Tak Hadiri Reuni Akbar 212, Habib Rizieq Minta Pemerintah Akhiri Kebohongan
A
A
A
JAKARTA - Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab mengapresiasi penyelenggara reuni akbar 212 yang hari ini diadakan di kawasan Monumen Nasional (Monas). Bahkan, reuni akbar 212 ini merupakan yang ketigakalinya sejak 2016 lalu.
Meski dirinya tak bisa menghadiri reuni akbar 212, Habib Rizieq tetap optimistis dengan perjuangan para mujahid dan mujahidin 212.
"Saya berikan apresiasi bagi semua pihak yang selama ini berjuang bersama kami," kata Habib Rizieq dalam rekaman suara yang diputar dalam reuni akbar 212, di Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (2/11/2019).
Dalam rekaman suara yang diputar di tengah-tengah massa aksi reuni akbar 212, Habib Rizieq menyatakan, dirinya masih diasingkan oleh pemerintah Indonesia dengan alasan keamanan.
"Pemerintah Arab Saudi sebenarnya sudah siap untuk mengembalikan saya kapanpun. Tetapi ada permintaan dari Pemerintah Indonesia agar saya dicekal, diasingkan," tuturnya.
Menurut Habib Rizieq pihak yang harus bertanggung jawab atas pencekalan kepada dirinya adalah pihak pemerintah Indonesia. Sebab, kata dia, pemerintah Arab Saudi telah mengizinkan Rizieq untuk dapat meninggalkan kota Mekkah.
"Saya minta pemerintah untuk akhiri kebohongan kepada rakyat dengan itu kita bisa melihat bahwa itulah jawaban yang tidak perlu dijelaskan," katanya. (Baca Juga: Pulangkan Habib Rizieq, Pemerintah Harus Jalankan Diplomasi(mhd)
Meski dirinya tak bisa menghadiri reuni akbar 212, Habib Rizieq tetap optimistis dengan perjuangan para mujahid dan mujahidin 212.
"Saya berikan apresiasi bagi semua pihak yang selama ini berjuang bersama kami," kata Habib Rizieq dalam rekaman suara yang diputar dalam reuni akbar 212, di Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (2/11/2019).
Dalam rekaman suara yang diputar di tengah-tengah massa aksi reuni akbar 212, Habib Rizieq menyatakan, dirinya masih diasingkan oleh pemerintah Indonesia dengan alasan keamanan.
"Pemerintah Arab Saudi sebenarnya sudah siap untuk mengembalikan saya kapanpun. Tetapi ada permintaan dari Pemerintah Indonesia agar saya dicekal, diasingkan," tuturnya.
Menurut Habib Rizieq pihak yang harus bertanggung jawab atas pencekalan kepada dirinya adalah pihak pemerintah Indonesia. Sebab, kata dia, pemerintah Arab Saudi telah mengizinkan Rizieq untuk dapat meninggalkan kota Mekkah.
"Saya minta pemerintah untuk akhiri kebohongan kepada rakyat dengan itu kita bisa melihat bahwa itulah jawaban yang tidak perlu dijelaskan," katanya. (Baca Juga: Pulangkan Habib Rizieq, Pemerintah Harus Jalankan Diplomasi(mhd)