum optimal, menyangkut masalah pembelanjaan anggaran yang tidak bisa dinikmati masyarakat Aceh," pungkasnya. (wbs)
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR Tjahjo Kumolo mengatakan, pemerintah juga terkesan lepas tangan, karena hingga saat ini belum dapat menyimpulkan apakah kasus tersebut adalah kriminal murni atau ada kaitannya dengan sejumlah konflik yang pernah terjadi di Aceh.
"Sangat absurd sekali, kalau penembak-penembak itu sampai sekarang belum dapat ditangkap dan diketahui," kata Tjahjo di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (11/1/2012).
Menurutnya, aksi brutal di Aceh Itu sudah lama terjadi. Jadi pemerintah harus menjelaskan ini kepada masyarakat secara jelas. Pemerintah juga harus berjanji akan menyelesaikan persoalan ini agar dapat membaik kembali.
"Luka masyarkat Aceh sudah lama dirasakan, bukannya diobati tetapi ditambah luka itu," ucap Tjahjo.
Menurut dia, pemerintah jangan cepat memberikan pernyataan peristiwa penembakan itu merupakan kriminal murni, namun perlu dicari latar belakang di balik peristiwa ini.
Berdasarkan hasil pengamatannya, konflik di Aceh ini terjadi karena ada rasa kekecewaan dari para tokoh di Aceh yang telah mendeklarasikan bersatunya Aceh dengan otonomui khususnya.
"Rasa kecewa itu baik menyangkut optimalisasi pembangunan yang belum optimal, menyangkut masalah pembelanjaan anggaran yang tidak bisa dinikmati masyarakat Aceh," pungkasnya. (wbs)
()