Golkar-PPP juga lirik Mahfud MD
A
A
A
Sindonews.com– Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) juga sama-sama melirik Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres).
Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham mengakui, partainya memang sudah melirik beberapa tokoh eksternal partai untuk diusulkan menjadi bakal cawapres mendampingi sang ketua umum Aburizal Bakrie (Ical) yang dipastikan diusung sebagai bakal capres.
Mahfud dan eks Menteri Pemberdayaan Perempuan Khofifah Indar Parawansa merupakan dua dari sejumlah tokoh yang sudah masuk radar Partai Golkar untuk disandingkan dengan Ical.
Tokoh lainnya adalah Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman, KSAD Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, dan Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani.
“Itu beberapa nama yang kami saring dari publik. Saya akan yakin semua akan berkembang,” kata Idrus di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu, 4 Januari 2012.
Dia menyatakan, nama-nama yang sudah muncul itu nantinya akan didalami dan disurvei sejauh mana potensi elektabilitasnya. Golkar, tegas Idrus, hanya akan memilih cawapres yang bisa memastikan kemenangan di pilpres.
“Karena yang memilih rakyat,maka nanti setelah kita menetapkan capresnya tentu untuk cawapresnya juga akan dilihat melalui survei. Nama-nama itu kita survei siapa yang paling pas baik dalam elektabilitas maupun kepemimpinannya,” ujar Idrus.
Namun, sebelum memastikan pasangan capres dan cawapres, Golkar akan fokus pada persiapan Pemilu Legislatif 2014. Dia menjelaskan,deklarasi bakal capres dan cawapres dari Golkar akan dilakukan seusai rapat pimpinan nasional akhir 2012.
“Kerja tidak lagi dengan paradigma lama. Sekarang gerakan karya kekaryaan dan itu menjadi instrumen politik kita. Berbuat dulu,” tandasnya.
Di tempat terpisah,Wakil Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Lukman Hakim Saifuddin mengungkapkan, pihaknya membuka ruang bagi kalangan nonparpol untuk diajukan sebagai capres maupun cawapres pada Pilpres 2014.
Dalam hal ini, Mahfud MD dinilai sangat menjanjikan. Nama lain yang juga dipandang kuat menjadi bakal cawapres adalah Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan. “Dalam mengusung caprescawapres, PPP mendalami dan mencermati beberapa tokoh nasional yang dari parpol maupun nonparpol. Yang nonparpol, Pak Mahfud memang pilihan pertama dengan track record dan integritas baik, tak punya beban sejarah masa lalu, serta relatif masuk kalangan muda,” paparnya.
Sementara itu mengenai Anis Baswedan,Lukman menilai intelektual muda itu memiliki citra jujur, bersih, cerdas, dan banyak hal positif lainnya. Lukman menegaskan,PPP juga masih terus mencermati bakal capres atau cawapres dari kalangan internal meski belum banyak dibicarakan.
Partai saat ini masih fokus menguatkan dukungan rakyat sebagai langkah pertama yang menentukan dalam pengusungan capres maupun cawapres. Sementara itu,Mahfud MD beberapa waktu lalu mengaku akan mempertimbangkan masak- masak bila ada parpol atau koalisi parpol yang meminangnya menjadi capres atau cawapres.
Sebenarnya, kata Mahfud, dirinya serbasalah karena terus disodori pertanyaan apakah siap maju di Pilpres 2014 atau tidak. “Kalau saya katakan tidak mau maju bisa dibilang pura-pura. Kalau dijawab bersedia, nanti dibilang tak mengukur diri,”katanya.
Dia akan dengan tegas menolak pinangan menjadi capres bila besar kemungkinan dirinya bakal tersandera secara politis. Misalnya, disodori kontrak atau janji harus begini atau dilarang begitu jika terpilih sebagai presiden atau wakil presiden.
“Kelemahan pemimpin-pemimpin sekarang di berbagai tingkatan karena banyak yang disandera bandar-bandar yang mensponsori mereka saat pemilihan. Ketika terpilih jadi pemimpin, dia langsung terbelenggu sehingga tak leluasa,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Umum DPP Partai NasDem Patrice Rio Capella mengatakan, partainya membuka peluang bagi siapa pun yang ingin mencalonkan diri sebagai presiden atau wakil presiden dari NasDem.
“Siapa pun yang memiliki niat maju demi perbaikan Indonesia ke depan,baik sebagai capres maupun cawapres dari NasDem, akan kita terima sepanjang sosok itu punya kemampuan, kapabilitas, dan membawa visi restorasi,” kata Rio.
