Pelaku penembakan di Aceh profesional

Senin, 02 Januari 2012 - 11:15 WIB
Pelaku penembakan di...
Pelaku penembakan di Aceh profesional
A A A
Sindonews.com - Pelaku penembakan di toko boneka Ilie, Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh dan mess pekerja Telkom di Desa Blang Cot, Kecamatan Jeumpa, Bireuen, diduga dilakukan oleh seorang profesional yang sudah terbiasa maupun terlatih dalam menggunakan senjata api.

Kriminolog dari Univesitas Indonesia (UI) Mulyana W Kusumah mengatakan, peranan oknum aparat keamanan yang menyimpang maupun mantan aparat keamanan seringkali merupakan bagian dari peristiwa-peristiwa kekerasan bersenjata api.

"Pelaku jelas orang yang terlatih dan terbiasa menggunakan kekerasan bersenjata api," ujarnya saat berbincang kepada Sindonews, Senin (2/1/2011).

Ditambahkan, Polda Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) harus lebih memperketat dalam melakukan pemberantasan senjata api ilegal secara lebih terorganisasi dan berkesinambungan.

"Situasi Kamtibmas harus tercipta kondusif, mengingat di NAD juga tengah berjalan tahap-tahap Pemilukada serentak, sehingga kalau peristiwa-peristiwa kekerasan bersenjata api tidak segera diungkap dan ditindak tegas akan berpengaruh terhadap kondisi politik di NAD," tambahnya.

Peredaran senjata api gelap di Aceh, sebagian diantaranya adalah senjata api organik. Menjelang akhir tahun 2011, Polda NAD berhasil mengungkap lebih dari 120 peristiwa kekerasan bersenjata api, 44 diantaranya menggunakan senjata api organik dan hanya 24 kasus yang terungkap.

"Artinya penyelesaian kejahatan (crime clearance rate) relatif rendah, sementara diduga ratusan senjata api organik ilegal masih beredar. Oleh karena di hari yang sama juga terjadi kekerasan bersenjata di Aceh sudah saatnya Polda menggelar operasi khusus untuk mencegah dan menindak peredaran senjata api organik maupun rakitan," ungkapnya.

Hal yang tidak kalah penting lainnya, jajaran penegak hukum dan pengusaha yang mempekerjakan buruh harus memberikan proteksi penuh dalam bekerja. "Pengamanan masyarakat di NAD harus lebih ditingkatkan," pungkasnya.

Lebih jauh, Koordinator Gerakan Indonesia Bersih Adhie M Massardi mengatakan, pelaku penembakan di Aceh dilakukan oleh orang-orang bayaran yang sengaja dipesan untuk menciptakan kerusuhan horizontal.

"Pelaku merupakan orang bayaran yang sengaja mengaburkan kekerasan negara terhadap warga sipil. Sudah menjadi hal yang biasa, untuk menciptakan kepanikan massal warga di tengah konflik vertikal antara masyarakat dengan pemerintah," terangnya.

Diberitakan sebelumnya, terjadi penembakan oleh salah satu kelompok bersenjata di malam pergantian tahun 2012. Jumlah pelaku diperkirakan dua orang, menggunakan senjata serbu AK-47. Dalam serangan itu, tiga orang buruh penggali kabel Telkom dan seorang penjaga toko boneka tewas. Sedang tujuh orang buruh penggali kabel Telkom lainnya menderita luka tembak. (san)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0771 seconds (0.1#10.140)