Kemiskinan Masih Tinggi, Jokowi Pertanyakan Dana Otsus Aceh Rp8 Triliun

Sabtu, 22 Februari 2020 - 23:02 WIB
Kemiskinan Masih Tinggi,...
Kemiskinan Masih Tinggi, Jokowi Pertanyakan Dana Otsus Aceh Rp8 Triliun
A A A
ACEH - Pemprov Aceh mendapatkan gelontoran dana otonomi khusus (Otsus) cukup besar dari pemerintah pusat, mencapai Rp8 triliun pertahun. Didambah lagi APBD Aceh yang mencapai Rp9 triliun. Artinya setiap tahun tersedia dana sebesar Rp17 triliun. Angka tersebut belum termasuk dana APBD kabupaten/kota.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, dana tersebut sangat besar sehingga hal yang harus diperhatikan adalah pengelolaannya. "Apapun pengelolaan anggaran itu sangat penting. Uang Rp17 triliun itu sangat besar, tetapi bagaimana tata kelolanya? Bagaimana governance-nya? Apakah tepat sasaran, bermanfaat dan dirasakan rakyat? Itu yang menjadi tanda tanya saya," kata Jokowi saat menghadiri acara Kenduri Kebangsaan di Kabupaten Bireuen, Aceh, Sabtu (22/2/2020).

Dikatakan mantan wali kota Solo dan gubernur DKI Jakarta itu, tata kelola pemerintahan dan keuangan harus dilakukan dengan bersih dan akuntabel. "Tadi Bang Surya (Surya Paloh) mengatakan perlu asistensi, saya bertanya pada pemda, kalau perlu besok langsung saya dampingi. Governance, tata kelola harus bersih, harus akuntabel. Kalau saya tanya kepada rakyat, pasti akan bilang iya (perlu asistensi)," tuturnya.

Jokowi mengingatkan banyak provinsi yang tidak seberuntung Aceh karena tidak mendapatkan dana otsus dan hanya memiliki APBD yang sangat kecil antara Rp6-7 triliun saja. "Jadi, penggunaan APBD, saya titip ke bupati, wali kota, gubernur, gunakan secara fokus. Berikan prioritas hal-hal yang sangat penting. Angka 14% kemiskinan (di Aceh) itu besar. Selesaikan dulu ini. Berikan perhatian lewat progam pengentasan kemiskinan," sarannya.

Dikatakan Jokowi, saat ini semua negara berebut investasi karena semakin banyak arus investasi maka pertumbuhan ekonomi sebuah negara akan semakin baik. "Begitu juga untuk provinsi, kabupaten, kota, begitu banyak investasi, arus modal masuk maka masyarakatnya akan sejahtera. Posisi negara kita secara GDP nominal di rangking 16. Kita masuk G-20 negara ekonomi maju," katanya.

Artinya, kata Jokowi, Indonesia memiliki masa depan, namun juga banyak tantangan yang harus diselesaikan. Karena itu, dirinya mendorong agar investasi arus modal masuk ke Aceh. "Kita berada pada persaingan, kompetisi yang sangat kuat," katanya.
(cip)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7280 seconds (0.1#10.140)