Pengamanan Perayaan Natal-Tahun Baru Berjalan Optimal
A
A
A
JAKARTA - Perayaan Natal dan Tahun Baru di seluruh pelosok Tanah Air berjalan tanpa gejolak berarti. DPR memberikan apresiasi atas kinerja pengamanan oleh jajaran Polri dan TNI.
“Kami menilai pengamanan Perayaan Natal 2019 dan Tahun 2020 berjalan optimal. Kekhawatiran akan adanya gangguan, terutama aksi terorisme, ternyata tidak terjadi. Kami pun memberikan apresiasi kepada seluruh aparat keamanan yang melakukan kerja sejak awal Desember lalu,” ujar Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni di Jakarta kemarin.
Dia menjelaskan ancaman aksi terorisme sempat membayangi perayaan Natal-Tahun Baru. Kondisi ini tidak terlepas dari dua peristiwa terorisme menyasar Polri dengan aksi bom bunuh diri di tahun 2019. Peristiwa pertama terjadi pada 3 Juni di pertigaan Pos Pantau Polres Sukoharjo, Jawa Tengah.
Sementara peristiwa bom bunuh diri kedua berlangsung pada 13 November dengan menyasar Polrestabes Medan yang dilakukan bermodus pengemudi ojek online. “Peristiwa penusukan mantan Menko Polhukam Wiranto juga menjadi pengingat bahwa ancaman terorisme itu nyata adanya,” katanya.
Kendati demikian, kata Sahroni, jajaran Polri dan TNI mampu mengantisipasi ancaman tersebut dengan melakukan pengamanan sejak dini. Menurutnya pelaksanaan Operasi Lilin cukup efektif untuk mendeteksi berbagai ancaman gangguan keamanan.
“Berbagai kebijakan dikeluarkan Kapolri Idham Azis, mulai dari pelaksanaan Operasi Lilin sebagai penyekat gerak pelaku tindak pidana hingga fokus penjagaan di tempat ibadah umat kristiani maupun objek-objek vital untuk menciptakan situasi kondusif Natal-Tahun Baru. Sinergi Polri dan TNI maupun pemerintah daerah sangat bagus menjaga kamtibmas saat Natal-Tahun Baru,” imbuhnya.
Dia pun memberikan apresiasi atas kualitas kinerja Kapolri Jenderal Idham Azis yang berpengalaman dalam tindak pidana terorisme. Pengalaman panjang Idham di bidang pemberantasan terorisme memberikan andil terhadap penciptaan situasi keamanan yang kondusif.
“Meski baru menjabat dua bulan sebagai Kapolri, Jenderal Idham Azis berhasil membuktikan janjinya memberikan situasi kamtibmas yang kondusif, khususnya jelang dan pasca Natal-Tahun Baru. Tak ada aksi terorisme maupun radikalisme yang mengganggu stabilitas maupun kenyamanan perayaan Natal dan Tahun Baru,” katanya. Seperti diberitakan berbagai media, Polri mengerahkan lebih dari 100.000 personel untuk mengamankan perayaan Natal-Tahun Baru 2020.
Selain pengamanan objek vital dan pusat keramaian, salah satu upaya yang dilakukan Polri untuk menjaga situasi kamtibmas tetap kondusif adalah pelaksanaan Operasi Lilin 2019 yang digelar pada 23 Desember hingga 1 Januari 2020. Selain terorisme dan anarkisme, Sahroni juga memberikan penilaian positif atas antisipasi atas peredaran narkoba yang dilakukan Polri maupun Badan Narkotika Nasional.
Keberhasilan Direktorat IV Tindak Pidana Narkoba Bareskrim menggagalkan penyelundupan 158 kg sabu jaringan internasional Nigeria-Jakarta dan penangkapan pengedar 1 kg sabu oleh Polres Jakarta Barat jelang Natal-Tahun Baru dikatakan Sahroni sebagai salah satu bukti Polri juga mengantisipasi pergerakan para pelaku yang ingin memanfaatkan momentum pergantian tahun.
Demikian pula BNN, selain melakukan penindakan di berbagai wilayah, juga gencar melakukan razia penyalahgunaan narkoba di tempat-tempat hiburan yang ditengarai dapat dijadikan lokasi para pelaku mengedarkan narkoba.
“Para pelaku penyelundupan maupun pengedar narkoba kerap memanfaatkan momentum tertentu seperti pergantian tahun, misalnya, karena berpikir fokus penegak hukum akan terbagi ke antisipasi pengamanan. Polri dan BNN membuktikan mampu mengantisipasi dan meminimalkan pergerakan para pelaku yang berupaya menggunakan celah momentum tersebut,” papar suami Feby Belinda itu.
