Jelang Kepulangan, Lima Jamaah Haji Dirujuk ke Rumah Sakit di Jeddah
A
A
A
JAKARTA - Lima jamaah haji Indonesia dirujuk ke rumah sakit di Jeddah menjelang kepulangan ke Tanah Air. Dua di antaranya pasien pindahan dari rumah sakit di Mekkah dan Mina.
Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja (Daker) Bandara Jeddah-Madinah, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2019, dr Karmidjono Pontjo mengatakan, dua pasien sengaja dirujuk ke rumah sakit di Jeddah agar lebih dekat dengan bandara. Jika kondisinya membaik, maka bisa langsung diterbangkan pulang.
"Dirujuk ke rumah sakit di Jeddah mungkin untuk mendekatkan bila nanti ketika membaik lebih mudah diberangkatkan pulang," kata Karmidjono kepada tim Media Center Haji (MCH), Rabu (21/8/2019).
Menurut dia, selain karena sudah sakit lama, ada pula jamaah haji yang jatuh sakit ketika bersiap pulang ke Tanah Air. Penyebabnya karena kelelahan selama melakukan prosesi ibadah haji.
"Setelah melaksanakan prosesi puncak haji, jamaah sudah kelelahan. Lalu disusul dengan tawaf ifaddah, tawaf wada," katanya.
Dalam kondisi kelelahan, jamaah lalu menempuh perjalanan dari Mekkah ke Bandara King Abdul Aziz Jeddah yang juga menguras tenaga karena jaraknya sekitar dua jam perjalanan. Jamaah juga terkadang lupa meminum air sehingga terkena dehidrasi.
"Akhirnya mereka pun harus dirawat usai tiba di bandara," katanya.
Jika ada jamaah yang membutuhkan pertolongan medis, maka hal pertama yang dilakukan petugas adalah menyetabilkan kondisi jamaah. Ketika sudah membaik, jamaah langsung dikembalikan ke kloter agar bisa pulang ke Tanah Air. Namun jika tetap tidak stabil maka dirawat di klinik bandara.
"Namun apabila kondisi jamaah tak membaik saat menjalani perawatan di klinik bandara maka tahap selanjutnya dirujuk ke rumah sakit di Jeddah," katanya.
Sementara itu, berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama, jumlah jamaah haji Indonesia yang wafat hingga Rabu (21/8/2019) pukul 16.30 Waktu Arab Saudi (WAS) sebanyak 291 orang. Mereka dimakamkan di tiga kota Saudi, yakni Madinah, Mekkah, dan Jeddah.
Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja (Daker) Bandara Jeddah-Madinah, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2019, dr Karmidjono Pontjo mengatakan, dua pasien sengaja dirujuk ke rumah sakit di Jeddah agar lebih dekat dengan bandara. Jika kondisinya membaik, maka bisa langsung diterbangkan pulang.
"Dirujuk ke rumah sakit di Jeddah mungkin untuk mendekatkan bila nanti ketika membaik lebih mudah diberangkatkan pulang," kata Karmidjono kepada tim Media Center Haji (MCH), Rabu (21/8/2019).
Menurut dia, selain karena sudah sakit lama, ada pula jamaah haji yang jatuh sakit ketika bersiap pulang ke Tanah Air. Penyebabnya karena kelelahan selama melakukan prosesi ibadah haji.
"Setelah melaksanakan prosesi puncak haji, jamaah sudah kelelahan. Lalu disusul dengan tawaf ifaddah, tawaf wada," katanya.
Dalam kondisi kelelahan, jamaah lalu menempuh perjalanan dari Mekkah ke Bandara King Abdul Aziz Jeddah yang juga menguras tenaga karena jaraknya sekitar dua jam perjalanan. Jamaah juga terkadang lupa meminum air sehingga terkena dehidrasi.
"Akhirnya mereka pun harus dirawat usai tiba di bandara," katanya.
Jika ada jamaah yang membutuhkan pertolongan medis, maka hal pertama yang dilakukan petugas adalah menyetabilkan kondisi jamaah. Ketika sudah membaik, jamaah langsung dikembalikan ke kloter agar bisa pulang ke Tanah Air. Namun jika tetap tidak stabil maka dirawat di klinik bandara.
"Namun apabila kondisi jamaah tak membaik saat menjalani perawatan di klinik bandara maka tahap selanjutnya dirujuk ke rumah sakit di Jeddah," katanya.
Sementara itu, berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama, jumlah jamaah haji Indonesia yang wafat hingga Rabu (21/8/2019) pukul 16.30 Waktu Arab Saudi (WAS) sebanyak 291 orang. Mereka dimakamkan di tiga kota Saudi, yakni Madinah, Mekkah, dan Jeddah.
(dam)