Pemerintah Diminta Tak Pulangkan Perempuan dan Anak ISIS Eks WNI
A
A
A
JAKARTA - Keputusan pemerintah yang menolak pemulangan sekitar 680 foreign terrorist fighter (FTF) asal Indonesia dari Suriah mendapat apresiasi sejumlah kalangan. (Baca juga: Anak ISIS eks WNI Berpeluang Dipulangkan ke Indonesia)
Pengamat militer dan intelijen Susaningtyas NH Kertopati menilai, langkah pemerintah yang tidak memulangkan anggota ISIS eks Warga Negara Indonesia (WNI) sudah tepat. ”Pemerintah sudah tepat memutuskan untuk menolak kembalinya FTF ISIS eks WNI,” katanya, Kamis (13/2/2020). (Baca juga: Mahfud MD: Pemerintah Antisipasi WNI Eks ISIS Masuk Lewat Jalur Gelap)
Tidak hanya itu, pemerintah juga diharapkan tidak memulangkan perempuan dan anak-anak mereka. Alasannya karena mereka merupakan pihak-pihak yang sudah terkena indoktrinasi khilafah. ”Adapun masih adanya ambivalensi terkait perempuan dan anak mereka seharusnya segera diputuskan agar termasuk yang ditolak karena merekapun sudah menerima indroktrinasi-indoktrinasi,” ujar perempuan yang akrab disapa Nuning kepada SINDOnews.
Mantan anggota Komisi I DPR ini juga mengingatkan pemerintah untuk mewaspadai kelompok-kelompok di Tanah Air yang bersimpati dengan ISIS. ”Kita juga harus waspada dengan kelompok pro khilafah yang ada di Tanah Air. Mereka lebih rentan terpengaruh dengan pandangan yang dibawa ISIS ex WNI,” ujarnya.
Hal lain yang juga harus diwaspadai, kata Nuning, adalah gerakan transnasional crime jaringan internasional termasuk narkoba. ”Jangan sampai pemerintah yang sudah berat menghadapi terorisme ditambah lagi dengan mereka yang menjadi agen narkoba. Kita harus antisipasi adanya kemungkinan pendanaan terorisme dari hasil perdagangan narkoba. Di sini peran operasi kontra terorisme sangat menentukan keberhasilan kita membereskan masalah ini. Kita harus dukung BIN, Polri, TNI/Bais,” ucapnya.
Pengamat militer dan intelijen Susaningtyas NH Kertopati menilai, langkah pemerintah yang tidak memulangkan anggota ISIS eks Warga Negara Indonesia (WNI) sudah tepat. ”Pemerintah sudah tepat memutuskan untuk menolak kembalinya FTF ISIS eks WNI,” katanya, Kamis (13/2/2020). (Baca juga: Mahfud MD: Pemerintah Antisipasi WNI Eks ISIS Masuk Lewat Jalur Gelap)
Tidak hanya itu, pemerintah juga diharapkan tidak memulangkan perempuan dan anak-anak mereka. Alasannya karena mereka merupakan pihak-pihak yang sudah terkena indoktrinasi khilafah. ”Adapun masih adanya ambivalensi terkait perempuan dan anak mereka seharusnya segera diputuskan agar termasuk yang ditolak karena merekapun sudah menerima indroktrinasi-indoktrinasi,” ujar perempuan yang akrab disapa Nuning kepada SINDOnews.
Mantan anggota Komisi I DPR ini juga mengingatkan pemerintah untuk mewaspadai kelompok-kelompok di Tanah Air yang bersimpati dengan ISIS. ”Kita juga harus waspada dengan kelompok pro khilafah yang ada di Tanah Air. Mereka lebih rentan terpengaruh dengan pandangan yang dibawa ISIS ex WNI,” ujarnya.
Hal lain yang juga harus diwaspadai, kata Nuning, adalah gerakan transnasional crime jaringan internasional termasuk narkoba. ”Jangan sampai pemerintah yang sudah berat menghadapi terorisme ditambah lagi dengan mereka yang menjadi agen narkoba. Kita harus antisipasi adanya kemungkinan pendanaan terorisme dari hasil perdagangan narkoba. Di sini peran operasi kontra terorisme sangat menentukan keberhasilan kita membereskan masalah ini. Kita harus dukung BIN, Polri, TNI/Bais,” ucapnya.
(cip)