Penumpang Angkutan Umum Saat Nataru Diprediksi Capai 16,41 Juta
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah memprediksi jumlah penumpang angkutan umum pada momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020 mencapai 16,41 juta. Jumlah ini menurun jika dibandingkan tahun 2018 sebesar 16,44 juta.
"Mudik penumpangnya 16,4 juta ya untuk semua moda transportasi darat laut udara termasuk kereta api. Memang yang mengalami penurunan udara saja," kata Direktur Jenderal (Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setiyadi di Kantor Presiden, Jumat (13/12/2019).
Dari data yang dimilikinya untuk pengguna bus naik dari 1,69 juta di 2018/2019 menjadi 1,75 juta 2019/2020 ini. Sementara penumpang kereta api naik dari 5,68 juta di tahun 2018/2019 menjadi 5,91 juta di tahun 2019/2019.
Sementara penumpang naik dari 1,17 juta di 2018/2019 menjadi 1,19 juta. Untuk angkutan penyebrangan naik dari 2,13 juta di 2018/2019 menjadi 2,27 juta di 2019/2019. Penurunan terjadi di angkutan udara yakni dari 5,76 juta di 2018/2019 menjadi 5,28 juta di 2019/2020 ini.
"(Turun) karena mungkin harga tiket. (Beralihnya) kalau saya lihat tahun kemarin atau saat lebaran sebagian besar menggunakan kapal. Karena kan jauh. Dan pas Nataru ini kan pulangnya sekeluarga jadi pakai kapal, apalagi liburan juga lebih panjang," tuturnya.
Budi mengatakan, pihaknya sudah melakukan rem check baik untuk transportasi darat laut udara. Namun untuk bus, pihaknya akan fokus untuk kendaraan wisata.
"Karena kalau kendaraan reguler biasa setiap saat di terminal ketibaan sudah dilakukan rem check," tuturnya.
Kemudian hal lain yang diantisipasi adalah penyebrangan Merak-Bakaheuni. Hal ini karenna ada pembukaan tol baru dari Lampung ke Kali Agung dan Kali Agung Palembang yang masih fungsional.
"Ini potensi kendaraan dari Jawa ke Sumatera akan tinggi. Memang ada kenaikan 6,4% lah untuk penyebrangan," ungkapnya.
Kemudian untuk tol Jakarta-Cikampek yang baru diresmikan akan dibatasi kecepatannya 60 sampai 80 km/jam. Dia mengimbau masyarakat jangan memaksimalkan kecepatan hanya karena jalan enak dilalui karena angin cukup kencang.
"Kalau sekarang target kita sama dengan Jasamarga, potensi untuk mengurai kemacetan bisa 33%. Jadi kecepatan yang sekarang bisa nanti 50 sampai 60 km/jam. Tapi saat puncak arus natal dan tahun baru itu pasti akan membatasi mobil sumbu tiga ke atas jadi kecepatan bisa maksimal," jelasnya,
Dirut Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, ada kenaikan 3,4% untuk konsumsi BBM, avtur dan elpiji. Dia memastikan pasokan pertamina sudah siap. Dia menyebut telah membentuk satgas untuk Natal dan Tahun Baru. .
"Jadi kami sudah siapkan itu berkisar antara masing-masing ada yang 3,4% sampai 5,7% seluruh cadangan atau pasokan tersebut. Dan posko dari Satgas dari Nataru ini sudah dioperasikan mulai tanggal 14 November, akan berakhir nanti tanggal 8 Januari. Jadi cukup panjang," katanya.
Selain pasokan, dia juga sudah menyiapkan seluruh sarana dan fasilitas di titik-titik yang jadi konsentrasi dari aktivitas kegiatan dan perayaan Natal. Termasuk daerah wisata.
"Demikian juga tol Trans Sumatera dan Trans Jawa baik yang sudah beroperasi maupun yang masih fungsional. Ini kami siapkan seluruhnya total SPBU yang di jalur-jalur tersebut ada sekitar 1.500 yang permanen. Dan kita tambahkan yang modular dan mobile itu sekitar 200 totalnya," ujarnya.
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara ( PLN) Sri Peni Inten Cahyani mengatakan mulai tanggal 18 Desember sampai dengan 8 Januari seluruh pembangkit dioerasikan. Termasuk juga jaringan transmisi dalam posisi operasi tidak ada pemeliharaan.
"Inilah yang membuat kami meyakini bahwa tidak ada gangguan," tuturnya
Dia juga telah menyiapkan cadangan yang cukup yaitu adanya genset yang hidup sebanyak 2.540 unit. Jumlah ini yang nanti akan tersebar dan menjadi cadangan jika terjadi sesuatu.
"Tapi kita harapkan posko-posko juga sudah siap. Ada 29.200 petugas dan tersebar di 2.143 posko. jadi semuanya pada posisi yang siap siaga," katanya.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan dari laporan menteri perdagangan tidak ada indikasi harga akan naik diluar apa yang sudah diprediksi.Dia mengatakan sampai per hari ini secara umum inflasi Kita 2,37%.
"Masih dalam target yang direncanakan yaitu 3,5% plus minus 1. Jadi artinya inflasi sampai dengan tanggal hari ini semuanya terjaga dengan baik. Termasuk inflasi bahan makanan sekarang ini 3,47% artinya masih di bawah ataupun dalam batas kritis yang ada," ungkapnya.
