Rotary Indonesia District 3410 Ingatkan Bahaya Polio
A
A
A
JAKARTA - Upaya pencegahan dan sosialisasi terhadap bahaya virus polio masih menjadi perhatian publik. Seperti yang dilakukan Rotary Indonesia District 3410.
Sosialiasi membangun kesadaran publik terhadap bahaya virus polio dilakukan Rotary Indonesia District 3410 dengan menggelar kegiatan End Polio Walk lewat jalan sehat Minggu, 27 Oktober 2019 pagi di Bundaran HI Jakarta.
Kegiaan diikuti sekitar 1.000 peserta pendukung Gerakan Basmi Polio.End Polio Walk merupakan bagian dari kampanye global End Polio Now yang rutin diadakan oleh Rotary Indonesia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mewajibkan virus polio harus nol atau tak ada sama sekali di muka bumi. Oleh karena itu sebagai penanda memontum kampanye terhadap ancaman virus polio, tanggal 24 Oktober dinyatakan sebagai Hari Polio Sedunia.
Ketua Pengurus kegiatan End Polio Walk, District Governor Elect Roziana Wiguna mengatakan kegiatan ini diadakan bertepatan dengan Hari Polio Dunia merupakan kesempatan Rotary Indonesia untuk mengkampanyekan semangat basmi polio dari muka bumi.
Polio dapat dicegah dan harus diberantas untuk mewujudkan dunia yang bebas polio bagi generasi mendatang.
Perang terhadap polio masih terus berlangsung, meski hingga saat ini 99.9% polio telah hilang dengan diadakan PIN th 1995, 1996, 1997. Sejak 1996 sudah tidak lagi ditemukan kasus polio. Hingga tahun 2005 terjadi wabah yaitu kembali timbulnya kasus polio karena tertular dari orang yang datang dari Nigeria, dan dengan cepat menyebar ke banyak daerah. Epidemik ini kemudian segera ditanggulangi dengan PIN 2005, 2006 sehingga mulai 2006 tidak ditemukan lagi kasus polio.
Meski Indonesia di tahun 2014 menerima sertifikasi dari WHO sebagai negara bebas polio, di November 2018 kembali ditemukan kasus polio di Kecamatan Dekai Kab Yahukimo Papua yang kembali harus ditanggulangi dengan vaksinasi rutin bagi anak-anak kecil. Maka dari itu, perang terhadap polio tidak akan pernah berhenti selama di dunia ini masih terdapat kasus polio.
Polio sendiri merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus polio dan umumnya menyerang anak kecil di bawah usia lima tahun. Penyakit polio menyerang sistem saraf pusat sehingga menyebabkan kelumpuhan-- seringnya melumpuhkan kaki, hingga untuk kasus ekstrim dapat melumpuhkan otot pernafasan yang menyebabkan kematian. Anak korban virus polio tidak dapat disembuhkan dan hanya dapat dicegah melalui vaksinasi.
Raju Dansingani selaku District Governor Rotary Indonesia D3410 mengatakan, kampanye End Polio Now ini telah berlangsung sejak 30 tahun lalu.
"Rotary Internasional sendiri bersama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat Dana Anak Bangsa (UNICEF) serta Bill & Melinda Gates Foundation telah menerapkan strategi inovatif untuk mengatasi bahaya penyebaran virus polio yang mengancam anak-anak di mana saja," katanya.
Sosialiasi membangun kesadaran publik terhadap bahaya virus polio dilakukan Rotary Indonesia District 3410 dengan menggelar kegiatan End Polio Walk lewat jalan sehat Minggu, 27 Oktober 2019 pagi di Bundaran HI Jakarta.
Kegiaan diikuti sekitar 1.000 peserta pendukung Gerakan Basmi Polio.End Polio Walk merupakan bagian dari kampanye global End Polio Now yang rutin diadakan oleh Rotary Indonesia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mewajibkan virus polio harus nol atau tak ada sama sekali di muka bumi. Oleh karena itu sebagai penanda memontum kampanye terhadap ancaman virus polio, tanggal 24 Oktober dinyatakan sebagai Hari Polio Sedunia.
Ketua Pengurus kegiatan End Polio Walk, District Governor Elect Roziana Wiguna mengatakan kegiatan ini diadakan bertepatan dengan Hari Polio Dunia merupakan kesempatan Rotary Indonesia untuk mengkampanyekan semangat basmi polio dari muka bumi.
Polio dapat dicegah dan harus diberantas untuk mewujudkan dunia yang bebas polio bagi generasi mendatang.
Perang terhadap polio masih terus berlangsung, meski hingga saat ini 99.9% polio telah hilang dengan diadakan PIN th 1995, 1996, 1997. Sejak 1996 sudah tidak lagi ditemukan kasus polio. Hingga tahun 2005 terjadi wabah yaitu kembali timbulnya kasus polio karena tertular dari orang yang datang dari Nigeria, dan dengan cepat menyebar ke banyak daerah. Epidemik ini kemudian segera ditanggulangi dengan PIN 2005, 2006 sehingga mulai 2006 tidak ditemukan lagi kasus polio.
Meski Indonesia di tahun 2014 menerima sertifikasi dari WHO sebagai negara bebas polio, di November 2018 kembali ditemukan kasus polio di Kecamatan Dekai Kab Yahukimo Papua yang kembali harus ditanggulangi dengan vaksinasi rutin bagi anak-anak kecil. Maka dari itu, perang terhadap polio tidak akan pernah berhenti selama di dunia ini masih terdapat kasus polio.
Polio sendiri merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus polio dan umumnya menyerang anak kecil di bawah usia lima tahun. Penyakit polio menyerang sistem saraf pusat sehingga menyebabkan kelumpuhan-- seringnya melumpuhkan kaki, hingga untuk kasus ekstrim dapat melumpuhkan otot pernafasan yang menyebabkan kematian. Anak korban virus polio tidak dapat disembuhkan dan hanya dapat dicegah melalui vaksinasi.
Raju Dansingani selaku District Governor Rotary Indonesia D3410 mengatakan, kampanye End Polio Now ini telah berlangsung sejak 30 tahun lalu.
"Rotary Internasional sendiri bersama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat Dana Anak Bangsa (UNICEF) serta Bill & Melinda Gates Foundation telah menerapkan strategi inovatif untuk mengatasi bahaya penyebaran virus polio yang mengancam anak-anak di mana saja," katanya.
(vhs)