Panglima TNI Raih Gelar Doktor Kehormatan dari UNS

Jum'at, 20 September 2019 - 16:52 WIB
Panglima TNI Raih Gelar...
Panglima TNI Raih Gelar Doktor Kehormatan dari UNS
A A A
SOLO - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menerima gelar Doktor Kehormatan atau Honoris Causa (HC) dalam bidang Manajemen Sumber Daya Manusia dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah, Jumat (20/9/2019).

Pemberian gelar dilakukan oleh Rektor UNS Profesor Jamal Wiwoho di Auditorium GPH Haryo Mataram.

Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyampaikan pidato ilmiah dengan judul Membangun Sumber Daya Manusia Unggul dalam Menghadapi Era Perubahan Mewujudkan Indonesia Maju. “Sesuai dengan prediksi, Indonesia akan menjadi negara nomor empat ekonomi terbesar di dunia tahun 2045 nanti,” kata Hadi Tjahjanto kepada wartawan usai menerima gelar Doktor HC di Kampus UNS. Bonus demografi Indonesia akan terjadi tahun 2036.

Menurut Hadi, diprediksi jumlah penduduk Indonesia mencapai 320 juta dan 50% di antaranya adalah usia produktif. Saat ini Indonesia masuk era revolusi industri 4.0 dan tak lama lagi akan menuju lompatan industri 4.1 dan seterusnya.

“Pertanyaannya adalah bagaimana dengan Indonesia? Untuk itu, saya memiliki pemikiran bahwa kunci keberhasilan dari semua itu adalah pendidikan.

Membangun sumberdaya manusia (SDM) yang unggul agar mampu menghadapi tantangan global dalam rangka berkompetisi dan merealisasikan apa yang telah diprediksi bahwa Indonesia akan masuk empat ekonomi besar di dunia.

“Kita memanfaatkan sebaik-baiknya bonus demografi itu. Karena bonus demografi tidak setiap dekade menerimanya,” urai Panglima.

Oleh sebab itu, kata dia, jangan sampai ketika bonus demografi datang, Indonesia tidak mempersiapkan SDM yang unggul.

Kesiapan kesiapan itu, kata dia, telah dilaksanakan di antaranya memberikan pendidikan di wilayah-wilayah perbatasan yang dilaksanakan personel TNI. Termasuk memberikan pelayanan kesehatan dan mengatasi gizi buruk sehingga terhindar dari stunting. Sehingga persiapan nantinya untuk SDM unggul tidak terganggu karena semuanya sehat.

Setiap wilayah diberikan role model mengingat anak anak di wilayah, termasuk wilayah remote memerlukan role model. Kehadiran TNI dengan postur yang gagah akan memberikan dorongan kepada mereka ingin menjadi orang yang gagah pula.

“Bukan hanya gagah fisik namun juga sehat dan smart,” ucapnya.

Sementara itu, Rektor UNS Solo Profesor Jamal Wiwoho mengatakan, pemberian gelar sebagai apresiasi kepada Panglima TNI yang mempunyai dedikasi, kontribusi yang luar biasa dan rekam jejaknya yang berhasil mengemban tugas di bidang pembangunan sumber daya manusia bagi kemajuan Indonesia dimasa mendatang.

Selain itu juga dikenal memiliki kemampuan beradaptasi di segala ruang jabatan dan tugas yang telah diemban. “Beliau juga memiliki kemampuan mengevaluasi, kemampuan berinovasi, serta memiliki kemampuan melakukan prediksi,” kata Jamal Wiwoho.

Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memiliki kesamaan visi dengan UNS tentang pembangunan SDM. Karena salah satu program prioritasnya sebagai Panglima TNI adalah pengembangan sistem pengelolaan SDM TNI yang berbasis kompetensi.

“Saya percaya dengan kehadiran beliau di UNS, akan berdampak positif dalam rangka meningkatkan kapasitas sumberdaya IPTEK dan peningkatan karya-karya besar dosen dan mahasiswa UNS di bidang invensi dan inovasi,” ungkapnya.

Dia mengajak perlunya sinergi dan kolaborasi antara institusi UNS dan TNI agar mampu melaju cepat dan berkembang hebat secara beriringan.

Dengan demikian, kata dia, bisa melakukan lompatan kemajuan besar untuk mewujudkan paradigma masa depan, Indonesia Emas 2045.

Menurut dia, hal itu terbukti dengan lahirnya SMA Pradita Dirgantara yang diinisiasi melalui kerja sama TNI AU dengan UNS menunjukkan bahwa ada kesamaan visi antara UNS dengan TNI dalam menyiapkan SDM yang unggul.
(dam)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1319 seconds (0.1#10.140)