Menurut dia, baik Irman maupun Mahfud memiliki kemampuan dan pengalaman cukup untuk memimpin bangsa. “Sebagai ketua lembaga tinggi negara,dia pasti punya kemampuan,” pungkasnya.
Sementara itu, Sekjen DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta mengungkapkan, partainya juga mulai melakukan kajian atas sejumlah nama yang memungkinkan untuk didukung di pilpres nanti.
“Di PKS kita sudah mulai membahasnya. Kajiannya sudah ada, panitia sudah ada. Itu internal saja,”katanya.
Anis mengungkapkan, prosedur formal PKS untuk menentukan capres-cawapres sebenarnya sudah ada. Namun, PKS belum mau mendeklarasikan apa pun karena prosesnya masih berjalan.“Hanya saja, kami mengapresiasi partaipartai yang sudah duluan mendeklarasikan bakal capres.
Menurut saya semakin banyak capres makin bagus,”ujarnya. Menurut dia, tim dari jajaran pimpinan partai yang melakukan kajian terus menakar figur-figur potensial.Figur dari partai lain dan dari nonparpol juga tetap menjadi sasaran bila dianggap layak dan kompeten.
Adapun Wakil Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Dradjad Wibowo mengatakan, pihaknya hanya fokus menyukseskan Hatta Rajasa sebagai capres dan tidak berpikir pada tokoh-tokoh nonparpol meski yang bersangkutan sudah memiliki modal popularitas.
“Kalaupun ada calon lain yang lebih populer dibandingkan Bang Hatta, jika dia tidak punya mesin partai yang bagus kan percuma juga. Dalam hitungan kami, sepopuler apa pun seorang calon akan tetap sulit bisa melebihi dukungan 25% suara,”terangnya.
Dradjad juga menegaskan bahwa kendaraan PAN sudah tidak bisa digunakan untuk mengusung orang lain menjadi capres 2014. Terlebih tokoh nonparpol tersebut tak ikut berjibaku berjuang di partai.
Adapun soal cawapres akan dipertimbangkan melalui banyak hal, baik secara politik maupun dukungan riil di masyarakat. Hatta, lanjut dia, akan bertarung tanpa ada incumbent di 2014. Selain itu, sepanjang kiprah politik Hatta selalu ada unsur keberuntungan yang sangat besar.“Dewi Fortuna selalu berpihak kepada beliau,” pungkas Dradjad.
Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham mengakui, partainya memang sudah melirik beberapa tokoh eksternal partai untuk diusulkan menjadi bakal cawapres mendampingi sang ketua umum Aburizal Bakrie (Ical) yang dipastikan diusung sebagai bakal capres.
Mahfud dan eks Menteri Pemberdayaan Perempuan Khofifah Indar Parawansa merupakan dua dari sejumlah tokoh yang sudah masuk radar Partai Golkar untuk disandingkan dengan Ical.
Tokoh lainnya adalah Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman, KSAD Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, dan Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani.
“Itu beberapa nama yang kami saring dari publik. Saya akan yakin semua akan berkembang,” kata Idrus di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu, 4 Januari 2012.
Dia menyatakan, nama-nama yang sudah muncul itu nantinya akan didalami dan disurvei sejauh mana potensi elektabilitasnya. Golkar, tegas Idrus, hanya akan memilih cawapres yang bisa memastikan kemenangan di pilpres.
“Karena yang memilih rakyat,maka nanti setelah kita menetapkan capresnya tentu untuk cawapresnya juga akan dilihat melalui survei. Nama-nama itu kita survei siapa yang paling pas baik dalam elektabilitas maupun kepemimpinannya,” ujar Idrus.
Namun, sebelum memastikan pasangan capres dan cawapres, Golkar akan fokus pada persiapan Pemilu Legislatif 2014. Dia menjelaskan,deklarasi bakal capres dan cawapres dari Golkar akan dilakukan seusai rapat pimpinan nasional akhir 2012.
“Kerja tidak lagi dengan paradigma lama. Sekarang gerakan karya kekaryaan dan itu menjadi instrumen politik kita. Berbuat dulu,” tandasnya.
Di tempat terpisah,Wakil Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Lukman Hakim Saifuddin mengungkapkan, pihaknya membuka ruang bagi kalangan nonparpol untuk diajukan sebagai capres maupun cawapres pada Pilpres 2014.
Dalam hal ini, Mahfud MD dinilai sangat menjanjikan. Nama lain yang juga dipandang kuat menjadi bakal cawapres adalah Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan. “Dalam mengusung caprescawapres, PPP mendalami dan mencermati beberapa tokoh nasional yang dari parpol maupun nonparpol. Yang nonparpol, Pak Mahfud memang pilihan pertama dengan track record dan integritas baik, tak punya beban sejarah masa lalu, serta relatif masuk kalangan muda,” paparnya.
