Soal Polemik Video UAS, MUI Berharap Tak Masuk Ranah Hukum
A
A
A
JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) berharap polemik video ceramah Ustaz Abdul Somad yang dianggap menista agama oleh sejumlah pihak tidak perlu dibawa ke ranah hukum.
Hal itu dinilai MUI demi menjaga persatuan dan kerukunan umat beragama, berbangsa, dan bernegara. Terlebih ustaz yang biasa disapa UAS ini sudah memberikan klarifikasi mengenai isi ceramahnya.
"Kami memanggil (UAS-red) di sini supaya (kondisi-red) reda. Jangan masuk ke ranah hukum. Ini masuk ke wilayah yang sifatnya kultural yang sifatnya antarsesama tokoh agama," ujar Ketua MUI Bidang Informasi dan Komunikasi, Masduki Baidlowi di kantor MUI, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (21/8/2019).
Masduki khawatir apabila polemik tersebut berlanjut akan menimbulkan konflik antar agama. Apalagi di media sosial juga banyak bertebaran video berkonten menjelek-jelekkan ajaran agama Islam.
"Ternyata sudah ada video-video viral yang lain, umat Islam merasa tersinggung oleh video yang viral itu. Jadi ini tidak akan selesai, nanti masuk lagi ke wilayah hukum," ujarnya.
Menyikapi hal ini, Masduki meminta seluruh masyarakat untuk tidak membesar-besarkan polemik tersebut, apalagi berdebat di muka umum mengenai video tersebut.
"Ketika selesai pilpres yang hangat itu kita sedang ingin menjahit dan ingin mendinginkan suasana. Jangan kemudian melebar lagi. Itulah tujuan kami dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan bangsa," tuturnya.
Hal itu dinilai MUI demi menjaga persatuan dan kerukunan umat beragama, berbangsa, dan bernegara. Terlebih ustaz yang biasa disapa UAS ini sudah memberikan klarifikasi mengenai isi ceramahnya.
"Kami memanggil (UAS-red) di sini supaya (kondisi-red) reda. Jangan masuk ke ranah hukum. Ini masuk ke wilayah yang sifatnya kultural yang sifatnya antarsesama tokoh agama," ujar Ketua MUI Bidang Informasi dan Komunikasi, Masduki Baidlowi di kantor MUI, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (21/8/2019).
Masduki khawatir apabila polemik tersebut berlanjut akan menimbulkan konflik antar agama. Apalagi di media sosial juga banyak bertebaran video berkonten menjelek-jelekkan ajaran agama Islam.
"Ternyata sudah ada video-video viral yang lain, umat Islam merasa tersinggung oleh video yang viral itu. Jadi ini tidak akan selesai, nanti masuk lagi ke wilayah hukum," ujarnya.
Menyikapi hal ini, