Penembakan di Aceh bermotif politis
A
A
A
Sindonews.com - Penembakan pekerja penggali kabel Telkom di Desa Blang Cot, Kecamatan Jeumpa, Bireuen dan seorang penjaga toko boneka di Ilie, Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh, masih menjadi teka-teki. Apa motif pembantaian itu? Apa benar untuk menutupi tragedi kemanusiaan di Mesuji, Lampung dan Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB)? Ataukah murni konflik politik lokal?
Kriminolog dari Univesitas Indonesia (UI) Mulyana W Kusumah mengatakan, motif penembakan buruh di Aceh dilatarbelakangi perebutan kekuasaan lokal yang saat ini tengah terjadi di Aceh. "Tentang motif politik lokal yang berkaitan dengan konflik kepentingan politik di Bireun," ujarnya saat berbincang dengan Sindonews, Senin (2/1/2012).
Dijelaskan, saat penembakan terjadi, politik lokal di Aceh tengah memanas disusul dengan akan dilakukannya Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh 2012-2017, yang akan segera dilangsungkan pada 16 Februari 2012.
"Saat ini di Aceh juga tengah berjalan tahap-tahap Pemilukada serentak, jika peristiwa kekerasan bersenjata api ini tidak segera diungkap dan ditindak tegas akan berpengaruh terhadap kondisi politik di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD)," terangnya.
Seperti diketahui, Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh hari ini menggelar rapat pleno terbuka beragendakan penarikan nomor urut calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh. Ada enam calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf-Muhyan Yunan, Teungku Ahmad Tajuddin-Teuku Suriansyah, Muhammad Nazar-Nova Iriansyah, dan Darni M Daud-Ahmad Fauzi mengambil nomor urut pasangan calon.
Hingga hari ini, sejumlah kabupaten dan kota di Aceh sudah melakukan penarikan nomor urut kandidat. Pilkada Aceh akan memilih gubernur dan wakil gubernur serta kepala daerah di 17 kabupaten dan kota.
Sementara itu, Koordinator Gerakan Indonesia Bersih Adhie M Massardi mengatakan, motif penembakan adalah mengaburkan konflik vertikal yang terjadi di Mesuji dan Bima dengan konflik horizontal antar rakyat. Tujuannya adalah memecah belah persatuan suku dan agama.
"Karena ada kekhawatiran tahun 2012 ini akan terjadi ledakan ketidakpuasan masyarakat di sejumlah daerah yang akan menusuk pemerintah pusat," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, terjadi penembakan oleh salah satu kelompok bersenjata di malam pergantian tahun 2012. Jumlah pelaku diperkirakan dua orang, menggunakan senjata serbu AK-47. Dalam serangan itu, tiga orang buruh penggali kabel Telkom dan seorang penjaga toko boneka tewas. Sedang tujuh orang buruh penggali kabel Telkom lainnya menderita luka tembak. (san)
Kriminolog dari Univesitas Indonesia (UI) Mulyana W Kusumah mengatakan, motif penembakan buruh di Aceh dilatarbelakangi perebutan kekuasaan lokal yang saat ini tengah terjadi di Aceh. "Tentang motif politik lokal yang berkaitan dengan konflik kepentingan politik di Bireun," ujarnya saat berbincang dengan Sindonews, Senin (2/1/2012).
Dijelaskan, saat penembakan terjadi, politik lokal di Aceh tengah memanas disusul dengan akan dilakukannya Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh 2012-2017, yang akan segera dilangsungkan pada 16 Februari 2012.
"Saat ini di Aceh juga tengah berjalan tahap-tahap Pemilukada serentak, jika peristiwa kekerasan bersenjata api ini tidak segera diungkap dan ditindak tegas akan berpengaruh terhadap kondisi politik di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD)," terangnya.
Seperti diketahui, Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh hari ini menggelar rapat pleno terbuka beragendakan penarikan nomor urut calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh. Ada enam calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf-Muhyan Yunan, Teungku Ahmad Tajuddin-Teuku Suriansyah, Muhammad Nazar-Nova Iriansyah, dan Darni M Daud-Ahmad Fauzi mengambil nomor urut pasangan calon.
Hingga hari ini, sejumlah kabupaten dan kota di Aceh sudah melakukan penarikan nomor urut kandidat. Pilkada Aceh akan memilih gubernur dan wakil gubernur serta kepala daerah di 17 kabupaten dan kota.
Sementara itu, Koordinator Gerakan Indonesia Bersih Adhie M Massardi mengatakan, motif penembakan adalah mengaburkan konflik vertikal yang terjadi di Mesuji dan Bima dengan konflik horizontal antar rakyat. Tujuannya adalah memecah belah persatuan suku dan agama.
"Karena ada kekhawatiran tahun 2012 ini akan terjadi ledakan ketidakpuasan masyarakat di sejumlah daerah yang akan menusuk pemerintah pusat," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, terjadi penembakan oleh salah satu kelompok bersenjata di malam pergantian tahun 2012. Jumlah pelaku diperkirakan dua orang, menggunakan senjata serbu AK-47. Dalam serangan itu, tiga orang buruh penggali kabel Telkom dan seorang penjaga toko boneka tewas. Sedang tujuh orang buruh penggali kabel Telkom lainnya menderita luka tembak. (san)
()