Virus Corona dan Cara Tuhan Menyempurnakan Mental

Rabu, 08 April 2020 - 10:38 WIB
Virus Corona dan Cara...
Virus Corona dan Cara Tuhan Menyempurnakan Mental
A A A
JAKARTA - Pandemi virus Corona saat ini mengejutkan banyak pihak dan tidak hanya menjadi wabah di Indonesia. Tercatat lebih dari 200 negara di dunia mengalami dampaknya.

Khusus di Indonesia, sebagian masyarakat mengalami dampak sangat signifikan dari aspek sosial maupun ekonominya.

Untuk menekan penyebaran Corona, pemerintah telah menerapkan kebijakan social distancing maupun physical distancing. Bahkan di beberapa daerah telah dilakukan "local lockdown”.

"Apa pun istilahnya memang kita harus melakukan kewaspadaan terhadap virus ini dengan penuh bijaksana, jangan sampai hal ini mempengaruhi pikiran kita menjadi sebuah kecemasan atau paranoid akut, istilahnya akan menjadi psikosomatis (dalam istilah psikologi) yang diderita oleh seseorang, tentu akan berdampak pada kejiwaan orang itu sendiri," tutur praktisi teknologi Pikiran dan CEO RYL Academy Dani Arifianto, Selasa 7 April 220/4/2020).

Dia mengatakan, masyarakat harus menyadari aspek sosial dan ekonomi menjadi aspek sangat berdampak atas pandemi ini. Dampaknya tidak hanya dirasakan kalangan pengusaha, tapi juga profesional, buruh atau pekerja harian. Terutama aspek ekonomi yang menjadi kebutuhan sehari-hari masyarakat.

Banyak rencana terpaksa tertunda, banyak proyek yang harus dibatalkan, orderan menurun drastis, belum lagi aspek emosional berupa rasa waswas dan ketakutan terhadap situasi saat ini dan dampaknya bagi masa depan seseorang, tentu hal ini tidak mudah.

Menurut dia, beberapa perencanaan tertunda. Target meleset jauh dan banyak peluang yang semula menjadi harapan tiba tiba sirna. Mau tidak mau semua harus menerima kondisi ini.

"Inilah cara Tuhan untuk memperkuat mental hamba-Nya. Yang mampu melewati ini akan menjadi pribadi lebih matang, dan mampu mensyukuri apa yang telah di dapatkan. Tidak ada sikap atau cara lain selain menerima situasi ini, dan berusaha melihat dari sudut pandang yang lain," tuturnya.

Masyarakat dianjurkan untuk berada di rumah bersama keluarga. Orang-orang di anjurkan untuk tidak keluar rumah atau melakukan kumpul-kumpul seperti yang sebelumnya dilakukan.

Menurut Dani, saat ini adalah saat yang tepat untuk kembali merenungkan tujuan hidup. "Seolah Tuhan memberikan arahan kepada manusia untuk kembali berkumpul dan menemukan kembali hakikat tujuan hidupnya. Sebagai praktisi teknologi pikiran, saya melihat ini momentum aktualisasi diri, momentum untuk melakukan perenungan kembali dan me-refresh apa yang telah dan akan kita lakukan di masa yang akan datang," ungkap Dani.

Lalu apa saja yang dapat dilakukan untuk mengisi hari hari selama masa work form home ini? Dani memberikan beberapa tips. Di antaranya mengambil waktu "me time" dengan diri sendiri, bisa dilakukan di ruang kerja, di kamar, atau di tempat yang sekiranya nyaman.

Lakukan dengan cara self talking atau berbicara dengan diri sendiri secara lirih. Pertama yang diucapkan adalah berterima kasih dengan tubuh yang selama ini sehat dan tetap produktif, tetap mengucapkan dengan lirih dan sungguh sungguh.

Kedua lakukanlah repetition suggestion atau ucapan positif yang berulang, terutama yang berkaitan dengan kesehatan, keuangan dan keberlimpahan, kalimat bersifat present tense (sekarang).

"Lakukanlah dengan penuh kebersyukuran, karena dengan demikian sebenarnya kita menghadirkan Tuhan dalam setiap ucapan," ujarnya.

Lima hal ini sangat mudah dilakukan asal dilakukan dengan sungguh-sungguh dapat membawa efek psikis lebih baik. "Mental kita akan semakin kuat menjalani masa-masa ini, yaitu masa-masa Tuhan sedang menyempurnakan mental kita," tuturnya.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0968 seconds (0.1#10.140)