PPIH: Pencarian Jamaah Haji Hilang Tak Terbatas Waktu
A
A
A
MEKKAH - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyatakan pencarian terhadap Tapsirin Wajat Ratam telah dilakukan dengan maksimal.
Pencarian jamaah haji asal kelompok terbang (kloter) 11 Embarkasi Palembang (PLM) yang hilang ini akan terus dilakukan tanpa ada batasan waktu.
"Tentu saja pencarian akan terus kita lakukan dengan segala potensi yang ada," kata Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan Jamaah (Linjam) PPIH 2019, Jaetul Muchlis kepada tim Media Center Haji (MCH) di Mekkah, Sabtu, 31 Agustus 2019.
Diakuinya, pencarian Tapsirin oleh petugas PPIH Arab Saudi 2019 akan berlangsung hingga masa operasional haji berakhir. Namun setelah itu pencarian tidak berhenti begitu saja tapi diteruskan oleh perwakilan pemerintah Indonesia yang berada di Arab Saudi. Seperti Kantor Urusan Haji (KUH), Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI), termasuk juga Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).
"Akan kita estafetkan dengan perwakilan pemerintah Indonesia yang ada di Arab Saudi. Ini sudah protapnya seperti itu. Pencarian akan terus dilakukan tanpa batas waktu dan tanpa akhir," ujar Kepala Satuan Tugas Operasional (Kasatop) Armuzna ini.
Untuk diketahui, Tapsirin diketahui hilang sejak di Muzdalifah, tepatnya ketika keberangkatan menuju ke Mina pada 10 Agustus 2019 pukul 23.00 Waktu Arab Saudi (WAS). Dia meminta izin pergi ke toilet. Namun setelah ditunggu, warga Kelurahan Talang Jambe, Kecamatan Sukarame, Kota Palembang, Sumatera Selatan itu tidak juga kembali. Rombongan mengira Tasripin ikut dengan bus rombongan lain.
"Saya yang terakhir keluar dari Muzdalifah pada 10 Zulhijjah (11 Agustus 2019) pukul 08.30 WAS. Kami menyisir dan sweeping tempat ini (Muzdalifah), tidak ada seorang pun jamaah haji kita yang tertinggal di sini (Muzdalifah)," ungkap Jaetul.
Menurutnya, pencarian Tapsirin telah dilakukan secara bertahap. Setelah diketahui belum kembali, petugas kloter, termasuk ketua regu dan ketua rombongan melakukan penyisiran di Mina, dari mulai maktab 50 hingga 60 untuk mencari Tapsirin.
Karena nihil, maka kloter melaporkan ke Misi Haji dan Satuan Tugas (Stagas) Mina. Mendapat laporan itu, seluruh jajaran Satgas Armuzna, baik sektor-sektor adhoc di Mina dan pos-pos stasioner di Arafah dan Masjidilharam, untuk ikut mencari. Namun hasilnya masih sama, Tapsirin belum diketahui keberadaannya.
Penyisiran ulang juga dilakukan setelah masa Armuzna dinyatakan selesai pada 13 Zulhijjah atau 14 Agustus 2019. Petugas melakukan sweeping hingga ke Mina Jadid, sepanjang jalan ke Jamarat, dan ke Masjidilharam. Setelah hasilnya nihil, kata Jaetul, PPIH juga berkoordinasi dengan seluruh instansi Arab Saudi, mulai dari maktab, muassasah, hingga Kementerian Haji dan Umrah dalam pencarian Tapsirin. Pencarian juga dilakukan ke rumah sakit-rumah sakit hingga kepolisian.
"Penyisiran tidak hanya di atas kertas melihat informasi dari administrasi rumah sakit. Kita juga cek ruang rawatnya, ruang ICU-nya, dan kamar-kamar mayat rumah sakit-rumah sakit yang ada di sekitaran Armuzna," ujarnya.
Pencarian juga diperluas ke rumah sakit di sekitar Mekkah, bahkan hingga ke Taif. Namun hingga kini Tapsirin juga belum ditemukan.
"Saya berharap keluarga di Tanah Air, selain bersabar, berdoa memohon kepada Allah SWT agar diberikan yang terbaik, dan tim juga diberikan kekuatan dalam melakukan pencarian dari jamaah yang terpisah rombongan ini," katanya.
