Bagaimana akhir nasib Ketua Fraksi Demokrat di DPR?

Minggu, 13 November 2011 - 18:09 WIB
Bagaimana akhir nasib Ketua Fraksi Demokrat di DPR?
Bagaimana akhir nasib Ketua Fraksi Demokrat di DPR?
A A A
Sindonews.com - Sejak sepekan lalu, Ketua Fraksi Demokrat di DPR Jafar Hafsah santer dikabarkan akan dicopot dari jabatannya. Namun hingga saat ini, kabar tersebut belum terbukti.

Jafar dikabarkan akan dicopot dari jabatannya setelah keceplosan membocorkan bakal calon presiden yang akan diusung oleh Partai Demokrat untuk Pemilu Presiden 2014 mendatang.

Tiga bakal calon presiden dari Partai Demokrat itu diungkapkannya usai acara pemotongan hewan kurban Partai Demokrat di Gang Perikanan Nomor 21, Tanjung Barat, Pasar Minggu.

"Kalau kita tidak dikotomi tua-muda, tapi yang mana yang dikehendaki rakyat. Itu (Ani) salah satu kandidat yang ada, Anas, ada Djoko, ada Pramono Edhi," kata Jafar, Minggu 6 November 2011.

Menanggapi kabar pencopotan dirinya, saat melakukan kunjungan kerja di Makassar, Minggu (13/11/2011), Jafar mengatakan jika memang benar ada rencana pergantian jabatan Ketua Fraksi Demokrat di DPR, dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada Dewan Pimpinan Pusat (DPP) serta Dewan Pembina Partai Demokrat.

Jafar menjelaskan jabatan sebagai ketua fraksi bukanlah jabatan lima tahunan, namun bisa kapan saja dilakukan pergantian tergantung hasil keputusan partai yang disesuaikan dengan strategi dan kebijakan partai.

Jafar pun memaparkan, selama dirinya menjabat sebagai Ketua Fraksi Demokrat di DPR, dia telah banyak menorehkan prestasi. Salah satunya adalah menggolkan Pansus Mafia Pajak dan pengesahan RUU BPJS.

Sementara Sekjen DPP PD Ramadhan Pohan, Selasa 8 November 2011, mengatakan pencopotan itu sangatlah bergantung dari keputusan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, dan Sekjennya Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas.

"Mereka kan Ketum dan Sekjen partai. Fraksi kan perpanjangan partai," ujar Ramadhan.

Menurut anggota Komisi II DPR itu, kabar pencopotan Jafar merupakan isu belaka. Bahkan dia sendiri memastikan bahwa kabar itu bukan berasal dari Anas dan Ibas. Pencopotan hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang kredibel yaitu Anas dan Ibas.

"Yang kredibel hanya Anas dan atau Ibas. Di luar itu, spekulasi namanya," katanya.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6304 seconds (0.1#10.140)