28 Kloter Jamaah Haji Nikmati Fasilitas Eyab

Rabu, 04 September 2019 - 08:46 WIB
28 Kloter Jamaah Haji...
28 Kloter Jamaah Haji Nikmati Fasilitas Eyab
A A A
MADINAH - Layanan pemulangan jamaah haji melalui program Eyab di Bandara Prince Mohammad Bin Abdul Aziz Madinah mulai dilaksanakan hari ini. Sebanyak 28 kelompok terbang (kloter) jamaah haji Indonesia akan menikmati fasilitas khusus ini dari mulai tanggal 4 hingga 14 September 2019 mendatang.

Berdasarkan data yang dirilis Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2019, ada tiga kloter yang akan dipulangkan ke Tanah Air pada hari pertama pelaksanaan Eyab di Bandara Madinah. Masing-masing kloter 61 Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS), kloter 55 dan 57 Embarkasi Surabaya (SUB). Dalam sehari akan ada 2-4 kloter jamaah haji yang akan dipulangkan melalui program Eyab ini.

Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara Jeddah-Madinah, PPIH 2019, Arsyad Hidayat mengakui ada perubahan dalam pelaksanaan Eyab di Bandara Prince Mohammad Bin Abdul Aziz Madinah. Dari yang semula hanya jamaah haji Indonesia yang mendapat fasilitas ini, tapi dalam perkembangannya Kerajaan Arab Saudi juga memberikan hal serupa ke jamaah haji Malaysia. Akibatnya, jatah Indonesia berkurang, dari 32 menjadi 28 kloter. "Malaysia mendapatkan empat kloter," kata Arsyad, kemarin.

Pengurangan kloter untuk Indonesia juga berdampak pada jumlah jamaah yang mendapatkan fasilitas Eyab. Arsyad memperkirakan jumlahnya mencapai 1.600 orang. Dari total sebelumnya 13.553 jamaah menjadi kurang dari 12.000 orang.

"Tapi saya kira ini cukup banyak dibandingkan pada saat kita menerima fasilitas tersebut di bandara King Abdul Aziz Jeddah," katanya. Untuk diketahui, pada pelaksanaan program Eyab di Bandara King Abdul Aziz Jeddah, Indonesia juga mendapatkan yang terbanyak dibanding Malaysia dan India, yakni 16 kloter atau sekitar 7.000-an jamaah haji.

Sementara itu, Kerajaan Arab Saudi terlihat sangat serius menyiapkan program Eyab di Bandara Prince Mohammad Bin Abdul Aziz Madinah. Dari pantauan di lapangan, kemarin, para pekerja terlihat sedang mendesain Paviliun 5 Bandara Madinah menjadi lounge khusus Eyab. Sofa dan kursi khas Timur Tengah ditata sedemikian rupa untuk tempat duduk jamaah haji. Sejumlah pohon palem di dalam pot juga diletakkan di beberapa sudut sebagai pemanis ruangan. Di sisi pinggir ruangan juga dipasang hiasan artifisial khas Arab Saudi. Stiker berwarna biru sebagai penanda jalur jalan kaki jamaah haji dari Paviliun 5 menuju Terminal Internasional juga telah selesai dipasang.

Proses layanan Eyab di Bandara Madinah sama dengan di Bandara Jeddah. Barang bagasi jamaah berupa koper besar akan ditimbang terlebih dahulu 24 jam sebelum jadwal take off pesawat. Penimbangan dilakukan di hotel tempat menginap oleh perusahaan yang ditunjuk oleh maskapai. Koper jamaah lalu ditempeli dengan QR Card yang berisi data nama, nomor paspor, dan lainnya. Setelah itu koper jamaah akan diangkut terlebih dahulu ke bandara. Adapun jamaah haji akan diberangkatkan ke Bandara Madinah 3-4 jam sebelum pesawat take off.

Jamaah nantinya langsung diturun di dekat Paviliun 5 yang dijadikan sebagai lounge Eyab. Di tempat ini jamaah bisa beristirahat di sofa dan kursi-kursi empuk yang disediakan. Mereka juga akan menikmati sejumlah kebudayaan Arab Saudi.

Setelah menunggu sekitar 1-2 jam, jamaah kemudian diarahkan melewati Gate Haji lalu masuk ke Gate Internasional untuk melakukan pemeriksaan keimigrasian. Setelah itu semuanya dinyatakan clear, jamaah kemudian masuk ke area Duty Free sambil menunggu sebentar pesawat take off. Mereka bisa berbelanja oleh-oleh di area ini.

Arsyad optimistis pelaksanaan program Eyab di Bandara Madinah akan berjalan lancar seperti halnya di Bandara Jeddah yang berlangsung selama 12 hari pada Agustus lalu. "Mereka berharap sekali pelaksanaan Eyab di Madinah lebih baik dari Bandara King Abdul Aziz Jeddah," kata Arsyad.

Sementara itu, Kasie Kedatangan dan Keberangkatan Daker Bandara Jeddah-Madinah, PPIH 2019, Cecep Nursyamsi mengatakan, pihaknya telah menyiapkan satu tim untuk melayani jamaah haji di Eyab. Tim tersebut yang akan mendampingi jamaah haji dari mulai turun bus hingga pesawat terbang membawa jamaah ke Tanah Air.

Dia mengimbau kepada jamaah haji untuk mematuhi aturan maskapai penerbangan terkait barang bawaan. Jamaah hanya diperbolehkan membawa koper bagasi maksimal 32 kilogram, tas kabin seberat 7 kg, dan satu tas paspor. (Abdul Malik Mubarok)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6312 seconds (0.1#10.140)