Janggal, TNI/Polri lebih bersih dari KPK?
A
A
A
Sindonews.com - Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei yang sangat mengejutkan. Dalam survei itu dikatakan, TNI, Presiden dan Polri lebih bersih dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Hasil Survei LSI merilis Tentara Nasional Indonesia (TNI) merupakan lembaga yang dianggap bersih dengan 57,2%. Posisi kedua ditempati oleh lembaga kepresidenan sebanyak 51%. Sementara di posisi ketiga ditempati Kepolisian dengan 3% dan baru di urutan ke empat ditempati oleh KPK sebanyak 38,5%.
Politikus Partai Demokrat Achsanul Qosasi, menilai janggal hasil survei LSI itu. Menurutnya, sangat tidak bisa dipercaya jika Polri disebut sebagai institusi yang lebih bersih dibanding KPK.
"Kenapa tiba-tiba KPK kalah bersih dengan TNI dan Polri? Menurut saya aneh melakukan suatu survei, dasarnya juga kita tidak tahu. Apa dasarnya proyek, itu juga harus dilihat," ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, Senin (9/1/2012).
Menurut Achsanul, survei LSI tidak menjelaskan tolak ukur publik dalam mempersepsikan lembaga penegak hukum. "Kalau KPK itu dianggap kalah bersih dari Polri, yang bisa membuktikan itu fakta hasil temuan BPK. Jangan bicara statement atau survei, itu bahaya. Bersih atau tidak bersih itu adalah fakta hukum yang mengatakan BPK," tandasnya.
Wakil Ketua Komisi Keuangan dan Perbankan DPR ini menambahkan, hasil survei tidak dapat dipisahkan dari kepentingan tertentu. "Kalau bersih atau tidak bersihnya berdasarkan survei, nanti semua kepentingan bermain di sana. Misalnya untuk kepentingan TNI, Polri, KPK, jangan sampai nanti yang bersih dianggap enggak bersih dan yang enggak bersih dianggap bersih," jelasnya.
Sementara itu, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen (Pol) Saud Usman Nasution mengatakan, posisi Polri yang berada di urutan ketiga lembaga terbersih menurut survei LSI adalah prestasi tersendiri bagi Polri.
"Polri melakukan evaluasi atas berbagai kritik yang diterima. Polri juga berbenah dengan meningkatkan pengawas internal transparan dan diklarifikasi yang akuntabel," terangnya.
Dia menambahkan, dirinya berterima kasih atas kepercayaan masyarakat dan hal ini tentu akan menjadikan Polri lebih meningkatkan profesionalistasnya. "Jelas Mabes Polri, akan lebih meningkatkan kinerja, profesionalitasnya ke depan, khususnya di bidang korupsi kolusi dan nepotisme," tukasnya. (san)
Hasil Survei LSI merilis Tentara Nasional Indonesia (TNI) merupakan lembaga yang dianggap bersih dengan 57,2%. Posisi kedua ditempati oleh lembaga kepresidenan sebanyak 51%. Sementara di posisi ketiga ditempati Kepolisian dengan 3% dan baru di urutan ke empat ditempati oleh KPK sebanyak 38,5%.
Politikus Partai Demokrat Achsanul Qosasi, menilai janggal hasil survei LSI itu. Menurutnya, sangat tidak bisa dipercaya jika Polri disebut sebagai institusi yang lebih bersih dibanding KPK.
"Kenapa tiba-tiba KPK kalah bersih dengan TNI dan Polri? Menurut saya aneh melakukan suatu survei, dasarnya juga kita tidak tahu. Apa dasarnya proyek, itu juga harus dilihat," ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, Senin (9/1/2012).
Menurut Achsanul, survei LSI tidak menjelaskan tolak ukur publik dalam mempersepsikan lembaga penegak hukum. "Kalau KPK itu dianggap kalah bersih dari Polri, yang bisa membuktikan itu fakta hasil temuan BPK. Jangan bicara statement atau survei, itu bahaya. Bersih atau tidak bersih itu adalah fakta hukum yang mengatakan BPK," tandasnya.
Wakil Ketua Komisi Keuangan dan Perbankan DPR ini menambahkan, hasil survei tidak dapat dipisahkan dari kepentingan tertentu. "Kalau bersih atau tidak bersihnya berdasarkan survei, nanti semua kepentingan bermain di sana. Misalnya untuk kepentingan TNI, Polri, KPK, jangan sampai nanti yang bersih dianggap enggak bersih dan yang enggak bersih dianggap bersih," jelasnya.
Sementara itu, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen (Pol) Saud Usman Nasution mengatakan, posisi Polri yang berada di urutan ketiga lembaga terbersih menurut survei LSI adalah prestasi tersendiri bagi Polri.
"Polri melakukan evaluasi atas berbagai kritik yang diterima. Polri juga berbenah dengan meningkatkan pengawas internal transparan dan diklarifikasi yang akuntabel," terangnya.
Dia menambahkan, dirinya berterima kasih atas kepercayaan masyarakat dan hal ini tentu akan menjadikan Polri lebih meningkatkan profesionalistasnya. "Jelas Mabes Polri, akan lebih meningkatkan kinerja, profesionalitasnya ke depan, khususnya di bidang korupsi kolusi dan nepotisme," tukasnya. (san)
()