Pencarian jamaah haji asal kelompok terbang (kloter) 11 Embarkasi Palembang (PLM) yang hilang ini akan terus dilakukan tanpa ada batasan waktu.
"Tentu saja pencarian akan terus kita lakukan dengan segala potensi yang ada," kata Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan Jamaah (Linjam) PPIH 2019, Jaetul Muchlis kepada tim Media Center Haji (MCH) di Mekkah, Sabtu, 31 Agustus 2019.
Diakuinya, pencarian Tapsirin oleh petugas PPIH Arab Saudi 2019 akan berlangsung hingga masa operasional haji berakhir. Namun setelah itu pencarian tidak berhenti begitu saja tapi diteruskan oleh perwakilan pemerintah Indonesia yang berada di Arab Saudi. Seperti Kantor Urusan Haji (KUH), Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI), termasuk juga Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).
"Akan kita estafetkan dengan perwakilan pemerintah Indonesia yang ada di Arab Saudi. Ini sudah protapnya seperti itu. Pencarian akan terus dilakukan tanpa batas waktu dan tanpa akhir," ujar Kepala Satuan Tugas Operasional (Kasatop) Armuzna ini.
Untuk diketahui, Tapsirin diketahui hilang sejak di Muzdalifah, tepatnya ketika keberangkatan menuju ke Mina pada 10 Agustus 2019 pukul 23.00 Waktu Arab Saudi (WAS). Dia meminta izin pergi ke toilet. Namun setelah ditunggu, warga Kelurahan Talang Jambe, Kecamatan Sukarame, Kota Palembang, Sumatera Selatan itu tidak juga kembali. Rombongan mengira Tasripin ikut dengan bus rombongan lain.
"Saya yang terakhir keluar dari Muzdalifah pada 10 Zulhijjah (11 Agustus 2019) pukul 08.30 WAS. Kami menyisir dan sweeping tempat ini (Muzdalifah), tidak ada seorang pun jamaah haji kita yang tertinggal di sini (Muzdalifah)," ungkap Jaetul.
Menurutnya, pencarian Tapsirin telah dilakukan secara bertahap. Setelah diketahui belum kembali, petugas kloter, termasuk ketua regu dan ketua rombongan melakukan penyisiran di Mina, dari mulai maktab 50 hingga 60 untuk mencari Tapsirin.
Karena nihil, maka kloter melaporkan ke Misi Haji dan Satuan Tugas (Stagas) Mina. Mendapat laporan itu, seluruh jajaran Satgas Armuzna, baik sektor-sektor adhoc di Mina dan pos-pos stasioner di Arafah dan Masjidilharam, untuk ikut mencari. Namun hasilnya masih sama, Tapsirin belum diketahui keberadaannya.
Penyisiran ulang juga dilakukan setelah masa Armuzna dinyatakan selesai pada 13 Zulhijjah atau 14 Agustus 2019. Petugas melakukan sweeping hingga ke Mina Jadid, sepanjang jalan ke Jamarat, dan ke Masjidilharam. Setelah hasilnya nihil, kata Jaetul, PPIH juga berkoordinasi dengan seluruh instansi Arab Saudi, mulai dari maktab, muassasah, hingga Kementerian Haji dan Umrah dalam pencarian Tapsirin. Pencarian juga dilakukan ke rumah sakit-rumah sakit hingga kepolisian.
"Penyisiran tidak hanya di atas kertas melihat informasi dari administrasi rumah sakit. Kita juga cek ruang rawatnya, ruang ICU-nya, dan kamar-kamar mayat rumah sakit-rumah sakit yang ada di sekitaran Armuzna," ujarnya.
Pencarian juga diperluas ke rumah sakit di sekitar Mekkah, bahkan hingga ke Taif. Namun hingga kini Tapsirin juga belum ditemukan.
"Saya berharap keluarga di Tanah Air, selain bersabar, berdoa memohon kepada Allah SWT agar diberikan yang terbaik, dan tim juga diberikan kekuatan dalam melakukan pencarian dari jamaah yang terpisah rombongan ini," katanya.
(cip)