Melihat Kekuatan Alutsista TNI AL

Senin, 16 Desember 2019 - 08:36 WIB
Melihat Kekuatan Alutsista...
Melihat Kekuatan Alutsista TNI AL
A A A
INDONESIA merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki 17.504 pulau besar dan kecil. Sebagai negara kepulauan, lautan Indonesia lebih luas dari daratan. Luas daratan adalah 1.922.570 km persegi dan luas perairannya 3.257.483 km persegi.

Sebagai negara dengan begitu luas lautannya, tak heran jika untuk mempertahankan wilayah perairannya membutuhkan kerja keras dan peralatan canggih. Di langsir dari Global Firepower 2018, TNI AL masuk dalam daftar 10 negara dengan kekuatan militer terbesar di dunia.

Hingga 2018, angkatan laut Indonesia antara lain memiliki 8 frigate, 24 corvet, 5 kapal selam, 139 kapal patroli, dan 11 pangkalan perang. Berikut rincian kekuatan alutsista TNI AL:
1. Personel aktif : 74.000 personel2. Jumlah kapal perang : 221 kapal
3. Jumlah pesawat : 55 pesawat
Melihat Kekuatan Alutsista TNI AL
Kekuatan di bawah laut
1. Kapal selam KRI Cakra (401)
2. Kapal selam KRI Nanggala (402)
3. Kapal selam Nagapasa 403
4. Kapal kelas Chang Bogo dari Korea Selatan
Melihat Kekuatan Alutsista TNI AL

Kekuatan di permukaan laut1. Kapal frigat kelas Sigma yang diperkuat senjata jenis OTO Melara 76 mm, Oerlikon Millennium Gun system, VLS MICA SAM, Exocet MM40 Block III SSM dan triple torpedo tubes
2. Kapal frigat kelas Ahmad Yani diperkuat senjata OTO Melara 76 mm, twin Simbad SAM, C-802 SSM atau Yakhont SS-N-26 SSM serta triple Mk 32 torpedo launchers.
Melihat Kekuatan Alutsista TNI AL
Kapal perang dengan teknologi canggih1. Frigat Ahmad Yani Class
TNI AL mempunyai 6 unit kapal perang yang berjenis frigat ini, di antaranya KRI Ahmad Yani, KRI Yos Sudarso, KRI Slamet Riyadi, KRI Satsuit Tubun, dan KRI Abdul Halim Perdanakusuma. Ke-6 unit kapal ini dibeli dari angkatan laut Belanda pada awal dekade 1980-an.

2. Frigat Fatahillah Class
Merupakan frigat yang dibuat oleh galangan kapal Wilton-Fijenoord, Schiedam, Belanda di tahun 1979. Dengan kapal yang berjumlah 3 unit yang terdiri dari KRI Fatahillah, KRI Nala, dan KRI Malahayati, kapal ini memiliki tugas sebagai armada pemukul yang dilengkapi kemampuan anti-kapal permukaan, anti-kapal selam dan anti-pesawat udara.

3. Frigat Ki Hajar Dewantara Class
Frigat ini selain berfungsi sebagai kapal tempur juga menjadi kapal latih. TNI AL menjalankan 1 unit kapal kelas ini.

4. Korvet Diponegoro Class
Kapal ini adalah korvet yang dibuat galangan kapal Schelde – Belanda, dan mulai digunakan oleh TNI AL pada 2005. Ada 4 unit kapal kelas ini di antaranya KRI Diponegoro, KRI Frans Kaisiepo, KRI Sultan Iskandar Muda, dan KRI Sultan Hasanuddin.

5. Korvet Kapitan Pattimura Class
Kapal ini dibuat galangan kapal VEB Peenewerft di tahun 1981 untuk memperkuat angkatan laut Jerman Timur. Sesudah Jerman bersatu, kapal ini dibeli TNI AL pada tahun 1993 dan dilakukan modernisasi termasuk penggantian mesin, sistem persenjataan, dan sistem komunikasi.
6. Light Frigate Bung Tomo ClassKapal perang buatan Inggris ini didatangkan pada Juni 2014. Terdapat 3 unit kapal kelas ini di antaranya KRI Bung Tomo, KRI John Lie, dan KRI Usman Harun.
7. Kapal Selam Cakra ClassMerupakan kapal selam diesel electric yang dibuat galangan kapal Howaldtswerke, Kiel, Jerman dan memperkuat TNI AL mulai tahun 1981. 2 unit kapal ini yaitu KRI Cakra dan KRI Nanggala. Kapal ini mengalami pemeliharaan total dan upgrade di galangan kapal Marine Engineering, Korea Selatan.8. Kapal Selam Changbogo Class
Kapal selam kelas Changbogo ini berasal dari Korea Selatan yang akan dilakukan pengiriman sekitar tahun 2015-2018. Ke-3 unit kapal selam ini yakni KRI Nagabanda, KRI Trisula, dan KRI Nagaransang.

9. Kapal Cepat Rudal Clurit Class
4 unit kapal ini di antaranya KRI Clurit, KRI Kujang, KRI Alamang, dan KRI Beladau. Celurit class diproduksi perusahaan perkapalan dalam negeri yaitu PT Palindo Marine Industries yang ada di Batam.

10. Kapal Cepat Rudal Mandau Class
Merupakan kapal cepat rudal yang pertama digunakan TNI AL. Dibuat di galangan kapal Tacoma SY, Korea Selatan dan mulai beroperasi tahun 1980-an.
(poe)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1260 seconds (0.1#10.140)