Sementara itu mengenai Anis Baswedan,Lukman menilai intelektual muda itu memiliki citra jujur, bersih, cerdas, dan banyak hal positif lainnya. Lukman menegaskan,PPP juga masih terus mencermati bakal capres atau cawapres dari kalangan internal meski belum banyak dibicarakan.
Partai saat ini masih fokus menguatkan dukungan rakyat sebagai langkah pertama yang menentukan dalam pengusungan capres maupun cawapres. Sementara itu,Mahfud MD beberapa waktu lalu mengaku akan mempertimbangkan masak- masak bila ada parpol atau koalisi parpol yang meminangnya menjadi capres atau cawapres.
Sebenarnya, kata Mahfud, dirinya serbasalah karena terus disodori pertanyaan apakah siap maju di Pilpres 2014 atau tidak. “Kalau saya katakan tidak mau maju bisa dibilang pura-pura. Kalau dijawab bersedia, nanti dibilang tak mengukur diri,”katanya.
Dia akan dengan tegas menolak pinangan menjadi capres bila besar kemungkinan dirinya bakal tersandera secara politis. Misalnya, disodori kontrak atau janji harus begini atau dilarang begitu jika terpilih sebagai presiden atau wakil presiden.
“Kelemahan pemimpin-pemimpin sekarang di berbagai tingkatan karena banyak yang disandera bandar-bandar yang mensponsori mereka saat pemilihan. Ketika terpilih jadi pemimpin, dia langsung terbelenggu sehingga tak leluasa,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Umum DPP Partai NasDem Patrice Rio Capella mengatakan, partainya membuka peluang bagi siapa pun yang ingin mencalonkan diri sebagai presiden atau wakil presiden dari NasDem.
“Siapa pun yang memiliki niat maju demi perbaikan Indonesia ke depan,baik sebagai capres maupun cawapres dari NasDem, akan kita terima sepanjang sosok itu punya kemampuan, kapabilitas, dan membawa visi restorasi,” kata Rio.
Menurut dia, baik Irman maupun Mahfud memiliki kemampuan dan pengalaman cukup untuk memimpin bangsa. “Sebagai ketua lembaga tinggi negara,dia pasti punya kemampuan,” pungkasnya.
Sementara itu, Sekjen DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta mengungkapkan, partainya juga mulai melakukan kajian atas sejumlah nama yang memungkinkan untuk didukung di pilpres nanti.
“Di PKS kita sudah mulai membahasnya. Kajiannya sudah ada, panitia sudah ada. Itu internal saja,”katanya.
Anis mengungkapkan, prosedur formal PKS untuk menentukan capres-cawapres sebenarnya sudah ada. Namun, PKS belum mau mendeklarasikan apa pun karena prosesnya masih berjalan.“Hanya saja, kami mengapresiasi partaipartai yang sudah duluan mendeklarasikan bakal capres.
Menurut saya semakin banyak capres makin bagus,”ujarnya. Menurut dia, tim dari jajaran pimpinan partai yang melakukan kajian terus menakar figur-figur potensial.Figur dari partai lain dan dari nonparpol juga tetap menjadi sasaran bila dianggap layak dan kompeten.
Adapun Wakil Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Dradjad Wibowo mengatakan, pihaknya hanya fokus menyukseskan Hatta Rajasa sebagai capres dan tidak berpikir pada tokoh-tokoh nonparpol meski yang bersangkutan sudah memiliki modal popularitas.
“Kalaupun ada calon lain yang lebih populer dibandingkan Bang Hatta, jika dia tidak punya mesin partai yang bagus kan percuma juga. Dalam hitungan kami, sepopuler apa pun seorang calon akan tetap sulit bisa melebihi dukungan 25% suara,”terangnya.
Dradjad juga menegaskan bahwa kendaraan PAN sudah tidak bisa digunakan untuk mengusung orang lain menjadi capres 2014. Terlebih tokoh nonparpol tersebut tak ikut berjibaku berjuang di partai.
Adapun soal cawapres akan dipertimbangkan melalui banyak hal, baik secara politik maupun dukungan riil di masyarakat. Hatta, lanjut dia, akan bertarung tanpa ada incumbent di 2014. Selain itu, sepanjang kiprah politik Hatta selalu ada unsur keberuntungan yang sangat besar.“Dewi Fortuna selalu berpihak kepada beliau,” pungkas Dradjad.
()