Seorang Wanita Diboyong Densus 88 dari Penggeledahan di Belawan
A
A
A
MEDAN - Tim gabungan masih terus melakukan pengembangan dengan menggeledahan Rumah di Jalan Tambak Lingkungan 20 Kelurahan Canang Kering, Medan Belawan, Jumat (15/11/2019) petang.
Penggeledahan tersebut dilakukan di rumah yang berwarna pink dan putih tidak jauh dari kediaman Aris (28) dan Fadli (23) yang dilakukan tim gabungan. Dalam penggeledahan tersebut terlihat tim Inafis serta Labfor menggeledah rumah yang berukuran lebih kurang 7x12 tersebut.
Tidak lama setelah penggeledahan, petugas memboyong seorang wanita. Namun, belum diketahui wanita yang diamankan tersebut terkait peristiwa bom bunuh diri yang dilakukan terduga pelaku RMN di Mapolrestabes Medan pada Rabu (13/11/2019) atau tidak.
Warga sekitar, Djuhadi (75) mengatakan Rumah yang digeledah tersebut merupakan rumah Syarif yang tinggal bersama istrinya Ainun dan dua anaknya yang masih kecil. Dia sudah menempati rumah itu selama lima tahun.
"Sebelumnnya dia juga tinggal bersama mertuanya Iwan dan abang iparnya Khairuddin. Mereka satu pengajian tapi dua bulan lalu mereka berdua sudah pergi ke Bengkulu," ujarnya.
Menurut Djuhadi, keluarga Syarif termasuk warga yang menutup diri, jarang bergaul dengan tetangga. "Mereka tertutup dan jarang bergaul," ucapnya. Syarif sepengetahuan Djuhadi dulunya seorang security namun beberapa bulan belakangan berhenti dari kerjaan tanpa alasan yang jelas. "Kabar-kabarnya karena tidak mau menghormati bendera merah putih," ungkapnya.
Terakhir kali, Djuhadi melihat Syarif pada Rabu (13/11/2019) sore setelah peristiwa bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan. "Dia pergi sore hari bersama 4 orang temanya mengendarai sepeda motor," tambahnya.
Penggeledahan tersebut dilakukan di rumah yang berwarna pink dan putih tidak jauh dari kediaman Aris (28) dan Fadli (23) yang dilakukan tim gabungan. Dalam penggeledahan tersebut terlihat tim Inafis serta Labfor menggeledah rumah yang berukuran lebih kurang 7x12 tersebut.
Tidak lama setelah penggeledahan, petugas memboyong seorang wanita. Namun, belum diketahui wanita yang diamankan tersebut terkait peristiwa bom bunuh diri yang dilakukan terduga pelaku RMN di Mapolrestabes Medan pada Rabu (13/11/2019) atau tidak.
Warga sekitar, Djuhadi (75) mengatakan Rumah yang digeledah tersebut merupakan rumah Syarif yang tinggal bersama istrinya Ainun dan dua anaknya yang masih kecil. Dia sudah menempati rumah itu selama lima tahun.
"Sebelumnnya dia juga tinggal bersama mertuanya Iwan dan abang iparnya Khairuddin. Mereka satu pengajian tapi dua bulan lalu mereka berdua sudah pergi ke Bengkulu," ujarnya.
Menurut Djuhadi, keluarga Syarif termasuk warga yang menutup diri, jarang bergaul dengan tetangga. "Mereka tertutup dan jarang bergaul," ucapnya. Syarif sepengetahuan Djuhadi dulunya seorang security namun beberapa bulan belakangan berhenti dari kerjaan tanpa alasan yang jelas. "Kabar-kabarnya karena tidak mau menghormati bendera merah putih," ungkapnya.
Terakhir kali, Djuhadi melihat Syarif pada Rabu (13/11/2019) sore setelah peristiwa bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan. "Dia pergi sore hari bersama 4 orang temanya mengendarai sepeda motor," tambahnya.
(maf)