“Kami menilai pengamanan Perayaan Natal 2019 dan Tahun 2020 berjalan optimal. Kekhawatiran akan adanya gangguan, terutama aksi terorisme, ternyata tidak terjadi. Kami pun memberikan apresiasi kepada seluruh aparat keamanan yang melakukan kerja sejak awal Desember lalu,” ujar Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni di Jakarta kemarin.
Dia menjelaskan ancaman aksi terorisme sempat membayangi perayaan Natal-Tahun Baru. Kondisi ini tidak terlepas dari dua peristiwa terorisme menyasar Polri dengan aksi bom bunuh diri di tahun 2019. Peristiwa pertama terjadi pada 3 Juni di pertigaan Pos Pantau Polres Sukoharjo, Jawa Tengah.
Sementara peristiwa bom bunuh diri kedua berlangsung pada 13 November dengan menyasar Polrestabes Medan yang dilakukan bermodus pengemudi ojek online. “Peristiwa penusukan mantan Menko Polhukam Wiranto juga menjadi pengingat bahwa ancaman terorisme itu nyata adanya,” katanya.
Kendati demikian, kata Sahroni, jajaran Polri dan TNI mampu mengantisipasi ancaman tersebut dengan melakukan pengamanan sejak dini. Menurutnya pelaksanaan Operasi Lilin cukup efektif untuk mendeteksi berbagai ancaman gangguan keamanan.
“Berbagai kebijakan dikeluarkan Kapolri Idham Azis, mulai dari pelaksanaan Operasi Lilin sebagai penyekat gerak pelaku tindak pidana hingga fokus penjagaan di tempat ibadah umat kristiani maupun objek-objek vital untuk menciptakan situasi kondusif Natal-Tahun Baru. Sinergi Polri dan TNI maupun pemerintah daerah sangat bagus menjaga kamtibmas saat Natal-Tahun Baru,” imbuhnya.
Dia pun memberikan apresiasi atas kualitas kinerja Kapolri Jenderal Idham Azis yang berpengalaman dalam tindak pidana terorisme. Pengalaman panjang Idham di bidang pemberantasan terorisme memberikan andil terhadap penciptaan situasi keamanan yang kondusif.
“Meski baru menjabat dua bulan sebagai Kapolri, Jenderal Idham Azis berhasil membuktikan janjinya memberikan situasi kamtibmas yang kondusif, khususnya jelang dan pasca Natal-Tahun Baru. Tak ada aksi terorisme maupun radikalisme yang mengganggu stabilitas maupun kenyamanan perayaan Natal dan Tahun Baru,” katanya. Seperti diberitakan berbagai media, Polri mengerahkan lebih dari 100.000 personel untuk mengamankan perayaan Natal-Tahun Baru 2020.
Selain pengamanan objek vital dan pusat keramaian, salah satu upaya yang dilakukan Polri untuk menjaga situasi kamtibmas tetap kondusif adalah pelaksanaan Operasi Lilin 2019 yang digelar pada 23 Desember hingga 1 Januari 2020. Selain terorisme dan anarkisme, Sahroni juga memberikan penilaian positif atas antisipasi atas peredaran narkoba yang dilakukan Polri maupun Badan Narkotika Nasional.
Keberhasilan Direktorat IV Tindak Pidana Narkoba Bareskrim menggagalkan penyelundupan 158 kg sabu jaringan internasional Nigeria-Jakarta dan penangkapan pengedar 1 kg sabu oleh Polres Jakarta Barat jelang Natal-Tahun Baru dikatakan Sahroni sebagai salah satu bukti Polri juga mengantisipasi pergerakan para pelaku yang ingin memanfaatkan momentum pergantian tahun.
Demikian pula BNN, selain melakukan penindakan di berbagai wilayah, juga gencar melakukan razia penyalahgunaan narkoba di tempat-tempat hiburan yang ditengarai dapat dijadikan lokasi para pelaku mengedarkan narkoba.
“Para pelaku penyelundupan maupun pengedar narkoba kerap memanfaatkan momentum tertentu seperti pergantian tahun, misalnya, karena berpikir fokus penegak hukum akan terbagi ke antisipasi pengamanan. Polri dan BNN membuktikan mampu mengantisipasi dan meminimalkan pergerakan para pelaku yang berupaya menggunakan celah momentum tersebut,” papar suami Feby Belinda itu.
(don)