Publik Dinilai Perlu Bijak Mencerna Informasi

Minggu, 22 Desember 2019 - 10:20 WIB
Publik Dinilai Perlu Bijak Mencerna Informasi
Publik Dinilai Perlu Bijak Mencerna Informasi
A A A
JAKARTA - Pada era disrupsi ketika informasi mengalir nyaris tak terbendung, publik diminta cermat dalam menerima sebuah informasi. Pengamat Politik yang juga aktivis 98, Irwan Suhanto mengatakan, saat ini publik kerap mendapatkan informasi dengan isu-isu yang mengaburkan masalah sebenarnya.

“Di era seperti saat ini, sangat mudah untuk mencuatkan isu-isu meskipun isunya belum tentu benar, dan mengarahkan opini publik terhadap suatu permasalahan,” kata Irwan Suhanto dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Sabtu 21 Desember 2019.

Misalnya, kata dia, polemik kasus Garuda beberapa waktu lalu terkait dugaan penyelundupan spare part motor Harley Davidson dan sepeda Brompto

Irwan menduga informasi yang beredar secara massif melalui media sosial terkesan ada upaya disinformasi yang sistematis yang disampaikan kepada masyarakat.

Dia heran karena isu itu udah diketahui sejak November 2019, namun kasus itu dicuatkan pada Desember 2019. Kemudian isu mengenai masalah pribadi manajemen yang secara tiba-tiba mencuat.

“Kalau diperhatikan, kasusnya sendiri sebenarnya sudah ada sejak November, tetapi baru diramaikan di bulan Desember disebarkan oleh akun anonim di sosial media,” kata Irwan.

Menurutnya, seharusnya dalam kasus ini tetap berdasarkan asas praduga tak bersalah sebelum terbukti melakukan kesalahan.

Publik, kata dia, harus belajar untuk memilah informasi yang terlanjur mengalir deras di sosial media sehingga tidak kehilangan fokus.

“Saya berharap publik menjadi lebih aware terhadap isu yang beredar di era disrupsi saat ini dan menyikapi dengan objektif setiap permasalahan. Misalnya dalam masalah Garuda Indonesia, Ada hal-hal yang jauh lebih krusial di tubuh BUMN,” kata dia.

Menurut dia, jangan sampai publik terjebak dengan disinformasi yang digunakan oleh pihak-pihak tertentu untuk memperkeruh suasana dan mengambil keuntungan bagi kelompoknya.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6532 seconds (0.1#10.140)