KSAD Tegaskan TNI AD Siap Amankan Pelantikan Presiden
A
A
A
JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa tegaskan TNI AD siap membantu mengamankan saat pelantikan presiden dan wakil presiden RI pada 20 Oktober mendatang.
"Walau kita memiliki satuan tempur, biasanya bukan satuan tempur yang dilibatkan. Tapi satuan teritorial. Ini semata-mata untuk kita siap dimanapun itu. Makanya kami inventarisasi. Kalau jumlah, hampir 100 persen kekuatan angkatan darat," kata Andika di Mabes TNI AD, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (9/10/2019).
Ia melanjutkan, walaupun mereka tidak dijadikan stand by force, praktiknya semua fokus ke arah sana. "Apakah itu identifikasi, kemudian juga bagaimana berusaha membantu menciptakan kondisi bagus. Semua elemen dikerahkan oleh panglima Kodam," jelas Andika.
Sementara itu, Andika tak mempermasalahkan adanya rencana aksi demo Mahasiswa pada 14 Oktober mendatang.
"Jadi, demonstrasi sudah diatur oleh UU menyampaikan berpendapat. penyampaian pendapat pasti diperbolehkan. tetapi kan ada tetapinya. Misalnya tidak menganggu hak dan kemerdekaan orang lain. Jadi dalam menyampaikan pendapat, mereka tidak boleh menganggu hak dan kemerdekaan orang lain, mengikuti aturan moral yang diakui secara umum," urainya.
Dalam kesempatan itu, ia juga menegaskan bahwa Purnawirawan TNI tetap kompak dalam menjaga kondusifitas.
"Kalaupun ada purnawirawan yang kita ada hubungan, itu hanya sekadar hubungan emosional. Kalau ada pesanan dan perintah di luar komando, itu tidak bisa dilakukan. Kami sayang purnawirawan, dan kami sangat menghormati, tetapi kami juga punya tugas pokok yang juga diatur komando kami," terangnya.
"Walau kita memiliki satuan tempur, biasanya bukan satuan tempur yang dilibatkan. Tapi satuan teritorial. Ini semata-mata untuk kita siap dimanapun itu. Makanya kami inventarisasi. Kalau jumlah, hampir 100 persen kekuatan angkatan darat," kata Andika di Mabes TNI AD, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (9/10/2019).
Ia melanjutkan, walaupun mereka tidak dijadikan stand by force, praktiknya semua fokus ke arah sana. "Apakah itu identifikasi, kemudian juga bagaimana berusaha membantu menciptakan kondisi bagus. Semua elemen dikerahkan oleh panglima Kodam," jelas Andika.
Sementara itu, Andika tak mempermasalahkan adanya rencana aksi demo Mahasiswa pada 14 Oktober mendatang.
"Jadi, demonstrasi sudah diatur oleh UU menyampaikan berpendapat. penyampaian pendapat pasti diperbolehkan. tetapi kan ada tetapinya. Misalnya tidak menganggu hak dan kemerdekaan orang lain. Jadi dalam menyampaikan pendapat, mereka tidak boleh menganggu hak dan kemerdekaan orang lain, mengikuti aturan moral yang diakui secara umum," urainya.
Dalam kesempatan itu, ia juga menegaskan bahwa Purnawirawan TNI tetap kompak dalam menjaga kondusifitas.
"Kalaupun ada purnawirawan yang kita ada hubungan, itu hanya sekadar hubungan emosional. Kalau ada pesanan dan perintah di luar komando, itu tidak bisa dilakukan. Kami sayang purnawirawan, dan kami sangat menghormati, tetapi kami juga punya tugas pokok yang juga diatur komando kami," terangnya.
(pur)