Menelusuri Jejak Diaspora Indonesia di Universitas Ummul Quro, Mekkah
A
A
A
JEDDAH - Bertempat di Konsulat Jenderal RI (KJRI) Jeddah, Pelaksana Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KJRI Jeddah, Agus Muktamar didampingi staf, Fahrurrazi dan Sujud Hosis, menerima kedatangan Safwan Jurjani Isa, salah satu diaspora Indonesia yang baru lulus dari Universitas Ummul Quro, Mekkah.
Safwan merupakan anak dari Warga Negara Indonesia asal Banjar, yang lahir dan besar di Mekkah. Lelaki lulusan Mechanical Engineering dari Universitas Ummul Quro, mengaku selama hidupnya belum pernah ke Indonesia dan berencana melanjutkan program magisternya ke luar negeri.
Dengan Bahasa Indonesia yang cukup baik, Sofwan menceritakan keseharian di rumahnya menggunakan Bahasa Banjar dan mempelajari Bahasa Indonesia dari orang tuanya. Kemampuan Bahasa Arab dan Bahasa Inggrisnya diperoleh di bangku Sekolah Arab dan di perguruan tinggi.
Dari pertemuan ini diperoleh informasi bahwa terdapat sekitar 50 diaspora Indonesia yang sedang melanjutkan kuliahnya di salah satu universitas yang paling bergengsi di dunia. Tidak hanya menuntut ilmu agama, mereka juga kuliah di jurusan umum seperti komputer, akuntansi, dan manajemen bisnis. Keberadaanya juga menambah daftar Warga Negara Indonesia yang melanjutkan pendidikan di Ummul Quro di jenjang S1 sampai program doktoral.
"KJRI Jeddah terus mendukung kesuksesan pendidikan para mukimin Indonesia di Arab Saudi termasuk dengan memberikan rekomendasi kepada mereka untuk melanjutkan jenjang pendidikannya dan membuat program welcoming session bagi para pencari ilmu ini. Keberadaan para diaspora tersebut menjadi salah satu bukti hubungan antar Indonesia dan Arab Saudi yang telah terjalin dengan baik," kata Pelaksana Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KJRI Jeddah, Agus Muktamar, Senin (27/1/2020).
Safwan merupakan anak dari Warga Negara Indonesia asal Banjar, yang lahir dan besar di Mekkah. Lelaki lulusan Mechanical Engineering dari Universitas Ummul Quro, mengaku selama hidupnya belum pernah ke Indonesia dan berencana melanjutkan program magisternya ke luar negeri.
Dengan Bahasa Indonesia yang cukup baik, Sofwan menceritakan keseharian di rumahnya menggunakan Bahasa Banjar dan mempelajari Bahasa Indonesia dari orang tuanya. Kemampuan Bahasa Arab dan Bahasa Inggrisnya diperoleh di bangku Sekolah Arab dan di perguruan tinggi.
Dari pertemuan ini diperoleh informasi bahwa terdapat sekitar 50 diaspora Indonesia yang sedang melanjutkan kuliahnya di salah satu universitas yang paling bergengsi di dunia. Tidak hanya menuntut ilmu agama, mereka juga kuliah di jurusan umum seperti komputer, akuntansi, dan manajemen bisnis. Keberadaanya juga menambah daftar Warga Negara Indonesia yang melanjutkan pendidikan di Ummul Quro di jenjang S1 sampai program doktoral.
"KJRI Jeddah terus mendukung kesuksesan pendidikan para mukimin Indonesia di Arab Saudi termasuk dengan memberikan rekomendasi kepada mereka untuk melanjutkan jenjang pendidikannya dan membuat program welcoming session bagi para pencari ilmu ini. Keberadaan para diaspora tersebut menjadi salah satu bukti hubungan antar Indonesia dan Arab Saudi yang telah terjalin dengan baik," kata Pelaksana Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KJRI Jeddah, Agus Muktamar, Senin (27/1/2020).
(cip)