Aburizal Bakrie, Ical, atau ARB?
A
A
A
Sindonews.com-Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) ketika ditanya wartawan dalam sebuah pertemuan dengan kalangan media massa di Kantor DPP Partai Golkar, pengujung 2011 lalu,mengaku tidak akan mempersoalkan apa sapaan yang akan digunakannya dalam kampanye atau sosialisasi sebagai calon presiden (capres) nanti.
Menurut dia, nama Ical maupun Aburizal Bakrie atau ARB sama saja. Dia tidak mau menghilangkan sebutan populer Ical meskipun nama itu dalam bahasa Jawa halus berarti “hilang”.
“Ical kalau di Jawa artinya hilang, tetapi kalau bahasa Sunda, Ical itu artinya jual. Jadi Ical layak jual,” ujarnya dengan nada yakin.
Sekjen DPP Partai Golkar Idrus Marham menambahkan, pihaknya sangat yakin mampu mengantarkan Ical menuju kursi RI-1 pada Pilpres 2014 mendatang. Dengan keyakinan ini, artinya Golkar pun sangat optimistis meraih suara signifikan pada pemilu legislatif mendatang.
Apalagi,gambaran kesuksesan Golkar juga sudah bisa dilihat dalam kemenangan pilkada di berbagai daerah. Di tempat terpisah, eks Menteri Pemberdayaan Perempuan Khofifah Indar Parawansa yang dikabarkan menjadi salah satu bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ical menduga, keaktifannya selama tiga tahun terakhir dalam berbagai forum koperasi dan lintas keagamaan membuat sejumlah partai politik tertarik untuk mendekatinya.
“Dalam Muslimat NU, saya aktif menyuarakan pemberantasan buta huruf, meningkatkan cakupan imunisasi, mendirikan lembaga PAUD (pendidikan anak usia dini), serta gerakan menanam pohon sebagai bentuk kepedulian terhadap bumi,”paparnya.
Meski begitu, dia mengaku belum memikirkan Pilpres 2014.“Tapi saya sangat menghargai bila ada yang mencalonkan,” ujarnya.
Sementara itu,Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Bima Arya Sugiarto menegaskan bahwa partainya tidak terpengaruh sedikit pun dengan wacana menduetkan Menteri BUMN Dahlan Iskan dengan Ketua Umum DPP PAN Hatta Rajasa sebagai pasangan capres- cawapres.
“Seluruh kader PAN tetap yakin untuk menjalankan keputusan rakernas, yakni mencapreskan Bang Hatta, bukan menjadikannya cawapres. Sama sekali tidak ada nama lain untuk capres. PAN bergerak dengan skenario terbaik,Bang Hatta menjadi presiden,” tandasnya.
Soal pasangan, kata Bima, tidak akan ada pembicaraan hingga ada hasil pemilu legislatif. Menurut dia, semua tokoh harus membuktikan dulu kinerja dan akseptabilitasnya, termasuk Dahlan Iskan.
Menurut dia, nama Ical maupun Aburizal Bakrie atau ARB sama saja. Dia tidak mau menghilangkan sebutan populer Ical meskipun nama itu dalam bahasa Jawa halus berarti “hilang”.
“Ical kalau di Jawa artinya hilang, tetapi kalau bahasa Sunda, Ical itu artinya jual. Jadi Ical layak jual,” ujarnya dengan nada yakin.
Sekjen DPP Partai Golkar Idrus Marham menambahkan, pihaknya sangat yakin mampu mengantarkan Ical menuju kursi RI-1 pada Pilpres 2014 mendatang. Dengan keyakinan ini, artinya Golkar pun sangat optimistis meraih suara signifikan pada pemilu legislatif mendatang.
Apalagi,gambaran kesuksesan Golkar juga sudah bisa dilihat dalam kemenangan pilkada di berbagai daerah. Di tempat terpisah, eks Menteri Pemberdayaan Perempuan Khofifah Indar Parawansa yang dikabarkan menjadi salah satu bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ical menduga, keaktifannya selama tiga tahun terakhir dalam berbagai forum koperasi dan lintas keagamaan membuat sejumlah partai politik tertarik untuk mendekatinya.
“Dalam Muslimat NU, saya aktif menyuarakan pemberantasan buta huruf, meningkatkan cakupan imunisasi, mendirikan lembaga PAUD (pendidikan anak usia dini), serta gerakan menanam pohon sebagai bentuk kepedulian terhadap bumi,”paparnya.
Meski begitu, dia mengaku belum memikirkan Pilpres 2014.“Tapi saya sangat menghargai bila ada yang mencalonkan,” ujarnya.
Sementara itu,Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Bima Arya Sugiarto menegaskan bahwa partainya tidak terpengaruh sedikit pun dengan wacana menduetkan Menteri BUMN Dahlan Iskan dengan Ketua Umum DPP PAN Hatta Rajasa sebagai pasangan capres- cawapres.
“Seluruh kader PAN tetap yakin untuk menjalankan keputusan rakernas, yakni mencapreskan Bang Hatta, bukan menjadikannya cawapres. Sama sekali tidak ada nama lain untuk capres. PAN bergerak dengan skenario terbaik,Bang Hatta menjadi presiden,” tandasnya.
Soal pasangan, kata Bima, tidak akan ada pembicaraan hingga ada hasil pemilu legislatif. Menurut dia, semua tokoh harus membuktikan dulu kinerja dan akseptabilitasnya, termasuk Dahlan Iskan.
()