Soal Konpers Etik Firli Bahuri, Alexader Marwata Akui KPK Tak Kompak

JAKARTA - Konferensi pers (konpers) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengenai dugaan pelanggaran etik calon pimpinan (capim) KPK Firli Bahuri pada Rabu 11 September 2019 dibahas saat uji kelayakan dan kepatutan capim KPK di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (12/9/2019).

Sejumlah anggota DPR mempertanyakan hal itu kepada Alexander Marwata dalam uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test). Alexander adalah komisioner KPK yang maju lagi menjadi capim KPK periode 2019-2023. (Baca Juga: KPK Putuskan Capim Firli Diduga Lakukan Pelanggaran Etik Berat)

Selain menjelaskan kronologi penanganan kasus dugaan pelanggaran etik Firli, Alex juga mengakui itu merupakan kesalahan pimpinan KPK.

“Posisi saya menjadi capim ini memang agak sedikit menyulitkan saya juga untuk memberikan statement,” tutur Alex dalam Ruang Rapat Komisi III DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (12/9/2019).

Alex mengaku enggan mengomentari capim KPK lain. Namun, setiap persoalan internal KPK seharusnya diputus secara kolektif kolegial.

“Itu harus saya harus akui di depan bapak ibu sekalian itu kesalahan pimpinan,” ujar Alex di hadapan pimpinan dan anggota Komisi III DPR.

Dia mengungkapkan sudah menyampaikan kepada Ketua KPK Agus Rahardjo mengenai konferensi pers kemarin. Alex ingin persoalan ini dijelaskan kepada publik untuk meredakan hiruk pikuk yang terjadi.

“Tapi kembali lagi ini harus diputuskan kami berlima, tidak mungkin satu dua pimpinan kemudian melakukan membuat keputusan atau menyelesaikan persoalan di KPK, tidak, harus berlima karena itu prinsip kepemimpinan di KPK seperti itu. Itu kejadiannya bapak ibu sekalian, kemarin seperti itu,” tuturnya.