Di Forum Istanbul Youth Summit, Asrorun Niam Tekankan Pentingnya Pemimpin Muda
A
A
A
ISTANBUL - Menyiapkan pemimpin bangsa yang berkualitas di berbagai sektor menjadi perhatian utama bangsa Indonesia. Melalui kementerian pemuda dan olah raga, deputi bidang pengembangan pemuda, pemerintah berupaya mempercepat persiapan dan kesiapan pemimpin muda yang berkualitas degan berbagai kebijakan dan program.
Hal ini disampaikan oleh Deputi bidang pengembangan pemuda Kemenpora RI Asrorun Ni’am Sholeh dalam paparannya didepan 250 orang peserta Istanbul Youth Summit di Turki 28 Januari 2020. Istanbul youth summit tahun 2020 ini mengangkat tema preparing youth leader 2045 a breaktrough in regeneration for strategic position in government and non government organization digelar sejak tanggal 27 sampai 30 Januari 2020.
Kegiatan yang dirangkai dengan simposium ini menghadirkan pembicara lain yakni Konjen RI Istanbul Imam Asy’ari, Yanuar Nugroho (Akademisi dan Mantan Deputi 2 Kantor Staf Presiden RI), juga hadir motivator Analisa Widyaningrum, Mustadin Taggala (Kabaga Humas, Hukum Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora RI), Abdul Latif (Staf Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora RI) serta pembicara lain baik dari kalangan praktisi juga kalangan professional.
Kegiatan Istanbul Youth Summit 2020 merupakan kegiatan yang ke tiga yang didesain sebagai wadah menjalin interkoneksi gagasan dan kebudayaan antar pemuda yang tersebar di berbagai Negara di Dunia, dimana sebelumnya tahun 2019 tema yang dibincangkan terkait dengan entrepreneurship pemuda.
Komjen Republik Indonesia Istanbul Imam Asy’ari dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada pihak penyelenggara kegiatan yang secara konsisten mendorong lahir dan tumbuhnya pusat-pusat inkubasi gagasan pemuda dalam memikirkan berbagai persoalan yang dihadapi oleh perkembangan dunia ke depan.
Direktur Turkiyeburslari sebagai lembaga donor pemerintah yang menyediakan berbagai beasiswa untuk program sarjana (S1), Master (S2), dan Doktor (S3) juga menyampaikan dukungan dan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan akademik tersebut. Disaat yang sama Direktur Turkiyeburslari juga menyampaikan kesiapannya menjadi sponsor utama untuk penyelenggaraan tahun 2021 yang akan datang.
“Dalam bidang kepemimpinan, selain kepemimpinan domestik dalam keluarga tersebut, pemerintah melalui Kemenpora RI mendorong peningkatan kemampuan Pemuda dalam kepemimpinan publik dan kepemimpinan Individu. Program Kepemimpinan publik menjadi perhatian bagi pemerintah guna menyiapkan regenarasi kepemimpinan dalam masyarakat, bangsa dan negara” tutur Akademisi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.
Ni’am menyampaikan bahwa 419.268 pasangan bercerai sepanjang 2018 menurut data dari mahkamah Agung. Pasangan bercerai tersebut didominasi oleh pasangan muda. Angka Perceraian pasangan muda yang dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Hal ini menjadi bukti bahwa Pemuda di Indonesia mengalami persoalan kepemimpinan khususnya di dalam keluarga. Kepemimpinan yang berbasis pada kemampuan membina rumah tangga, pengetahuan dan kemampuan pengasuhan anak, kesehatan reproduksi, dan memperlakukan pasangan dengan baik, bagian dari kompetensi kepemimpinan yang harus dimiliki oleh Pemuda.
“Inilah sebabnya mengapa negara harus hadir di tengah-tengah masyarakat khususnya pemuda dalam mendorong langkah-langkah promotive, preventif dan juga kuratif terkait berbagai persoalan kepemudaan di Indonesia” tutup sekertaris Komisi Fatwa MUI ini.
Hal ini disampaikan oleh Deputi bidang pengembangan pemuda Kemenpora RI Asrorun Ni’am Sholeh dalam paparannya didepan 250 orang peserta Istanbul Youth Summit di Turki 28 Januari 2020. Istanbul youth summit tahun 2020 ini mengangkat tema preparing youth leader 2045 a breaktrough in regeneration for strategic position in government and non government organization digelar sejak tanggal 27 sampai 30 Januari 2020.
Kegiatan yang dirangkai dengan simposium ini menghadirkan pembicara lain yakni Konjen RI Istanbul Imam Asy’ari, Yanuar Nugroho (Akademisi dan Mantan Deputi 2 Kantor Staf Presiden RI), juga hadir motivator Analisa Widyaningrum, Mustadin Taggala (Kabaga Humas, Hukum Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora RI), Abdul Latif (Staf Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora RI) serta pembicara lain baik dari kalangan praktisi juga kalangan professional.
Kegiatan Istanbul Youth Summit 2020 merupakan kegiatan yang ke tiga yang didesain sebagai wadah menjalin interkoneksi gagasan dan kebudayaan antar pemuda yang tersebar di berbagai Negara di Dunia, dimana sebelumnya tahun 2019 tema yang dibincangkan terkait dengan entrepreneurship pemuda.
Komjen Republik Indonesia Istanbul Imam Asy’ari dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada pihak penyelenggara kegiatan yang secara konsisten mendorong lahir dan tumbuhnya pusat-pusat inkubasi gagasan pemuda dalam memikirkan berbagai persoalan yang dihadapi oleh perkembangan dunia ke depan.
Direktur Turkiyeburslari sebagai lembaga donor pemerintah yang menyediakan berbagai beasiswa untuk program sarjana (S1), Master (S2), dan Doktor (S3) juga menyampaikan dukungan dan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan akademik tersebut. Disaat yang sama Direktur Turkiyeburslari juga menyampaikan kesiapannya menjadi sponsor utama untuk penyelenggaraan tahun 2021 yang akan datang.
“Dalam bidang kepemimpinan, selain kepemimpinan domestik dalam keluarga tersebut, pemerintah melalui Kemenpora RI mendorong peningkatan kemampuan Pemuda dalam kepemimpinan publik dan kepemimpinan Individu. Program Kepemimpinan publik menjadi perhatian bagi pemerintah guna menyiapkan regenarasi kepemimpinan dalam masyarakat, bangsa dan negara” tutur Akademisi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.
Ni’am menyampaikan bahwa 419.268 pasangan bercerai sepanjang 2018 menurut data dari mahkamah Agung. Pasangan bercerai tersebut didominasi oleh pasangan muda. Angka Perceraian pasangan muda yang dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Hal ini menjadi bukti bahwa Pemuda di Indonesia mengalami persoalan kepemimpinan khususnya di dalam keluarga. Kepemimpinan yang berbasis pada kemampuan membina rumah tangga, pengetahuan dan kemampuan pengasuhan anak, kesehatan reproduksi, dan memperlakukan pasangan dengan baik, bagian dari kompetensi kepemimpinan yang harus dimiliki oleh Pemuda.
“Inilah sebabnya mengapa negara harus hadir di tengah-tengah masyarakat khususnya pemuda dalam mendorong langkah-langkah promotive, preventif dan juga kuratif terkait berbagai persoalan kepemudaan di Indonesia” tutup sekertaris Komisi Fatwa MUI ini.
(atk)