Ketua PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin Meninggal Dunia
Ketua PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin Meninggal Dunia
A
A
A
JAKARTA - Kabar duka menyelimuti Indonesia hari ini Sabtu, (14/3/2020). Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Kiagus Ahmad Badaruddin meninggal dunia.
"Innalillahi wa Inna Ilaihi rojiun. Telah wafat suami kami tercinta, Drs. Kiagus Ahmad Badaruddin, MSc. pada hari ini Sabtu, tanggal 14 Maret 2020. Mohon dimaafkan segala khliaf & salah beliau, dimudahkan jalannya menuju jannahNya. Aamiin. Wassalamu'alaykum wrwb," ujar pesan singkat yang diterima SINDOnews, Sabtu (14/3/2020).
Ketua Kelompok Hubungan Masyarakat PPATK, M Natsir Kongah membenarkan hal tersebut. Natsir membenarkan jika Ketua PPATK telah meninggal dunia hari ini.
"Benar mas," saat dikonfirmasi SINDOnews, Sabtu (14/3/2020).
Badaruddin merupakan lulusan S1 Ekonomi Manajemen Universitas Sriwijaya Palembang pada 1986. Almarhum juga lulusan S2 University of Illinois pada 1991.
Selain menjadi Ketua PPATK, Badaruddin juga mendapatkan sejumlah prestasi di antaranya Prestasi Komisaris di PT Perusahaan Gas Negara, lalu Komisaris di Bank Negara Indonesia dan Satyalancana Karya Satya 30 Tahun.
"Innalillahi wa Inna Ilaihi rojiun. Telah wafat suami kami tercinta, Drs. Kiagus Ahmad Badaruddin, MSc. pada hari ini Sabtu, tanggal 14 Maret 2020. Mohon dimaafkan segala khliaf & salah beliau, dimudahkan jalannya menuju jannahNya. Aamiin. Wassalamu'alaykum wrwb," ujar pesan singkat yang diterima SINDOnews, Sabtu (14/3/2020).
Ketua Kelompok Hubungan Masyarakat PPATK, M Natsir Kongah membenarkan hal tersebut. Natsir membenarkan jika Ketua PPATK telah meninggal dunia hari ini.
"Benar mas," saat dikonfirmasi SINDOnews, Sabtu (14/3/2020).
Badaruddin merupakan lulusan S1 Ekonomi Manajemen Universitas Sriwijaya Palembang pada 1986. Almarhum juga lulusan S2 University of Illinois pada 1991.
Selain menjadi Ketua PPATK, Badaruddin juga mendapatkan sejumlah prestasi di antaranya Prestasi Komisaris di PT Perusahaan Gas Negara, lalu Komisaris di Bank Negara Indonesia dan Satyalancana Karya Satya 30 Tahun.
(kri)
Explore More