PP AMPG Ajak Seluruh Perempuan Indonesia Tingkatkan Kualitas Diri
A
A
A
JAKARTA - Ketua bidang Pemberdayaan Perempuan Pimpinan Pusat Angkatan Muda Partai Golkar (PP AMPG), Clarine Dieta Puspa mengajak kepada seluruh perempuan di Indonesia khususnya kaum milenial untuk terus belajar dan meningkatkan kualitas diri masing-masing. Clarine berpendapat di era demokrasi saat ini, perempuan tidak boleh lagi memposisikan diri sebagai kaum nomor dua setelah laki-laki.
Menurutnya sebagai makhluk sosial, perempuan dan laki-laki memiliki kesempatan yang sama untuk berkarir dan berkontribusi terhadap bangsa dan negara. Ia pun berharap pemerintah mendukung pandangan tersebut dengan kebijakan-kebijakan yang berpihak terhadap perempuan. (Baca juga: Cak Imin: Melindungi Perempuan Berarti Melindungi Kesejahteraan Keluarga )
"Sudah waktunya perempuan diberikan kesempatan yang sama untuk menunjukkan kelayakan diri dan kredibilitas untuk berperan lebih sebagai decision maker demi kebaikan Bangsa dan Negara," ujar Clarine di Jakarta, Minggu (8/3/2020).
Dia menuturkan perempuan hebat yang saling mendukung satu sama lain dapat mendorong terciptanya kebijakan-kebijakan yang berpihak pada perempuan. Katanya, perempuan bukan hanya tiang dalam keluarga, tetapi juga penggerak sekaligus penentu dalam seluruh sektor kehidupan. Baik masa kini ataupun masa depan.
"Kita tidak mau hanya dipandang sebagai manusia yang memiliki tugas di wilayah domestik saja, seperti kasur, sumur dan dapur. Perempuan juga punya hak untuk berperan di sektor kehidupan lain, seperti halnya laki-laki," jelas Calrine.
Lebih lanjut, ia berpendapat, di dunia politik pemerintah telah memberikan jawaban atas pandangannya tersebut. Di mana, partai politik diwajibkan untuk memenuhi 30% keterwakilan perempuan dalam struktur kepengurusannya dan kuota 30% caleg perempuan.
Dia berharap kebijakan tersebut dipatuhi oleh seluruh partai politik peserta pemilu dengan memperhatikan regenerasi kader perempuannya dan dapat mendorong minat perempuan untuk terjun ke dunia politik. "Jadi harapannya kebijakan tersebut tidak hanya diterapkan sebagai penggugur kewajiban bagi partai politik. Tetapi benar-benar dipandang sebagai semangat keberpihakan terhadap kesetaraan gender," tutur Calrine.
Sementara itu di Partai Golkar sendiri, Clarine melihat ada kemajuan yang signifikan. Di mana kader perempuan benar-benar diberdayakan dan diberikan akses serta kesempatan yang sama dengan kader laki-laki. Hal itu terbukti dari banyaknya kader perempuan Partai Golkar yang menduduki posisi strategis, baik di internal kepengurusan Partai Golkar maupun sebagai pejabat publik.
"Partai Golkar adalah salah satu partai yang mendukung keterwakilan perempuan dalam politik. Keramahan Partai Golkar kepada perempuan dapat dilihat dari kader perempuan hebat yang dapat menempati posisi strategis," kata Clarine. (Baca juga: Nurul Arifin: Kesetaraan dan Diskriminasi Masih Jadi PR Besar bagi Perempuan )
"Di Hari Perempuan Internasional ini, saya mengajak kepada semua perempuan di Indonesia untuk bangkit. Mari kita tingkatkan dan tunjukkan kualitas diri kita masing-masing. RA Kartini telah mengawali hal itu di Indonesia. Mari kita lanjutkan semangat beliau sebagai perempuan yang berdaya dan mandiri," tutup Clarine.
Menurutnya sebagai makhluk sosial, perempuan dan laki-laki memiliki kesempatan yang sama untuk berkarir dan berkontribusi terhadap bangsa dan negara. Ia pun berharap pemerintah mendukung pandangan tersebut dengan kebijakan-kebijakan yang berpihak terhadap perempuan. (Baca juga: Cak Imin: Melindungi Perempuan Berarti Melindungi Kesejahteraan Keluarga )
"Sudah waktunya perempuan diberikan kesempatan yang sama untuk menunjukkan kelayakan diri dan kredibilitas untuk berperan lebih sebagai decision maker demi kebaikan Bangsa dan Negara," ujar Clarine di Jakarta, Minggu (8/3/2020).
Dia menuturkan perempuan hebat yang saling mendukung satu sama lain dapat mendorong terciptanya kebijakan-kebijakan yang berpihak pada perempuan. Katanya, perempuan bukan hanya tiang dalam keluarga, tetapi juga penggerak sekaligus penentu dalam seluruh sektor kehidupan. Baik masa kini ataupun masa depan.
"Kita tidak mau hanya dipandang sebagai manusia yang memiliki tugas di wilayah domestik saja, seperti kasur, sumur dan dapur. Perempuan juga punya hak untuk berperan di sektor kehidupan lain, seperti halnya laki-laki," jelas Calrine.
Lebih lanjut, ia berpendapat, di dunia politik pemerintah telah memberikan jawaban atas pandangannya tersebut. Di mana, partai politik diwajibkan untuk memenuhi 30% keterwakilan perempuan dalam struktur kepengurusannya dan kuota 30% caleg perempuan.
Dia berharap kebijakan tersebut dipatuhi oleh seluruh partai politik peserta pemilu dengan memperhatikan regenerasi kader perempuannya dan dapat mendorong minat perempuan untuk terjun ke dunia politik. "Jadi harapannya kebijakan tersebut tidak hanya diterapkan sebagai penggugur kewajiban bagi partai politik. Tetapi benar-benar dipandang sebagai semangat keberpihakan terhadap kesetaraan gender," tutur Calrine.
Sementara itu di Partai Golkar sendiri, Clarine melihat ada kemajuan yang signifikan. Di mana kader perempuan benar-benar diberdayakan dan diberikan akses serta kesempatan yang sama dengan kader laki-laki. Hal itu terbukti dari banyaknya kader perempuan Partai Golkar yang menduduki posisi strategis, baik di internal kepengurusan Partai Golkar maupun sebagai pejabat publik.
"Partai Golkar adalah salah satu partai yang mendukung keterwakilan perempuan dalam politik. Keramahan Partai Golkar kepada perempuan dapat dilihat dari kader perempuan hebat yang dapat menempati posisi strategis," kata Clarine. (Baca juga: Nurul Arifin: Kesetaraan dan Diskriminasi Masih Jadi PR Besar bagi Perempuan )
"Di Hari Perempuan Internasional ini, saya mengajak kepada semua perempuan di Indonesia untuk bangkit. Mari kita tingkatkan dan tunjukkan kualitas diri kita masing-masing. RA Kartini telah mengawali hal itu di Indonesia. Mari kita lanjutkan semangat beliau sebagai perempuan yang berdaya dan mandiri," tutup Clarine.
(kri)