MNCTV Juara 3 di Malam Penghargaan Publikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menggelar acara malam penghargaan publikasi dan pelayanan publik di Gedung Kemenkes, Jakarta, Rabu (21/8/2019). Dalam acara itu, MNCTV meraih juara tiga untuk kategori televisi.
MNCTV meraih juara tiga dengan karya berjudul, Yuk Intip Germas di Pukesmas Kali Deres. Acara ini merupakan yang kedua digelar oleh Kemenkes dalam kompetisi media massa dengan tema upaya pengendalian penyakit tidak menular (PTM) dengan pendekatan gerakan masyarakat hidup sehat (Germas).
Malam penganugerahan dihadiri langsung oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Nila Moeloek. Pada kesempatan itu dia menilai media massa memiliki kekuatan besar dalam kehidupan masyarakat. Di era yang serba digital saat ini, kekuatan media sosial jadi semakin menonjol.
Sesuai riset yang dilakukan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia 2017, layanan yang paling banyak diakses dengan internet, yaitu chating (89,35%) dan dan sosial media (87,13%).
”Sayangnya, isu hoaks terbanyak adalah isu kesehatan. Oleh sebab itu, dengan adanya lomba dan kegiatan yang melibatkan netizen, diharapkan dapat memberikan pemahaman yang tepat tentang kesehatan,” ujar Nila di Gedung Kemenkes Jakarta, Rabu (21/8/2019).
Sekretaris Jenderal Kemenkes, Oscar Primadi berharap terselenggaranya acara ini semakin luas informasi yang didapatkan oleh masyarakat dan semakin meningkatkan perilaku masyarakat untuk hidup sehat.
Menurutnya, lomba dilaksanakan secara terbuka dan dinilai oleh juri independen selain dari pemilik program. ”Harapannya adalah semakin luas informasi yang didapatkan oleh masyarakat dan masyarakat semakin meningkatkan perilaku hidup sehat,” ucap Oscar.
Selain itu, Kemenkes juga mengadakan lomba foto dan video pendek untuk membentuk persepsi positif tentang program pembangunan kesehatan yang direncanakan. Dia mengajak masyarakat untuk mengunggah foto gaya hidup sehat selain foto-foto traveling dan kuliner yang paling sering diunggah dan dibagikan melalui foto.
Dia menambahkan, perbaikan kualitas pelayanan publik merupakan salah satu agenda prioritas Kemenkes. Inovasi pelayanan publik bagi Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kemenkes sangat penting dilakukan untuk memaksimalkan fungsi ASN dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Tugas Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk menjalankan pelayanan publik. Inovasi diperlukan dalam meningkatkan kualitas pelayanan,” katanya.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes, Widyawati menuturkan kondisi minat baca bangsa Indonesia cukup memprihatinkan. Berdasarkan studi Most Littered Nation in the World yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca.
Indonesia berada di bawah Thailand (59) dan di atas Bostwana (61). Padahal, dari sisi penilaian infrastuktur untuk mendukung membaca, peringkat Indonesia berada di atas negara-negara Eropa.
Menurutnya, kondisi tersebut merupakan tantangan bagi pengelola perpustakaan, terutama perpustakaan di bawah unit kerja Kemenkes, UPT maupun Poltekkes Kemenkes. Selain melengkapi sarana dan buku, kata dia Kemenkes juga berupaya dan berinovasi untuk meningkatkan minat baca dan kunjungan ke perpustakaan.
”Hal yang cukup menggembirakan karena peserta lomba tahun ini lebih meningkat dibanding tahun lalu serta banyak yang berasal dari daerah. Lomba ini diikuti oleh 997 peserta lomba foto dan terkumpul 2.477 foto, 94 video, 41 tulisan di media cetak, 15 rekaman radio, 13 rekaman TV, 68 terbitan berkala, 38 pustakawan, dan 40 Satuan Kerja (Satker) PPID,” katanya.
MNCTV meraih juara tiga dengan karya berjudul, Yuk Intip Germas di Pukesmas Kali Deres. Acara ini merupakan yang kedua digelar oleh Kemenkes dalam kompetisi media massa dengan tema upaya pengendalian penyakit tidak menular (PTM) dengan pendekatan gerakan masyarakat hidup sehat (Germas).
Malam penganugerahan dihadiri langsung oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Nila Moeloek. Pada kesempatan itu dia menilai media massa memiliki kekuatan besar dalam kehidupan masyarakat. Di era yang serba digital saat ini, kekuatan media sosial jadi semakin menonjol.
Sesuai riset yang dilakukan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia 2017, layanan yang paling banyak diakses dengan internet, yaitu chating (89,35%) dan dan sosial media (87,13%).
”Sayangnya, isu hoaks terbanyak adalah isu kesehatan. Oleh sebab itu, dengan adanya lomba dan kegiatan yang melibatkan netizen, diharapkan dapat memberikan pemahaman yang tepat tentang kesehatan,” ujar Nila di Gedung Kemenkes Jakarta, Rabu (21/8/2019).
Sekretaris Jenderal Kemenkes, Oscar Primadi berharap terselenggaranya acara ini semakin luas informasi yang didapatkan oleh masyarakat dan semakin meningkatkan perilaku masyarakat untuk hidup sehat.
Menurutnya, lomba dilaksanakan secara terbuka dan dinilai oleh juri independen selain dari pemilik program. ”Harapannya adalah semakin luas informasi yang didapatkan oleh masyarakat dan masyarakat semakin meningkatkan perilaku hidup sehat,” ucap Oscar.
Selain itu, Kemenkes juga mengadakan lomba foto dan video pendek untuk membentuk persepsi positif tentang program pembangunan kesehatan yang direncanakan. Dia mengajak masyarakat untuk mengunggah foto gaya hidup sehat selain foto-foto traveling dan kuliner yang paling sering diunggah dan dibagikan melalui foto.
Dia menambahkan, perbaikan kualitas pelayanan publik merupakan salah satu agenda prioritas Kemenkes. Inovasi pelayanan publik bagi Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kemenkes sangat penting dilakukan untuk memaksimalkan fungsi ASN dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Tugas Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk menjalankan pelayanan publik. Inovasi diperlukan dalam meningkatkan kualitas pelayanan,” katanya.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes, Widyawati menuturkan kondisi minat baca bangsa Indonesia cukup memprihatinkan. Berdasarkan studi Most Littered Nation in the World yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca.
Indonesia berada di bawah Thailand (59) dan di atas Bostwana (61). Padahal, dari sisi penilaian infrastuktur untuk mendukung membaca, peringkat Indonesia berada di atas negara-negara Eropa.
Menurutnya, kondisi tersebut merupakan tantangan bagi pengelola perpustakaan, terutama perpustakaan di bawah unit kerja Kemenkes, UPT maupun Poltekkes Kemenkes. Selain melengkapi sarana dan buku, kata dia Kemenkes juga berupaya dan berinovasi untuk meningkatkan minat baca dan kunjungan ke perpustakaan.
”Hal yang cukup menggembirakan karena peserta lomba tahun ini lebih meningkat dibanding tahun lalu serta banyak yang berasal dari daerah. Lomba ini diikuti oleh 997 peserta lomba foto dan terkumpul 2.477 foto, 94 video, 41 tulisan di media cetak, 15 rekaman radio, 13 rekaman TV, 68 terbitan berkala, 38 pustakawan, dan 40 Satuan Kerja (Satker) PPID,” katanya.
(kri)