Waspada, 700.000 Orang Berpotensi Tertular Virus Corona
A
A
A
JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah Penanganan Virus Corona (COVID-19) Achmad Yurianto mengungkapkan, pemerintah telah memiliki data bahwa sekitar 700.000 orang berpotensi tertular virus corona. Data ini didapat dari contact tracing pasien positif virus corona.
“Data perhitungan yang kita miliki, population at risk, kelompok jumlah orang yang berisiko adalah pada kisaran angka 600 sampai 700.000,” ungkap Yuri dalam Konferensi Press di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Jakarta (20/3/2020). (Baca juga: Jokowi: Saya Kerahkan Seluruh Kekuatan untuk Tangani Corona)
Karena itu, lanjutnya, pemerintah siapkan sekitar 1 juta kit untuk pemeriksaan secara massal di dalam kaitan mengidentifikasi kasus positif yang ada di masyarakat. Yuri mengatakan, pemeriksaan massal ini dalam kaitan untuk mengurangi kasus positif di tengah masyarakat yang berpotensi menimbulkan penularan.
“Pemerintah akan melaksanakan pemeriksaan secara massal. Dikonotasikan pemeriksaan massa, orang yang memiliki peluang untuk kontak dengan kasus positif,” tandasnya.
Yuri mengatakan, saat ini pemerintah telah menerima 2.000 alat tes cepat pemeriksaan virus ini. Kemudian 2.000 kit lagi besok sudah bisa masuk dan kemudian sekitar 100.000 yang akan masuk di hari berikutnya.
“Data perhitungan yang kita miliki, population at risk, kelompok jumlah orang yang berisiko adalah pada kisaran angka 600 sampai 700.000,” ungkap Yuri dalam Konferensi Press di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Jakarta (20/3/2020). (Baca juga: Jokowi: Saya Kerahkan Seluruh Kekuatan untuk Tangani Corona)
Karena itu, lanjutnya, pemerintah siapkan sekitar 1 juta kit untuk pemeriksaan secara massal di dalam kaitan mengidentifikasi kasus positif yang ada di masyarakat. Yuri mengatakan, pemeriksaan massal ini dalam kaitan untuk mengurangi kasus positif di tengah masyarakat yang berpotensi menimbulkan penularan.
“Pemerintah akan melaksanakan pemeriksaan secara massal. Dikonotasikan pemeriksaan massa, orang yang memiliki peluang untuk kontak dengan kasus positif,” tandasnya.
Yuri mengatakan, saat ini pemerintah telah menerima 2.000 alat tes cepat pemeriksaan virus ini. Kemudian 2.000 kit lagi besok sudah bisa masuk dan kemudian sekitar 100.000 yang akan masuk di hari berikutnya.
(nbs)