Pelaku penembakan Aceh Besar berpakaian serba hitam
A
A
A
Sindonews.com - Pelaku penembakan di Aceh Besar menggunakan pakaian serba hitam, mulai dari jaket dan helmnya. Hal itu diungkapkan Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Saud Usman Nasution.
"Saat ini korban masih kritis dan masih diopname di Rumah Sakit Aceh. Ketiga korban adalah Gunoto (30), Agus Suwitnyo (35) dan Sohbo Anos (25)," ujarnya kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (6/1/2012).
Kendati sudah mengantongi ciri-ciri pelaku, polisi masih belum berhasil mengungkap penembakan misterius yang mulai meresahkan warga Aceh itu. "Kita masih mencari pelakunya. Dan juga motifnya apa, masih dalam pelacakan," terangnya.
Seperti diketahui, kekerasan bersenjata kembali terjadi, tiga pekerja bangunan ditembak orang tak dikenal di Desa Simpang, Anuek Galong, Kecamatan Sukamakmur, Aceh Besar, pada Kamis 5 Januari 2012, sekira pukul 19.05 WIB. Korbannya adalah para pekerja bangunan.
Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (F-PDIP) Yosanna H Laoly menyatakan, pihaknya mengutuk aksi penembakan itu. Dia menyesalkan, insiden yang terjadi di Aceh Besar dan tempat lainnya di Aceh, masih belum berhasil diungkap.
Menurutnya, pemerintah sering kali absen dalam memberikan perlindungan dan rasa aman kepada seluruh rakyat. Pemerintah yang dipilih langsung oleh rakyat, ternyata tidak bisa memelihara kepercayaan rakyat. Mereka ditinggalkan dan dibiarkan tanpa perlindungan.
"Tidak terselesaikannya kasus yang Bima, Mesuji, dan Aceh, menandakan penguasa lebih sibuk menjaga citra politik. Pemerintah terkesan lebih banyak diam ketika rakyat membutuhkan pertolongan," terangnya. (san)
"Saat ini korban masih kritis dan masih diopname di Rumah Sakit Aceh. Ketiga korban adalah Gunoto (30), Agus Suwitnyo (35) dan Sohbo Anos (25)," ujarnya kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (6/1/2012).
Kendati sudah mengantongi ciri-ciri pelaku, polisi masih belum berhasil mengungkap penembakan misterius yang mulai meresahkan warga Aceh itu. "Kita masih mencari pelakunya. Dan juga motifnya apa, masih dalam pelacakan," terangnya.
Seperti diketahui, kekerasan bersenjata kembali terjadi, tiga pekerja bangunan ditembak orang tak dikenal di Desa Simpang, Anuek Galong, Kecamatan Sukamakmur, Aceh Besar, pada Kamis 5 Januari 2012, sekira pukul 19.05 WIB. Korbannya adalah para pekerja bangunan.
Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (F-PDIP) Yosanna H Laoly menyatakan, pihaknya mengutuk aksi penembakan itu. Dia menyesalkan, insiden yang terjadi di Aceh Besar dan tempat lainnya di Aceh, masih belum berhasil diungkap.
Menurutnya, pemerintah sering kali absen dalam memberikan perlindungan dan rasa aman kepada seluruh rakyat. Pemerintah yang dipilih langsung oleh rakyat, ternyata tidak bisa memelihara kepercayaan rakyat. Mereka ditinggalkan dan dibiarkan tanpa perlindungan.
"Tidak terselesaikannya kasus yang Bima, Mesuji, dan Aceh, menandakan penguasa lebih sibuk menjaga citra politik. Pemerintah terkesan lebih banyak diam ketika rakyat membutuhkan pertolongan," terangnya. (san)
()