Kapal patroli Indonesia kalah canggih dengan Malaysia

Selasa, 03 Januari 2012 - 15:56 WIB
Kapal patroli Indonesia...
Kapal patroli Indonesia kalah canggih dengan Malaysia
A A A
Sindonews.com - Kapal patroli perbatasan laut Indonesia di Sumatera Utara (Sumut) kalah canggih dengan kapal patroli Diraja Malaysia. Pernah di tahun 2011, patroli Polair Indonesia bertemu dengan kapal patroli Diraja Malaysia dan terjadi ketegangan. Karena kondisi kapal yang tidak memiliki senjata tempur, akhirnya pasukan Indonesia mundur.

Cerita mundurnya kapal patroli Indonesia di perbatasan laut Sumut itu sangat memalukan. Direktorat Polisi Air (Ditpolair) Polda Sumatera Utara mencatat, jumlah alutsista Polair untuk menjaga perbatasan laut Indonesia berjumlah 8 unit kapal patroli.

Ditpolair Polda Sumut Kombes Pol Ario Gatut menyatakan, jumlah kapal patroli di perbatasan laut Sumut masih sangat kurang dan perlu dilakukan penambahan. "Hanya ada 8 unit kapal patroli, itu pun kondisinya memprihatinkan untuk menjaga perairan di perbatasan, apalagi kapal tidak dilengkapi persenjataan" ujarnya kepada wartawan, di Medan, Selasa (3/1/2012).

Ario menambahkan, jenis kapal yang ada saat ini C1 sebanyak 1 unit, C2 sebanyak 6 unit dan C3 sebanyak 1 unit. Semua kapal tersebut merupakan kapal patroli yang tidak dilengkapi senjata. Apabila kondisi ombak sedang tinggi maka Pol Airud akan meminta bantuan kapal Lantamal 1 Belawan untuk berpatroli.

"Kapal patroli Polair hanya mampu menjaga sampai 6 mil, sementara perbatasan dengan laut tetangga jaraknya 12 mil," jelas Ario prihatin.

Pernah suatu kali, Polair melalui polda sumut mengajukan permohonan penambahan 1 unit kapal patroli tipe B yang dilengkapi persenjataan lengkap kepada Komisi III DPR RI, namun belum diketahui apakah disetujui atau tidak.

Idealnya, Polair Polda Sumut memiliki 8 unit kapal patroli besar dengan tipe B yang dilengkapi persenjataan untuk menjaga perbatasan laut Indonesia yang berbatasan dengan Malaysia. "Walaupun begitu, selama tahun 2011 Polair berhasil menangkap 500 kapal illegal fishing," jelasnya bangga. (san)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0583 seconds (0.1#10.140)