Ratusan PNS tutup rekening gendut
A
A
A
Sindonews.com – Hasil temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) tentang rekening gendut sejumlah pegawai negeri sipil (PNS), agaknya membuat kekhawatiran tersendiri bagi para pegawai pemerintah.
Terbukti, ratusan PNS memilih menutup rekening pribadinya di sejumlah bank. Mereka khawatir, rekening yang mencapai angka miliaran rupiah itu diblokir dan diproses secara hukum.
Ketua PPATK, Muhammad Yusuf tidak menampik kabar penutupan rekening ratusan PNS yang diduga bermasalah itu. Sayangnya, Yusuf tidak bersedia membeberkan berapa jumlah rekening gendut yang sudah dan belum di tutup oleh pemiliknya.
”Kalau itu saya tidak tahu,”tegas Yusuf di Jakarta, Senin, 2 Januari 2012. Berdasarkan hasil analisis PPATK selama 2011, PNS merupakan pihak yang paling banyak dilaporkan memiliki transaksi mencurigakan.
Bahkan, dari 294 transaksi mencurigakan terkait dengan dugaan korupsi, 153 orang merupakan PNS. Sebanyak 67 terlapor berasal dari PNS daerah dan 86 terlapor dari PNS pusat.
Sekretaris Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan dan RB) Tasdik Kinanto meminta kepada aparat hukum agar mengusut rekening gendut milik para PNS yang jumlahnya mencapai miliaran rupiah tersebut.
”Siapa pun orangnya, kalau terbukti memiliki rekening gendut harus diusut dan dimintai pertanggungjawaban,” tegasTasdik.
Tak hanya itu, pihaknya juga akan menelusuri asalmuasal uang tersebut, apakah milik pribadi atau berasal dari uang negara.Salah satunya dengan melakukan koordinasi antara kementeriannya dan Kementerian Keuangan yang bertujuan memperketat pengelolaan dana pemerintah. ”Agar kejadian ini tidak terulang,” tegasnya.
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas menyatakan, pihaknya masih mengusut rekening mencurigakan milik pegawai negeri. Saat ini KPK masih menelaah data yang diberikan PPATK.Tidak menutup kemungkinan, pegawai yang diduga memiliki rekening gendut bakal diperiksa. ”Karena data itu belum merupakan data hukum,”paparnya.
Anggota badan pekerja Indonesia Corruption Watch (ICW) Emerson Yuntho berharap, aparat hukum bisa menindaklanjuti hasil temuan ratusan rekening PNS yang nominalnya puluhan hingga ratusan miliar itu.Menurut dia, hal ini sangat tidak wajar mengingat antara penghasilan dan nominal jumlah uang dalam rekening sangat timpang dan tidak wajar.
Terbukti, ratusan PNS memilih menutup rekening pribadinya di sejumlah bank. Mereka khawatir, rekening yang mencapai angka miliaran rupiah itu diblokir dan diproses secara hukum.
Ketua PPATK, Muhammad Yusuf tidak menampik kabar penutupan rekening ratusan PNS yang diduga bermasalah itu. Sayangnya, Yusuf tidak bersedia membeberkan berapa jumlah rekening gendut yang sudah dan belum di tutup oleh pemiliknya.
”Kalau itu saya tidak tahu,”tegas Yusuf di Jakarta, Senin, 2 Januari 2012. Berdasarkan hasil analisis PPATK selama 2011, PNS merupakan pihak yang paling banyak dilaporkan memiliki transaksi mencurigakan.
Bahkan, dari 294 transaksi mencurigakan terkait dengan dugaan korupsi, 153 orang merupakan PNS. Sebanyak 67 terlapor berasal dari PNS daerah dan 86 terlapor dari PNS pusat.
Sekretaris Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan dan RB) Tasdik Kinanto meminta kepada aparat hukum agar mengusut rekening gendut milik para PNS yang jumlahnya mencapai miliaran rupiah tersebut.
”Siapa pun orangnya, kalau terbukti memiliki rekening gendut harus diusut dan dimintai pertanggungjawaban,” tegasTasdik.
Tak hanya itu, pihaknya juga akan menelusuri asalmuasal uang tersebut, apakah milik pribadi atau berasal dari uang negara.Salah satunya dengan melakukan koordinasi antara kementeriannya dan Kementerian Keuangan yang bertujuan memperketat pengelolaan dana pemerintah. ”Agar kejadian ini tidak terulang,” tegasnya.
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Busyro Muqoddas menyatakan, pihaknya masih mengusut rekening mencurigakan milik pegawai negeri. Saat ini KPK masih menelaah data yang diberikan PPATK.Tidak menutup kemungkinan, pegawai yang diduga memiliki rekening gendut bakal diperiksa. ”Karena data itu belum merupakan data hukum,”paparnya.
Anggota badan pekerja Indonesia Corruption Watch (ICW) Emerson Yuntho berharap, aparat hukum bisa menindaklanjuti hasil temuan ratusan rekening PNS yang nominalnya puluhan hingga ratusan miliar itu.Menurut dia, hal ini sangat tidak wajar mengingat antara penghasilan dan nominal jumlah uang dalam rekening sangat timpang dan tidak wajar.
()