Komite Seni Budaya Promosikan Tari Bali ke Eropa Timur
A
A
A
JAKARTA - Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) kembali melakukan lawatan budaya ke mancanegara, 5–11 Oktober. Kali ini negara yang menjadi tujuan lawatannya adalah Kroasia di kawasan Eropa Timur. Seperti lawatan-lawatan sebelumnya, kali ini pun KSBN akan menampilkan berbagai seni budaya Nusantara dalam ajang Resepsi Diplomatik yang digelar Kedutaan Besar RI di Zagreb, Kroasia.
Di antaranya mempertunjukkan dua tarian asal Bali, yakni tari Legong Lasem dan tari Belibis, yang dibawakan para penari Bengkel Tari Ayu Bulan. Selain itu, juga ada tari Jaripah asal Banyuwangi dan tari Nusantara yang disajikan para penari Sanggar Bunga Semanggi Surabaya, Jawa Timur.
“Kami akan terus berusaha mempromosikan seni budaya asli Indonesia pada lawatan-lawatan budaya seperti di Kroasia nanti. Ini penting agar identitas budaya daerah tetap terjaga dan dikenal di mancanegara,” ujar ketua Umum KSBN Hendardji Soepandji saat acara geladi kotor di kawasan Jakarta Timur kemarin.
Yang menarik, selain tari, seni tarik suara juga turut dipertontonkan pada lawatan budaya tersebut. Salah satunya menyajikan lagu-lagu daerah macam Yamko Rambe Yamko dan lagu Rame-Rame lewat suara emas penyanyi muda Diah Ayu Lestari. Kehadiran penyanyi muda dan berbakat tersebut tentu semakin melengkapi program lawatan budaya KSBN kali ini.
Selain seni tari dan seni tarik suara, KSBN juga mendatangkan dua desainer kondang ke ajang Resepsi Diplomatik KBRI Zagreb tersebut, yakni Ethys Mayoshi dan Dimita Agustin. Ethys akan menyajikan rancangan busana Batik Gobang, sementara Diminta fokus dalam rancangan Busana Dara Baro.
“Di setiap lawatan budaya ke luar negeri, kami selalu berusaha memberikan program terbaik demi mempromosikan seni budaya Indonesia di mancanegara. Mulai dari seni tari, menyanyi, fashion show, seni membatik, sosiodrama, seni wayang orang, dan lain-lain,” tegas Hendardji.
Sejauh ini, KSBN memang konsisten melakukan lawatan-lawatan budaya untuk mempromosikan seni budaya Indonesia ke luar negeri. Bahkan, dalam tahun ini setidaknya mereka sudah empat kali melakukan lawatan budaya ke luar negeri, seperti ke Aljazair, Maroko, Filipina, Kroasia. “Setelah Kroasia, kami juga nanti akan mempersiapkan tim untuk tampil dalam lawatan budaya di Filipina. Bahkan, tahun depan sudah beberapa kedutaan besar menginginkan kami tampil di tempat mereka,” kata Hendardji.
Sementara itu, pimpinan Sanggar Bunga Semanggi Surabaya Heni Swastantri Soetrisno menceritakan tentang tari yang akan dibawakan timnya. Menurutnya, tari Jaripah yang akan menjadi ikon tari di Kroasia mengangkat sejarah Barong dari Desa Kemiren, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. “Tarian ini menceritakan tentang seorang laki-laki dengan paras cantik, lembut, sekaligus gagah perkasa yang berkelana di wilayah masyarakat Osing, Banyuwangi.
Laki-laki itu menyebarkan pesan-pesan religius dan menjadi salah satu bagian dari penyebaran agama di Jawa,” ujar Heni. Yang jelas, seni budaya yang dibawakan KSBN di setiap lawatannya tentu memiliki pesan budaya yang sangat penting. Itu yang membuat identitas budaya daerah menjadi semakin kuat di mata dunia.
Di antaranya mempertunjukkan dua tarian asal Bali, yakni tari Legong Lasem dan tari Belibis, yang dibawakan para penari Bengkel Tari Ayu Bulan. Selain itu, juga ada tari Jaripah asal Banyuwangi dan tari Nusantara yang disajikan para penari Sanggar Bunga Semanggi Surabaya, Jawa Timur.
“Kami akan terus berusaha mempromosikan seni budaya asli Indonesia pada lawatan-lawatan budaya seperti di Kroasia nanti. Ini penting agar identitas budaya daerah tetap terjaga dan dikenal di mancanegara,” ujar ketua Umum KSBN Hendardji Soepandji saat acara geladi kotor di kawasan Jakarta Timur kemarin.
Yang menarik, selain tari, seni tarik suara juga turut dipertontonkan pada lawatan budaya tersebut. Salah satunya menyajikan lagu-lagu daerah macam Yamko Rambe Yamko dan lagu Rame-Rame lewat suara emas penyanyi muda Diah Ayu Lestari. Kehadiran penyanyi muda dan berbakat tersebut tentu semakin melengkapi program lawatan budaya KSBN kali ini.
Selain seni tari dan seni tarik suara, KSBN juga mendatangkan dua desainer kondang ke ajang Resepsi Diplomatik KBRI Zagreb tersebut, yakni Ethys Mayoshi dan Dimita Agustin. Ethys akan menyajikan rancangan busana Batik Gobang, sementara Diminta fokus dalam rancangan Busana Dara Baro.
“Di setiap lawatan budaya ke luar negeri, kami selalu berusaha memberikan program terbaik demi mempromosikan seni budaya Indonesia di mancanegara. Mulai dari seni tari, menyanyi, fashion show, seni membatik, sosiodrama, seni wayang orang, dan lain-lain,” tegas Hendardji.
Sejauh ini, KSBN memang konsisten melakukan lawatan-lawatan budaya untuk mempromosikan seni budaya Indonesia ke luar negeri. Bahkan, dalam tahun ini setidaknya mereka sudah empat kali melakukan lawatan budaya ke luar negeri, seperti ke Aljazair, Maroko, Filipina, Kroasia. “Setelah Kroasia, kami juga nanti akan mempersiapkan tim untuk tampil dalam lawatan budaya di Filipina. Bahkan, tahun depan sudah beberapa kedutaan besar menginginkan kami tampil di tempat mereka,” kata Hendardji.
Sementara itu, pimpinan Sanggar Bunga Semanggi Surabaya Heni Swastantri Soetrisno menceritakan tentang tari yang akan dibawakan timnya. Menurutnya, tari Jaripah yang akan menjadi ikon tari di Kroasia mengangkat sejarah Barong dari Desa Kemiren, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. “Tarian ini menceritakan tentang seorang laki-laki dengan paras cantik, lembut, sekaligus gagah perkasa yang berkelana di wilayah masyarakat Osing, Banyuwangi.
Laki-laki itu menyebarkan pesan-pesan religius dan menjadi salah satu bagian dari penyebaran agama di Jawa,” ujar Heni. Yang jelas, seni budaya yang dibawakan KSBN di setiap lawatannya tentu memiliki pesan budaya yang sangat penting. Itu yang membuat identitas budaya daerah menjadi semakin kuat di mata dunia.
(don)