Rapat dengan Komisi I DPR, Ini Curhatan Helmy Yahya soal TVRI

Selasa, 28 Januari 2020 - 16:12 WIB
Rapat dengan Komisi...
Rapat dengan Komisi I DPR, Ini Curhatan Helmy Yahya soal TVRI
A A A
JAKARTA - Mantan Direktur Utama Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI) Helmy Yahya menghadiri rapat dengar pendapat dengan Komisi I DPR, hari ini.

Rapat tersebut membahas masalah pemberhentiannya dari jabatan Dirut LPP TVRI oleh Dewan Pengawas.

Dalam rapat itu, Helmy Yahya menceritakan pernah dilarang sang kakak, Tantowi Yahya untuk mengurusi TVRI. Peristiwa itu terjadi sekitar 2,5 tahun lalu.

"Saya berdiskusi dengan kakak saya, Tantowi Yahya yang pernah menjadi salah satu pimpinan Komisi I DPR dan dia terus terang melarang saya, 'ngapain kamu urusin TVRI, berat, sulit sekali'," ujar Helmy Yahya di Ruang Rapat Komisi I DPR RI Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/1/2020). (Baca Juga: Kisruh TVRI, Helmy Yahya Akui Pencopotannya Terkait Liga Inggris)

Saat ini, Helmy Yahya menuruti perintah Tantowi. "Saya ikuti dia. Saya seorang adik penurut dan beliau adalah idola saya," ungkapnya.

Setelah itu, Helmy Yahya mengaku mendapatkan godaan yang besar. "Seseorang datang kepada saya, Helmy saya tahu anda mendapatkan popularitas, anda mendapatkan pencapaian ekonomi dari mana? Dari dunia televisi kan, dan TVRI adalah tempatmu belajar, iya saya belajar di TVRI 10 tahun," kata Helmy Yahya.

Kemudian, Helmy Yahya berunding dengan istrinya. "Saya lawan larangan dari kakak saya," ungkapnya. (Baca Juga: Dewan Pengawas: TVRI Ditegur Penonton karena Tayangkan Discovery Channel)

Lalu, Helmy Yahya memutuskan untuk mengikuti seleksi direksi TVRI."Alhamdulillah saya terpilih, mendapatkan amanah 29 November 2017," katanya.

Setelah aktif memimpin TVRI, Helmy Yahya percaya dengan apa yang dikatakan Tantowi Yahya. "Luar biasa kondisinya, betul kakak saya bilang, inilah kondisi TVRI beberapa tahun yang lalu, usia SDM tidak ideal 4.800 karyawan kami 72 persen itu usianya non-milenial alias kolonial, di atas usia 40 tahun," tuturnya.

Sementara karyawan TVRI yang usianya di bawah 40 alias milenial hanya 28%. "Tentu sangat tidak ideal untuk sebuah media, sebuah lembaga yang bergerak dalam industri kreatif. Ratingnya, sharenya juru kunci dari 15, kami nomor 15, logonya jadul kata orang, peralatannya sulit," ujarnya.

Selain itu, kata dia, anggaran dan remunisasi TVRI begitu kecil. "Tukin (tunjangan kinerja-red) belum turun, bagaimana memotivasi orang untuk bekerja dengan kondisi seperti itu," tuturnya.
(dam)
Berita Terkait
Dua Karyawan Meninggal...
Dua Karyawan Meninggal Dunia COVID-19, TVRI Jatim Lockdown 15 Hari
Uji Kelayakan dan Kepatutan...
Uji Kelayakan dan Kepatutan Rampung, Ini Jajaran Direksi LPP TVRI Periode 2023-2028
Karyawan Meninggal karena...
Karyawan Meninggal karena Corona, TVRI Sumsel Hentikan Produksi Berita
Komisi I DPR Gelar Uji...
Komisi I DPR Gelar Uji Kepatutan dan Kelayakan 15 Calon Dewas TVRI
Bikin Malu, Setop Polemik...
Bikin Malu, Setop Polemik Bansos Antara Pemprov DKI dan Pusat
Rapat dengan DPR, Dewas...
Rapat dengan DPR, Dewas Ungkap Alasan Pemecatan Tiga Direktur TVRI
Berita Terkini
KPK Duga Motor Mewah...
KPK Duga Motor Mewah yang Disita dari Kediaman Ridwan Kamil Bersumber dari Korupsi Bank BJB
7 menit yang lalu
Bahlil Ogah Tanggapi...
Bahlil Ogah Tanggapi Serius Tarif Trump: Kayak Dunia Sudah Mau Berakhir
15 menit yang lalu
BP Taskin Targetkan...
BP Taskin Targetkan Kemiskinan Ekstrem Hilang dalam 2 Tahun
54 menit yang lalu
Motor Mewah Ridwan Kamil...
Motor Mewah Ridwan Kamil Disita KPK, Golkar Hargai Proses Hukum
1 jam yang lalu
Sebelum Ditangkap Kejagung,...
Sebelum Ditangkap Kejagung, Hakim Djuyamto Mudik ke Sukoharjo
1 jam yang lalu
Halalbihalal Partai...
Halalbihalal Partai Golkar, Bahlil Bicara Reshuffle Pengurus DPP
7 jam yang lalu
Infografis
Houthi Tembak Jatuh...
Houthi Tembak Jatuh Drone AS dengan Rudal Buatan Lokal
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved