Lewat Sepucuk Surat, Said Didu Sampaikan Klarifikasi kepada Menko Luhut
A
A
A
JAKARTA - Pernyataan mantan Sekretaris BUMN Muhammad Said Didu dalam wawancaran di chanel Youtube pribadinya berbuntut panjang. Pihak Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mempersoalkan narasi video tersebut.
Melalui Juru bicaranya Jodi Mahardi, Luhut meminta agar Said Didu meminta maaf karena pernyataannya dinilai tendensius dan provokatif.
Luhut juga mendesak agar Said Didu meluruskan kembali pernyataannya dengan fakta sebenarnya dengan bukti yang lengkap dalam waktu 2x 24 jam terhitung sejak Jumat (3/4/2020). (Baca: Jubir Luhut Panjaitan Tuntut Said Didu Minta Maaf, Begini Masalahnya)
Menanggapi respons Luhut tersebut, Said Didu menyampaikan klarifikasi melalui sepucuk surat yang diposting di akun Twitter-nya, Selasa (7/4/2020) malam. Berikut isi surat klarifikasi Said Didu yang ditujukan kepada Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan:
Kepada Yth
Bapak Luhut B. Panjaitan Menko Kemaritiman dan Investasi
Di Jakarta
Dengan Hormat,
Menunjuk Surat Bapak tertanggal 4 April 2020, saya sampaikan klarifikasi sebagai berkut:
1. Video yang berjudul Luhut: Uang, Uang dan Uang di Channel Youtube M Said Didu adalah ulasan analisis prioritas kebijakan pemerintah dalam menangani pandemi Corona (Covid-19).
2. Pernyataan saya bahwa Pak Luhut hanya memikirkan uang, uang dan uang merupakan rangkaian tidak terpisahkan dari analisis tersebut, yang maknanya adalah:
a. Bahwa kebijakan pemerintah saat ini lebih mengutamakan kebijakan penyelamatan ekonomi dibandingkan dengan kebijakan mengatasi dampak pandemi Corona.
b. Bahwa Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Bpk Luhut B. Panjaitan) lebih mengutamakan kebjakan penyelamatan investasi yang mungkin merupakan pelaksanaan tugas Bapak.
3. Pernyataan saya terkait dengan Sapta Marga yang secara jelas saya katakan bahwa "semoga terbersit kembali sapta marga" merupakan harapan kepada Bapak sebagai Purnawirawan TNI bahwa dengan jiwa sapta marga pasti akan memikirkan rakyat, bangsa, dan negara.
4. Sebagai tambahan informasi bagi Bapak bahwa keterangan saya tersebut jauh dari kepentingan pribadi dan semata-mata karena panggilan nurani untuk memenuh kewajiban sebagai anak bangsa dalam membangun sistem kehidupan berbangsa dan bernegara yang demokratis, peduli, dan kritis kepada setiap aparatur negara agar dalam mengambil langkah-langkah, kebijakan, dan program selalu fokus untuk kepentingan rakyat banyak demi Indonesia yang maju, adil, dan makmur ke depan.
Demikian klarifikasi ini. Saya berharap makna pernyataan saya dalam video tersebut menjadi jelas.
Tangerang, 7 April 2020
Ttd
Dr Ir Muhammad Said Didu
Melalui Juru bicaranya Jodi Mahardi, Luhut meminta agar Said Didu meminta maaf karena pernyataannya dinilai tendensius dan provokatif.
Luhut juga mendesak agar Said Didu meluruskan kembali pernyataannya dengan fakta sebenarnya dengan bukti yang lengkap dalam waktu 2x 24 jam terhitung sejak Jumat (3/4/2020). (Baca: Jubir Luhut Panjaitan Tuntut Said Didu Minta Maaf, Begini Masalahnya)
Menanggapi respons Luhut tersebut, Said Didu menyampaikan klarifikasi melalui sepucuk surat yang diposting di akun Twitter-nya, Selasa (7/4/2020) malam. Berikut isi surat klarifikasi Said Didu yang ditujukan kepada Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan:
Kepada Yth
Bapak Luhut B. Panjaitan Menko Kemaritiman dan Investasi
Di Jakarta
Dengan Hormat,
Menunjuk Surat Bapak tertanggal 4 April 2020, saya sampaikan klarifikasi sebagai berkut:
1. Video yang berjudul Luhut: Uang, Uang dan Uang di Channel Youtube M Said Didu adalah ulasan analisis prioritas kebijakan pemerintah dalam menangani pandemi Corona (Covid-19).
2. Pernyataan saya bahwa Pak Luhut hanya memikirkan uang, uang dan uang merupakan rangkaian tidak terpisahkan dari analisis tersebut, yang maknanya adalah:
a. Bahwa kebijakan pemerintah saat ini lebih mengutamakan kebijakan penyelamatan ekonomi dibandingkan dengan kebijakan mengatasi dampak pandemi Corona.
b. Bahwa Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Bpk Luhut B. Panjaitan) lebih mengutamakan kebjakan penyelamatan investasi yang mungkin merupakan pelaksanaan tugas Bapak.
3. Pernyataan saya terkait dengan Sapta Marga yang secara jelas saya katakan bahwa "semoga terbersit kembali sapta marga" merupakan harapan kepada Bapak sebagai Purnawirawan TNI bahwa dengan jiwa sapta marga pasti akan memikirkan rakyat, bangsa, dan negara.
4. Sebagai tambahan informasi bagi Bapak bahwa keterangan saya tersebut jauh dari kepentingan pribadi dan semata-mata karena panggilan nurani untuk memenuh kewajiban sebagai anak bangsa dalam membangun sistem kehidupan berbangsa dan bernegara yang demokratis, peduli, dan kritis kepada setiap aparatur negara agar dalam mengambil langkah-langkah, kebijakan, dan program selalu fokus untuk kepentingan rakyat banyak demi Indonesia yang maju, adil, dan makmur ke depan.
Demikian klarifikasi ini. Saya berharap makna pernyataan saya dalam video tersebut menjadi jelas.
Tangerang, 7 April 2020
Ttd
Dr Ir Muhammad Said Didu
(thm)