Setelah ke Mega dan Prabowo, Giliran Pimpinan MPR Temui Sandiaga Uno
Senin, 14 Oktober 2019 - 13:19 WIB
Setelah ke Mega dan Prabowo, Giliran Pimpinan MPR Temui Sandiaga Uno
A
A
A
JAKARTA - Pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) akan menemui Sandiaga Salahuddin Uno, Senin (14/10/2019) sore nanti.
Berdasarkan informasi dari Humas MPR, rombongan akan menyambangi rumah mantan calon wakil presiden itu di Jalan Pulobangkeng, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pukul 15.00 WIB nanti.
Tujuan untuk menyampaikan undangan pelantikan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin pada 20 Oktober nanti kepada Sandiaga Uno. "Menyampaikan undangan, intinya, itu saja," ujar Sekretaris Jenderal MPR Ma'ruf Cahyono di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/10/2019).
Dia mengakui ada beberapa hal yang bakal dibicarakan para pimpinan MPR dengan Sandiaga Uno. "Selain itu ya tukar pikiran saja, pandangan-pandangan terkait dengan tugas dan wewenang MPR, ada rekomendasi, ada juga kaitannya dengan ya tantangan ke depan MPR," katanya.
Sebelumnya, pimpinan MPR menemui Presiden kelimar Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar Jakarta Pusat, Kamis 10 Oktober 2019.
Kemudian, Pimpinan MPR juga telah menemui Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Jumat 11 Oktober 2019.
Selain menyampaikan undangan pelantikan Jokowi-Ma'ruf, Pimpinan MPR membicarakan tentang rekomendasi amandemen dengan Megawati dan Prabowo.
Selain Sandiaga, sejumlah tokoh juga akan disambangi pimpinan MPR, yakni Presiden keenam Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Wapres Jusuf Kalla (JK) dan tentu saja Wapres yang akan dilantik, Ma’ruf Amin.
“Kita akan ingin momen pelantikan ini menjadi momen yang menyatukan seluruh tokoh bangsa. Karena itulah maka Pimpinan MPR mengundang Presiden ke-5 dan Presiden ke-6, kemudian Pak Prabowo dan Pak Sandi, tentu juga pak JK dan juga tokoh-tokoh nasional yang lain,” kata Wakil Ketua MPR Arsul Sani kepada SINDOnews di Jakarta, Minggu 13 Oktober 2019.
Karena itu, Arsul melanjutkan, pimpinan DPR hingga menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden akan terus berkeliling menyambangi para tokoh.
JK yang semula akan disambangi pada Sabtu 12 Oktober dijadwal ulang karena kondisi kesehatan JK yang kurang baik.
Berdasarkan informasi dari Humas MPR, rombongan akan menyambangi rumah mantan calon wakil presiden itu di Jalan Pulobangkeng, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pukul 15.00 WIB nanti.
Tujuan untuk menyampaikan undangan pelantikan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin pada 20 Oktober nanti kepada Sandiaga Uno. "Menyampaikan undangan, intinya, itu saja," ujar Sekretaris Jenderal MPR Ma'ruf Cahyono di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/10/2019).
Dia mengakui ada beberapa hal yang bakal dibicarakan para pimpinan MPR dengan Sandiaga Uno. "Selain itu ya tukar pikiran saja, pandangan-pandangan terkait dengan tugas dan wewenang MPR, ada rekomendasi, ada juga kaitannya dengan ya tantangan ke depan MPR," katanya.
Sebelumnya, pimpinan MPR menemui Presiden kelimar Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar Jakarta Pusat, Kamis 10 Oktober 2019.
Kemudian, Pimpinan MPR juga telah menemui Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Jumat 11 Oktober 2019.
Selain menyampaikan undangan pelantikan Jokowi-Ma'ruf, Pimpinan MPR membicarakan tentang rekomendasi amandemen dengan Megawati dan Prabowo.
Selain Sandiaga, sejumlah tokoh juga akan disambangi pimpinan MPR, yakni Presiden keenam Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Wapres Jusuf Kalla (JK) dan tentu saja Wapres yang akan dilantik, Ma’ruf Amin.
“Kita akan ingin momen pelantikan ini menjadi momen yang menyatukan seluruh tokoh bangsa. Karena itulah maka Pimpinan MPR mengundang Presiden ke-5 dan Presiden ke-6, kemudian Pak Prabowo dan Pak Sandi, tentu juga pak JK dan juga tokoh-tokoh nasional yang lain,” kata Wakil Ketua MPR Arsul Sani kepada SINDOnews di Jakarta, Minggu 13 Oktober 2019.
Karena itu, Arsul melanjutkan, pimpinan DPR hingga menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden akan terus berkeliling menyambangi para tokoh.
JK yang semula akan disambangi pada Sabtu 12 Oktober dijadwal ulang karena kondisi kesehatan JK yang kurang baik.
(dam)