"Mudik penumpangnya 16,4 juta ya untuk semua moda transportasi darat laut udara termasuk kereta api. Memang yang mengalami penurunan udara saja," kata Direktur Jenderal (Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setiyadi di Kantor Presiden, Jumat (13/12/2019).
Dari data yang dimilikinya untuk pengguna bus naik dari 1,69 juta di 2018/2019 menjadi 1,75 juta 2019/2020 ini. Sementara penumpang kereta api naik dari 5,68 juta di tahun 2018/2019 menjadi 5,91 juta di tahun 2019/2019.
Sementara penumpang naik dari 1,17 juta di 2018/2019 menjadi 1,19 juta. Untuk angkutan penyebrangan naik dari 2,13 juta di 2018/2019 menjadi 2,27 juta di 2019/2019. Penurunan terjadi di angkutan udara yakni dari 5,76 juta di 2018/2019 menjadi 5,28 juta di 2019/2020 ini.
"(Turun) karena mungkin harga tiket. (Beralihnya) kalau saya lihat tahun kemarin atau saat lebaran sebagian besar menggunakan kapal. Karena kan jauh. Dan pas Nataru ini kan pulangnya sekeluarga jadi pakai kapal, apalagi liburan juga lebih panjang," tuturnya.
Budi mengatakan, pihaknya sudah melakukan rem check baik untuk transportasi darat laut udara. Namun untuk bus, pihaknya akan fokus untuk kendaraan wisata.
"Karena kalau kendaraan reguler biasa setiap saat di terminal ketibaan sudah dilakukan rem check," tuturnya.
Kemudian hal lain yang diantisipasi adalah penyebrangan Merak-Bakaheuni. Hal ini karenna ada pembukaan tol baru dari Lampung ke Kali Agung dan Kali Agung Palembang yang masih fungsional.
"Ini potensi kendaraan dari Jawa ke Sumatera akan tinggi. Memang ada kenaikan 6,4% lah untuk penyebrangan," ungkapnya.
Kemudian untuk tol Jakarta-Cikampek yang baru diresmikan akan dibatasi kecepatannya 60 sampai 80 km/jam. Dia mengimbau masyarakat jangan memaksimalkan kecepatan hanya karena jalan enak dilalui karena angin cukup kencang.
"Kalau sekarang target kita sama dengan Jasamarga, potensi untuk mengurai kemacetan bisa 33%. Jadi kecepatan yang sekarang bisa nanti 50 sampai 60 km/jam. Tapi saat puncak arus natal dan tahun baru itu pasti akan membatasi mobil sumbu tiga ke atas jadi kecepatan bisa maksimal," jelasnya,
Dirut Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, ada kenaikan 3,4% untuk konsumsi BBM, avtur dan elpiji. Dia memastikan pasokan pertamina sudah siap. Dia menyebut telah membentuk satgas untuk Natal dan Tahun Baru. .
"Jadi kami sudah siapkan itu berkisar antara masing-masing ada yang 3,4% sampai 5,7% seluruh cadangan atau pasokan tersebut. Dan posko dari Satgas dari Nataru ini sudah dioperasikan mulai tanggal 14 November, akan berakhir nanti tanggal 8 Januari. Jadi cukup panjang," katanya.
Selain pasokan, dia juga sudah menyiapkan seluruh sarana dan fasilitas di titik-titik yang jadi konsentrasi dari aktivitas kegiatan dan perayaan Natal. Termasuk daerah wisata.
"Demikian juga tol Trans Sumatera dan Trans Jawa baik yang sudah beroperasi maupun yang masih fungsional. Ini kami siapkan seluruhnya total SPBU yang di jalur-jalur tersebut ada sekitar 1.500 yang permanen. Dan kita tambahkan yang modular dan mobile itu sekitar 200 totalnya," ujarnya.
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara ( PLN) Sri Peni Inten Cahyani mengatakan mulai tanggal 18 Desember sampai dengan 8 Januari seluruh pembangkit dioerasikan. Termasuk juga jaringan transmisi dalam posisi operasi tidak ada pemeliharaan.
"Inilah yang membuat kami meyakini bahwa tidak ada gangguan," tuturnya
Dia juga telah menyiapkan cadangan yang cukup yaitu adanya genset yang hidup sebanyak 2.540 unit. Jumlah ini yang nanti akan tersebar dan menjadi cadangan jika terjadi sesuatu.
"Tapi kita harapkan posko-posko juga sudah siap. Ada 29.200 petugas dan tersebar di 2.143 posko. jadi semuanya pada posisi yang siap siaga," katanya.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan dari laporan menteri perdagangan tidak ada indikasi harga akan naik diluar apa yang sudah diprediksi.Dia mengatakan sampai per hari ini secara umum inflasi Kita 2,37%.
"Masih dalam target yang direncanakan yaitu 3,5% plus minus 1. Jadi artinya inflasi sampai dengan tanggal hari ini semuanya terjaga dengan baik. Termasuk inflasi bahan makanan sekarang ini 3,47% artinya masih di bawah ataupun dalam batas kritis yang ada," ungkapnya.
(maf)