Sikapi Survei PPIM UIN, DPR: Perlu Mekanisme Evaluasi Pendidikan Agama

Kamis, 06 Februari 2020 - 01:02 WIB
Sikapi Survei PPIM UIN,...
Sikapi Survei PPIM UIN, DPR: Perlu Mekanisme Evaluasi Pendidikan Agama
A A A
JAKARTA - Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta bersama dengan Convey Indonesia mengadakan diskusi berjudul Suara dari Senayan: Pandangan Wakil Rakyat tentang Peran Negara dalam Pendidikan Agama di Hotel Atlet Century Park, Jakarta, Rabu (5/2/2020).

Acara dibuka oleh Ismatu Ropi selaku Direktur Eksekutif PPIM UIN Jakarta, dan hasil survey dipresentasikan oleh Yunita Faela Nisa dan Sirojuddin Arif selaku peneliti. Bertindak selaku pembahas adalah Hetifah Sjaifudian dan anggota DPR fraksi Partai Golkar Ace Hasan Syadzily, anggota DPR fraksi PKB Maman Imanulhaq, Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanudin Muhtadi, Dewan Penasehat PPIM UIN Jakarta Jamhari Makruf, dan Cornelia Istiani dari Ikatan Sarjana Katolik.

Dalam survey tersebut, responden yang menjawab sebesar 370 orang atau 65,6% dari seluruh anggota DPR. Salah satu temuan dari survey tersebut adalah, tidak banyak anggota DPR yang memiliki perhatian besar terhadap persoalan-persoalan terkait wawasan kebangsaan dan keragaman dalam pendidikan agama.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian mengatakan, di kurikulum 2013 pendidikan agama wajib ada dengan nomenklatur pendidikan agama dan budi pekerti. Tinggal bagaimana standar dan pola pengajarannya di tiap sekolah. “Sekarang tinggal standar pengajarannya itu bagaimana, karena kita tidak tahu pasti apa yang disampaikan guru itu dalam beberapa jam pelajaran tersebut dan bagaimana penyampaiannya,” kata Hetifah.

Hetifah menilai, kerap kali terjadi kebingungan pada anak akibat perbedaan antara nilai-nilai agama yang diajarkan sekolah dan yang dianut orang tua. Untuk itu, dia menyarankan perlu adanya sistem evaluasi dari pembelajaran agama itu. “Harus ada mekanisme evaluasi yang mengukur keberhasilan pengajaran agama itu seperti apa? Semoga hal ini bisa diakomodasi dalam survey pendidikan nasional yang akan dilaksanakan Mas Nadiem,” usulnya.

Dalam hasil survei tersebut juga disebutkan bahwa pandangan wakil rakyat tentang peran negara dalam pendidikan agama dipengaruhi oleh identitas partai politik. Hetifah mengatakan, kadang hal tersebut terjadi sebaliknya.“Bisa jadi pengalaman individual memengaruhi pendapatnya sebagai anggota dewan,” kata politikus Golkar itu.

Menurut Hetifah, tekanan elektoral juga memengaruhi sikap anggota dewan terhadap isu-isu terkait. “Tergantung kita ini mewakili siapa? Sebagaimana masyarakat yang diwakili, seperti itu jugalah anggota dewannya,” jelasnya.

Lebih lanjut, Hetifah menyarankan agar arah pendidikan agama harus diperjelas dalam grand design pendidikan nasional.“Anggaran fungsi pendidikan kita terpisah-pisah di 18 Kementerian/Lembaga. Tapi belum ada grand design yang mau dicapai bersama itu apa, semuanya memiliki renstra masing-masing. Ke depannya, saya harap kita bisa belajar best practice pendidikan agama dan mencontoh pedagoginya seperti apa,” tutupnya.
(cip)
Berita Terkait
10 Rektor UIN Mengadu...
10 Rektor UIN Mengadu ke DPD, Kesulitan Buka Prodi Ilmu Sosial dan Sains
Pacu Kualitas SDM, Menko...
Pacu Kualitas SDM, Menko Airlangga: Perguruan Tinggi Dukung Kemajuan Ekonomi
7 UIN Masuk Top 100...
7 UIN Masuk Top 100 EduRank 2024, Nomor 1 Kebanggaan Tangsel
Babak Final, Rektor...
Babak Final, Rektor UIN Jakarta Harap OASE PTKI II Dorong Riset dan Inovasi Perguruan Tinggi Islam
Fakultas Kedokteran...
Fakultas Kedokteran UIN Jakarta Ambil Sumpah 12 Dokter Baru
Dua Guru Besar UIN Jakarta...
Dua Guru Besar UIN Jakarta Segera Dikukuhkan
Berita Terkini
Polisi Tangkap Admin...
Polisi Tangkap Admin Grup Facebook Cinta Sedarah di Bali
3 menit yang lalu
Gelar Rakornas, LBH...
Gelar Rakornas, LBH Gema Keadilan Lantik Pengurus Provinsi Periode 2025-2029
1 jam yang lalu
LAN Kembali Meraih Predikat...
LAN Kembali Meraih Predikat Sangat Memuaskan pada Pengawasan Kearsipan 2025
1 jam yang lalu
KPK Sita 8 Mobil dan...
KPK Sita 8 Mobil dan 1 Motor di Kasus Kemnaker, Ini Penampakannya
1 jam yang lalu
Polemik UKT, DPD RI...
Polemik UKT, DPD RI Minta Permendikbudristek No 2/2024 Dikaji Ulang
1 jam yang lalu
Puluhan Jenderal Polri...
Puluhan Jenderal Polri Naik Pangkat, 2 Sosok Ini Jabat Komjen Polisi
1 jam yang lalu
Infografis
Tatib Direvisi, DPR...
Tatib Direvisi, DPR Bisa Copot Kapolri hingga Pimpinan KPK
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved