PBNU Bersama Polri Terus Perkuat Civil Society
A
A
A
JAKARTA - Kapolri Jenderal Idham Azis bersama sejumlah jajaran Polri menyambangi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Idham diterima langsung Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siradj. Kunjungan Kapolri, merupakan tradisi lama yang juga dilakukan oleh pendahulu Idham.
"Seperti biasa dan sewajarnya NU bersama Polri selalu bergandengan tangan bersama-sama memperkuat sipil society memperkuat struktur sosial, memeprkuat kebersamaan masyarakat pilar bangsa yang punya komitmen teguh empat pilar karena kalo disingkat PBNU, pancasila, bhinneka tunggal ika, NKRI dan Undang-undang Dasar 45," kata Kiai Said dalam sambutannya, di Kantor PBNU, Jakarta, Selasa (12/11/2019).
Kiai Said menuturkan, sebagai negara besar, Indonesia harus memperkuat masyarakat sipil. Dengan demikian, upaya ini harus dilakukan bersama-sama antara aparat kemanan dan ormas.
"Kita ini NU, muhammadiyah, kita ini struktur sosial, struktur mastarakat bangsa, yang non politik praktis tapi politik kebangsaan tapi tanpa politik praktis," ujarnya.
Ke depan, Said berharap, semua pihak mau bergandengan tangan dengan Polri dan TNI untuk menyelesaikan persoalan bangsa seperti terorisme, narkoba dan korupsi. Kata Kiai Said, Polri dan TNI telah berhasil menjalankan tugasnya dengan baik sehingga proses pemilu 2019 bisa berjalan dengan damai dan lancar.
"Berkat kita selalu bersama-sama polisi, kita dari pihak Nahdlatul Ulama tidak menginginkan adanya keributan dan kegaduhan dan alhamdulillah tantangan itu sudah kita lalui. Dan nanti tahun 2020 pilkada bersama ya september 2020, insha allah bisa kita lewati dengan baik," pungkasnya.
"Seperti biasa dan sewajarnya NU bersama Polri selalu bergandengan tangan bersama-sama memperkuat sipil society memperkuat struktur sosial, memeprkuat kebersamaan masyarakat pilar bangsa yang punya komitmen teguh empat pilar karena kalo disingkat PBNU, pancasila, bhinneka tunggal ika, NKRI dan Undang-undang Dasar 45," kata Kiai Said dalam sambutannya, di Kantor PBNU, Jakarta, Selasa (12/11/2019).
Kiai Said menuturkan, sebagai negara besar, Indonesia harus memperkuat masyarakat sipil. Dengan demikian, upaya ini harus dilakukan bersama-sama antara aparat kemanan dan ormas.
"Kita ini NU, muhammadiyah, kita ini struktur sosial, struktur mastarakat bangsa, yang non politik praktis tapi politik kebangsaan tapi tanpa politik praktis," ujarnya.
Ke depan, Said berharap, semua pihak mau bergandengan tangan dengan Polri dan TNI untuk menyelesaikan persoalan bangsa seperti terorisme, narkoba dan korupsi. Kata Kiai Said, Polri dan TNI telah berhasil menjalankan tugasnya dengan baik sehingga proses pemilu 2019 bisa berjalan dengan damai dan lancar.
"Berkat kita selalu bersama-sama polisi, kita dari pihak Nahdlatul Ulama tidak menginginkan adanya keributan dan kegaduhan dan alhamdulillah tantangan itu sudah kita lalui. Dan nanti tahun 2020 pilkada bersama ya september 2020, insha allah bisa kita lewati dengan baik," pungkasnya.
(maf)