Tokoh baru layak berkompetisi

Rabu, 04 Januari 2012 - 07:43 WIB
Tokoh baru layak berkompetisi
Tokoh baru layak berkompetisi
A A A
Sindonews.com– Tokoh nasional yang masih baru dinilai layak berkompetisi dan diusung sebagai bakal Calon presiden (Capres) dan Calon wakil presiden (Cawapres) dalam Pemilihan presiden (Pilpres) 2014.

“Tokoh fresh tentu layak untuk berkompetisi dan disurvei sebagai Capres,” ujar peneliti senior Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Barkah Pattimahu di Jakarta, Selasa, 3 Januari 2012.

Menurut dia, figur fresh dalam kancah Capres dan Cawapres seperti Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, Ketua DPD Irman Gusman, pimpinan KPK Abraham Samad dan Busyro Muqoddas, serta Wakil Ketua MPR Hajriyanto Y Thohari punya track record yang gampang ditelusuri.

Mereka juga figur yang belum terkait dengan kesalahan-kesalahan dalam pengelolaan negara. “Mereka ini belum punya noda politik,”ujarnya.

Persoalannya, kata dia, kini tokoh-tokoh tersebut belum dikenal luas. Mereka juga tidak memiliki basis dukungan politik yang besar.“Dan track record mereka hanya direkam elite saja, tetapi tidak oleh massa,”ungkapnya.

Di samping itu, lanjut Barkah, figur-figur yang masih fresh itu juga belum memiliki modal ekonomi yang kuat. Padahal,modal ekonomi merupakan faktor yang berpengaruh besar dalam menentukan kesuksesan seorang kandidat.

“Tanpa modal itu tentu mereka sulit bersaing dengan tokoh-tokoh seperti Aburizal Bakrie, Megawati Soekarnoputri, dan Prabowo Subianto,” jelasnya.

Pengamat politik dari Universitas Airlangga Kacung Marijan mengatakan, figur nonpartai setidaknya harus punya tiga modal kuat agar berpeluang terpilih, yakni modal pribadi atau personal capital, modal finansial,dan modal sosial.

“Saya lihat, masing-masing dari figur itu kan belum.Misalkan pimpinan KPK dan Ketua DPD, modal sosialnya kan masih baru.Artinya belum cukup kuat,”katanya.

Setelah tiga modal itu terpenuhi, mereka juga belum tentu bisa berkompetisi di 2014 jika tidak punya modal politik kuat. Bagaimanapun, kata dia, modal politik atau dukungan dari Partai politik (Parpol) itu sangat menentukan.

“Mau tidak mau kan harus ke sana (Parpol),” ujarnya.

Dari figur-figur yang mulai bermunculan, lanjut dia,Mahfud MD lebih kuat modal pribadi dan modal sosialnya. Mahfud, kata dia, sudah lama beredar sebagai intelektual dan politisi sebelum menjadi ketua MK.

Sementara figur lain masih sangat terbatas dan lokal. Namun, lanjut dia,sebagai diskursus, nama-nama seperti Irman Gusman dan Abraham Samad perlu dimunculkan sebagai figur alternatif. Sebab,kata dia, bisa saja pada waktunya nanti parpol juga akan meliriknya ketika di partainya tidak ada figur yang memenuhi kriteria.

“Kalau memang ada figur yang menguat meskipun bukan dari partai, nanti akan terjadi simbiosis mutualisme. Kalau di parpol tidak ada, figur seperti itu bisa menjadi alternatif,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua DPD Irman Gusman tidak mau terlalu jauh menanggapi spekulasi peluangnya untuk maju pada 2014. Menurut dia,saat ini yang terpenting adalah bagaimana bisa bekerja maksimal dalam memimpin DPD.

Dia merasa sangat tertantang untuk bisa mewujudkan DPD sebagai lembaga tinggi yang berwibawa dan bisa menjadi penyeimbang lembaga perwakilan.“Saya fokus kerja,kerja, dan kerja. Kalau dari kerja ini ada ekspektasi publik, saya menyerahkannya ke publik juga,” katanya.

Di tempat terpisah, Sekjen DPP Partai Golkar Idrus Marham menegaskan bahwa partainya tidak memiliki figur lain untuk menjadi capres selain Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical).

Dia mengatakan, dalam hal pencalonan, Golkar menerapkan pakem tiga sukses, yakni sukses dalam pencalonan, sukses dalam pemilihan, dan sukses dalam kepemimpinan. Artinya, Golkar hanya akan mengusung calon yang diyakini akan sukses.

“Jadi calon Golkar nanti adalah calon yang harus menang. Bukan asal mengusung calon,”jelasnya.

()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8280 seconds (0.1#10.140)