Kunjungi Wisma Atlet, Panglima TNI Ungkap Sejumlah Persiapan untuk Corona
A
A
A
JAKARTA - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meninjau Wisma Atlet Kemayoran Jakarta yang akan menjadi tempat penampungan dan isolasi pasien corona. Selain Hadi, ikut meninjau Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, Menkes Terawan Agus Putranto, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Kepala BNPB Doni Monardo.
Hadi mengaku, rombongan telah mengecek sejumlah Gedung Atlet yang saat ini diupgrade dan diubah menjadi rumah sakit. "Kita katakan rumah sakit darurat untuk menampung pasien COVID-19," kata Hadi kepada wartawan, Minggu (22/3/2020).
(Baca juga: Kabar Duka di Tengah Wabah Corona, Tiga Dokter Meninggal Dunia)
Dia menjelaskan, ada beberapa gedung yang sudah di-upgrade menjadi tempat perawatan, di antaranya ada 4 gedung. Ia menyebut, Gedung 7, dan 6 rencana digunakan untuk menerima pasien yang terindikasi positif dan dilakukan pemeriksaan. Sementatara di gedung 6 dan 7 juga telah dilengkapi perlengkapan seperti laboratorium termasuk ruang radiologi.
"Apabila pasien sudah masuk dan akan dilakukan pemeriksaan, maka di tower 6,7 juga disiapkan ruang isolasi. Baik itu ruang isolasi yang ICU maupun yang non ICU. Dan semuanya dilengkapi dengan AC standar Hepa, dan termasuk ruangan itu dimodifikasi ruangan bertekanan negatif," papar dia.
Selain itu, kata Hadi, untuk pendukung tenaga medis juga telah disiapkan di tower 3. Nantinya, tenaga medis terdiri dari TNI, Polri, BUMN, termasuk dari RS Swasta dan kelompok-kelompok yang memiliki kemampuan untuk memberikan tenaganya terkait dengan perawatan Covid-19 tersebut.
Sedangkan ada juga 1 tower untuk anggota Gugus Tugas termasuk di dalamnya TNI, Polri, BNPB dan dari kelompok-kelompok relawan yang ditempatkan di tower tersebut. "Dan setelah kita cek, semua peralatan sudah lengkap. Dan diharapkan segera mungkin bisa di operasionalkan untuk perawatan bagi yang terjangkit Covid-19 tersebut," ujarnya.
Hadi memastikan, sarana-sarana lain terus dilengkapi yang saat ini bisa menampung sekira 2.500 tempat tidur yang akan masuk klasifikasi medis. Di ruang yang dimiliki wisma atlet, menurutnya mana yang masuk isolasi dan mana yang masuk ke ruang observasi akan diputuskan.
Selain itu, sambung Hadi, Tenaga medis yang akannbertugas pun diatur bergantian, sehingga tidak aman dan disiapkan satu ruangan khusus untuk relaksasi. "Sehingga apabila mereka sudah operasional dengan ketentuan sekian jam, harus relaksasi disediakan tempat termasuk pasien," ucapnya.
"Apabila pasien sudah jenuh di ruangan, kita beri relaksasi dan tentunya harus memenuhi standar yaitu ruangan tersebut kita design dengan kelengkapan AC dengan standar Hepa," tandasnya.
Hadi mengaku, rombongan telah mengecek sejumlah Gedung Atlet yang saat ini diupgrade dan diubah menjadi rumah sakit. "Kita katakan rumah sakit darurat untuk menampung pasien COVID-19," kata Hadi kepada wartawan, Minggu (22/3/2020).
(Baca juga: Kabar Duka di Tengah Wabah Corona, Tiga Dokter Meninggal Dunia)
Dia menjelaskan, ada beberapa gedung yang sudah di-upgrade menjadi tempat perawatan, di antaranya ada 4 gedung. Ia menyebut, Gedung 7, dan 6 rencana digunakan untuk menerima pasien yang terindikasi positif dan dilakukan pemeriksaan. Sementatara di gedung 6 dan 7 juga telah dilengkapi perlengkapan seperti laboratorium termasuk ruang radiologi.
"Apabila pasien sudah masuk dan akan dilakukan pemeriksaan, maka di tower 6,7 juga disiapkan ruang isolasi. Baik itu ruang isolasi yang ICU maupun yang non ICU. Dan semuanya dilengkapi dengan AC standar Hepa, dan termasuk ruangan itu dimodifikasi ruangan bertekanan negatif," papar dia.
Selain itu, kata Hadi, untuk pendukung tenaga medis juga telah disiapkan di tower 3. Nantinya, tenaga medis terdiri dari TNI, Polri, BUMN, termasuk dari RS Swasta dan kelompok-kelompok yang memiliki kemampuan untuk memberikan tenaganya terkait dengan perawatan Covid-19 tersebut.
Sedangkan ada juga 1 tower untuk anggota Gugus Tugas termasuk di dalamnya TNI, Polri, BNPB dan dari kelompok-kelompok relawan yang ditempatkan di tower tersebut. "Dan setelah kita cek, semua peralatan sudah lengkap. Dan diharapkan segera mungkin bisa di operasionalkan untuk perawatan bagi yang terjangkit Covid-19 tersebut," ujarnya.
Hadi memastikan, sarana-sarana lain terus dilengkapi yang saat ini bisa menampung sekira 2.500 tempat tidur yang akan masuk klasifikasi medis. Di ruang yang dimiliki wisma atlet, menurutnya mana yang masuk isolasi dan mana yang masuk ke ruang observasi akan diputuskan.
Selain itu, sambung Hadi, Tenaga medis yang akannbertugas pun diatur bergantian, sehingga tidak aman dan disiapkan satu ruangan khusus untuk relaksasi. "Sehingga apabila mereka sudah operasional dengan ketentuan sekian jam, harus relaksasi disediakan tempat termasuk pasien," ucapnya.
"Apabila pasien sudah jenuh di ruangan, kita beri relaksasi dan tentunya harus memenuhi standar yaitu ruangan tersebut kita design dengan kelengkapan AC dengan standar Hepa," tandasnya.
(maf)