Persiapan Fasilitas Eyab di Bandara Madinah Capai 80%

Selasa, 03 September 2019 - 07:09 WIB
Persiapan Fasilitas...
Persiapan Fasilitas Eyab di Bandara Madinah Capai 80%
A A A
MADINAH - Pemerintah Arab Saudi mengebut penyediaan sarana prasarana pendukung program Eyab bagi jamaah haji di Bandara Prince Mohammad Bin Abdul Aziz Madinah. Hingga saat ini progres pekerjaan telah mencapai sekitar 80%.

Dari pantauan di lapangan, Senin (2/9/2019) malam, para pekerja terlihat sedang mendesain Paviliun 5 Bandara Madinah menjadi lounge khusus Eyab. Sofa dan kursi khas Timur Tengah ditata sedemikian rupa untuk tempat duduk jamaah haji.

Sejumlah pohon palem di dalam pot juga diletakkan di beberapa sudut sebagai pemanis ruangan. Di sisi pinggir ruangan juga dipasang hiasan artifisial khas Arab Saudi.

(Baca juga: Kloter 15 Batam Tutup Pemulangan Jamaah Haji Indonesia dari Bandara Jeddah)

Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara Jeddah-Madinah, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2019, Arsyad Hidayat mengatakan, panitia pelaksana dari Arab Saudi cukup serius dalam mempersiapkan program Eyab di Bandara Prince Mohammad Bin Abdul Aziz Madinah. Mereka bekerja hingga malam karena fasilitas tersebut harus telah siap digunakan pada 4 September 2019.

"Saya juga sudah melihat di lapangan, 80% dari total untuk persiapan Eyab itu sudah mereka lakukan. Stiker untuk jalur Eyab di dalam bandara pun ditempel. Mereka berharap sekali pelaksanaan Eyab di Madinah lebih baik dari Bandara King Abdul Aziz Jeddah," kata Arsyad, Senin (2/9/2019).

Menurutnya, pada hari pertama pelaksanaan Eyab di Bandara Madinah, Rabu (4/9/2019), ada tiga kloter jamaah haji yang akan diberangkatkan. Masing-masing kloter 61 Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS), kloter 55 dan 57 Embarkasi Surabaya (SUB). Pemulangan jamaah haji Indonesia melalui Eyab akan berlangsung hingga 14 September mendatang dengan jumlah 28 kloter.

"Iya ada perubahan, dari tadinya 32 menjadi 28 kloter. Mungkin terkurangi sekitar 1.600 orang, dari total sebelumnya 13.500 jamaah haji menjadi 12.000-an atau 12.000 kurang. Tapi saya kira ini cukup banyak dibandingkan di Bandara King Abdul Aziz Jeddah (hanya 16 kloter)," kata Arsyad.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7550 seconds (0.1#10.140)