Kemenkes: Puskesmas Miliki Peran Penting dalam Menjaga Kesehatan Jiwa
A
A
A
JAKARTA - Sekretaris PP PDSK Kemenkes, Agung Frijanto mengatakan, sudah menyediakan hotline service untuk memberikan pelayanan konsultasi kepada masyarakat, terutama menyangkut kesehatan jiwa.
Hal itu disampaikan Agung saat memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia di Kantor Kemenkes, Kuningan, Jakarta, Senin (7/10/2019).
Hanya saja menurut Agung, hotline service tersebut belum bisa beroperasi secara maksimal karena banyaknya masyarakat yang menelpon.
"Kita akan membuat sistem yang lebih baik kerja sama dengan Kemenkes untuk mempekuat hotline service ya. Nanti kita akan lakukan evaluasi baik SDM maupun sistemnya sehingga bisa optimal," kata Agung.
Agung mengatakan, dalam pelayanan primer, puskesmas memiliki peran yang sangat penting untuk promotif dan preventif kesehatan jiwa masyarakat.
Sebagai profesi dokter spesialis kesehatan jiwa dalam rujukan JKN, Agung menilai, kesehatan jiwa ditemptkan di PPK 2 dan 3 yaitu di RS umum dan RS Kesehatan Jiwa. Namun demikian, pihaknya juga mempunyai tugas melakukan supervisi terhadap profesi dokter umum.
"Jadi melalui program kesehatan jiwa berbasis komunitas kita melakukan supervisi, update di teman-temen pelayanan primer," ungkapnya.
Adapun, lanjut Agung, untuk program psikologi klinis telah dilakukan di beberapa puskesmas daerah seperti di Jakarta. Menurutnya, program ini sangat baik untuk melakukan pencegahan dan penyuluhan kepada masyarakat.
Selain itu, kata Agung, yang terpenting adalah tindakan advokasi terhadap masyarakat yang merasa kesehatan jiwanya terganggu. Karena jika merujuk pada tindakan, hal itu sudah masuk ranah penanganan medis.
"Jadi di situ ada instrumen-instrumen di mana masyarakat bisa mengakses, instrumen sangat praktis nanti bisa disampaikan di teman-teman kesehatan jiwa," katanya.
Hal itu disampaikan Agung saat memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia di Kantor Kemenkes, Kuningan, Jakarta, Senin (7/10/2019).
Hanya saja menurut Agung, hotline service tersebut belum bisa beroperasi secara maksimal karena banyaknya masyarakat yang menelpon.
"Kita akan membuat sistem yang lebih baik kerja sama dengan Kemenkes untuk mempekuat hotline service ya. Nanti kita akan lakukan evaluasi baik SDM maupun sistemnya sehingga bisa optimal," kata Agung.
Agung mengatakan, dalam pelayanan primer, puskesmas memiliki peran yang sangat penting untuk promotif dan preventif kesehatan jiwa masyarakat.
Sebagai profesi dokter spesialis kesehatan jiwa dalam rujukan JKN, Agung menilai, kesehatan jiwa ditemptkan di PPK 2 dan 3 yaitu di RS umum dan RS Kesehatan Jiwa. Namun demikian, pihaknya juga mempunyai tugas melakukan supervisi terhadap profesi dokter umum.
"Jadi melalui program kesehatan jiwa berbasis komunitas kita melakukan supervisi, update di teman-temen pelayanan primer," ungkapnya.
Adapun, lanjut Agung, untuk program psikologi klinis telah dilakukan di beberapa puskesmas daerah seperti di Jakarta. Menurutnya, program ini sangat baik untuk melakukan pencegahan dan penyuluhan kepada masyarakat.
Selain itu, kata Agung, yang terpenting adalah tindakan advokasi terhadap masyarakat yang merasa kesehatan jiwanya terganggu. Karena jika merujuk pada tindakan, hal itu sudah masuk ranah penanganan medis.
"Jadi di situ ada instrumen-instrumen di mana masyarakat bisa mengakses, instrumen sangat praktis nanti bisa disampaikan di teman-teman kesehatan jiwa," katanya.
(cip)