Bantu Cegah Penyebaran Virus Corona, Kebijakan Impor Masker Diapresiasi
A
A
A
JAKARTA - Dukungan pemerintah menjadi salah satu faktor utama keberhasilan Gojek mendatangkan sebanyak 5 juta masker. Segera disebar untuk kebutuhan para mitra aplikasi karya anak bangsa itu dan sebagian lainnya disumbangkan untuk tenaga kesehatan di tengah perang melawan pandemi corona (COVID-19).
"Kami sangat bersyukur dan berterima kasih telah mendapatkan izin impor masker dari Pemerintah Indonesia yang diwakili oleh BNPB selaku Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dan Kementerian Kesehatan," ungkap Komisaris Utama Gojek Garibaldi 'Boy' Thohir saat menyambut kedatangan masker pesanan Gojek dari Tiongkok di Terminal Cargo komplek bandara Soekarno-Hatta, Rabu (01/4/2020).
"Diberikannya izin impor masker ini akan memastikan tidak terganggunya ketersediaan dan produksi masker dan alat-alat perlindungan diri lain di Indonesia yang saat ini dialokasikan sepenuhnya untuk kebutuhan rumah sakit dan tenaga kesehatan," lanjut Boy.
Mendatangkan masker dalam jumlah banyak itu merupakan sebagian dari rangkaian perjuangan yang ditempuh Gojek untuk meningkatkan aspek keamanan dan keselamatan para mitra. Khususnya di tengah pandemi COVID-19.
"Semoga yang kami lakukan bisa memotivasi pihak swasta lainnya, ayo bahu membahu bantu negara," harapnya.
Dengan jumlah sebanyak 5 juta masker itu, sebagiannya akan Gojek donasikan kepada pemerintah. Membantu kebutuhan tenaga medis terutama dalam rangka menghadapi pandemi Covid-19. "Nanti porsinya fleksibel saja melihat kebutuhan dan kecukupan masing-masing," ucap Boy.
Chief Operations Officer (COO) Gojek Hans Patuwo menungkapkan, apresiasi yang sama kepada pemerintah Indonesia. "Manajemen Gojek sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada Pemerintah, dalam hal ini BNPB, Kementerian Kesehatan, Bea Cukai dan Garuda Indonesia yang membuat pengadaan masker ini bisa dilakukan," ungkapnya.
Pertimbangan utama melakukan impor masker adalah supaya kebutuhan masker Gojek tidak mengganggu ketersediaan dan produksi dalam negeri yang sedang sangat dibutuhkan. "Terutama kebutuhan untuk tenaga kesehatan dan masyarakat yang masuk kelompok rentan COVID-19," imbuhnya.
Terkait dengan distribusi produk masker yang baru saja tiba itu, secara teknis Gojek akan mendonasikan kepada Yayasan Anak Bangsa. Kemudian akan dialokasikan bagi mitra driver Gojek dan disumbangkan kepada Pemerintah untuk para tenaga kesehatan di rumah sakit rujukan COVID-19.
"Di luar untuk mitra kami, Gojek juga memahami pentingnya memastikan para tenaga kesehatan tetap mendapat pasokan masker yang dibutuhkan. Itu sebabnya Gojek juga akan menyalurkan sebagian masker yang diimpor ini kepada pemerintah untuk dapat dialokasikan kepada para tenaga kesehatan yang ditempatkan di rumah sakit rujukan pemerintah," Hans menjelaskan.
Hans juga menceritakan proses impor masker ini berlangsung selama tiga pekan. Menyewa dua pesawat Garuda Indonesia jenis Airbus A330. Seluruh kru maskapai yang berangkat menjalankan karantina selama 14 hari sebelum berangkat dan di Negara tujuan tidak turun dari pesawat hingga seluruh barang terangkut lalu terbang kembali ke Indonesia.
"Kami sangat bersyukur dan berterima kasih telah mendapatkan izin impor masker dari Pemerintah Indonesia yang diwakili oleh BNPB selaku Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dan Kementerian Kesehatan," ungkap Komisaris Utama Gojek Garibaldi 'Boy' Thohir saat menyambut kedatangan masker pesanan Gojek dari Tiongkok di Terminal Cargo komplek bandara Soekarno-Hatta, Rabu (01/4/2020).
"Diberikannya izin impor masker ini akan memastikan tidak terganggunya ketersediaan dan produksi masker dan alat-alat perlindungan diri lain di Indonesia yang saat ini dialokasikan sepenuhnya untuk kebutuhan rumah sakit dan tenaga kesehatan," lanjut Boy.
Mendatangkan masker dalam jumlah banyak itu merupakan sebagian dari rangkaian perjuangan yang ditempuh Gojek untuk meningkatkan aspek keamanan dan keselamatan para mitra. Khususnya di tengah pandemi COVID-19.
"Semoga yang kami lakukan bisa memotivasi pihak swasta lainnya, ayo bahu membahu bantu negara," harapnya.
Dengan jumlah sebanyak 5 juta masker itu, sebagiannya akan Gojek donasikan kepada pemerintah. Membantu kebutuhan tenaga medis terutama dalam rangka menghadapi pandemi Covid-19. "Nanti porsinya fleksibel saja melihat kebutuhan dan kecukupan masing-masing," ucap Boy.
Chief Operations Officer (COO) Gojek Hans Patuwo menungkapkan, apresiasi yang sama kepada pemerintah Indonesia. "Manajemen Gojek sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada Pemerintah, dalam hal ini BNPB, Kementerian Kesehatan, Bea Cukai dan Garuda Indonesia yang membuat pengadaan masker ini bisa dilakukan," ungkapnya.
Pertimbangan utama melakukan impor masker adalah supaya kebutuhan masker Gojek tidak mengganggu ketersediaan dan produksi dalam negeri yang sedang sangat dibutuhkan. "Terutama kebutuhan untuk tenaga kesehatan dan masyarakat yang masuk kelompok rentan COVID-19," imbuhnya.
Terkait dengan distribusi produk masker yang baru saja tiba itu, secara teknis Gojek akan mendonasikan kepada Yayasan Anak Bangsa. Kemudian akan dialokasikan bagi mitra driver Gojek dan disumbangkan kepada Pemerintah untuk para tenaga kesehatan di rumah sakit rujukan COVID-19.
"Di luar untuk mitra kami, Gojek juga memahami pentingnya memastikan para tenaga kesehatan tetap mendapat pasokan masker yang dibutuhkan. Itu sebabnya Gojek juga akan menyalurkan sebagian masker yang diimpor ini kepada pemerintah untuk dapat dialokasikan kepada para tenaga kesehatan yang ditempatkan di rumah sakit rujukan pemerintah," Hans menjelaskan.
Hans juga menceritakan proses impor masker ini berlangsung selama tiga pekan. Menyewa dua pesawat Garuda Indonesia jenis Airbus A330. Seluruh kru maskapai yang berangkat menjalankan karantina selama 14 hari sebelum berangkat dan di Negara tujuan tidak turun dari pesawat hingga seluruh barang terangkut lalu terbang kembali ke Indonesia.
(maf)