Sinta Nuriyah: Rakyat Papua Bagian dari Jiwa Kami

Jum'at, 23 Agustus 2019 - 23:47 WIB
Sinta Nuriyah: Rakyat Papua Bagian dari Jiwa Kami
Sinta Nuriyah: Rakyat Papua Bagian dari Jiwa Kami
A A A
JAKARTA - Kerusuhan yang terjadi di beberapa wilayah di Papua mendapatkan perhatian khusus dari Sinta Nuriyah Wahid, istri mendiang Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Sinta mengaku prihatin atas kerusuhan yang terjadi di Papua.

Baginya, rakyat Papua merupakan bagian tak terpisahkan dari Indonesia. Bahkan, dirinya dan juga keluarga besar Ciganjur, merasa warga Papua sebagai keluarga.

”Saya hanya ingin menyampaikan perasaan dan sikap kami, nggak hanya sebagai penerus dari pada perasaan Gus Dur dan juga perasaan keluarga kami orang-orang Ciganjur. Dengan sepenuh hati dan setulus jiwa, kami menyatakan bahwa warga Papua adalah saudara kami, bagian dari jiwa kami, satu hati dan satu perasaan,” ungkap Sinta Nuriyah saat jumpa pers Gerakan Suluh Kebangsaan di Jakarta, Jumat, 23 Agustus 2019.

Menurut Sinta, keluarganya tidak pernah memandang perbedaan warna kulit, bentuk tubuh, maupun tampilan fisik. ”Perasaan kami terhadap sesama warga bangsa melampaui sekat-sekat apa pun,” katanya.

Karena itu, terjadinya insiden yang melukai perasaan warga Papua, diakui Sinta, getarannya terasa dalam batin keluarga Ciganjur. “Saya bisa rasakan apa yang dirasakan masyarakat Papua. Kesedihan yang dialami warga Papua adalah kesedihan kami juga. Karena itu, saya menyesalkan segala tindakan yang melecehakan anak-anak Papua, apapun alasannya,” tuturnya.

Sinta mengatakan, tindakan pelecehan kemanusiaan terhadap warga Papua pada hakekatnya adalah pelecehan terhadap harta martabat bangsa Indonesia sendiri. ”Saya masih ingat amanat Gus Dur yang menyatakan bahwa warga Papua adalah bagian dari bangsa Indonesia yang harus kita lakukan setara dengan warga bangsa lainnya. Nggak ada alasan sedikitpun bagi bangsa ini untuk membedakan mereka, apalagi mempersekusi dan melecehkannya,” urainya.

Karena itu, ketika ada peristiwa ada anak-anak Papua yang mendapat tindakan yang tidak semestinya, Sinta mengatakan bahwa keluarganya akan selalu berada bersama warga Papua dan akan terus memperjuangkan tegaknya harkat dan martabat mereka sebagai bagian dari warga bangsa Indonesia.

”Kami akan mendesak negara agar bersikap serius melindungi warga Papua dan aparat berindak tegas terhadap siapa saja yang telah merusak dan obrak-abrik ikatan tali persaudaraan kami bangsa Indonesia dengan melakukan pelecehan terhadap saudara-saudara kami, anak-anak kami warga Papua,” tuturnya.

Sinta meminta agar Papua jangan hanya dipandang dengan melihat kekayaan alamnya saja, tetapi perlakuan terhadap masyarakatnya juga harus sama dengan masyarakat lain di Indonesia.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6111 seconds (0.1#10.140)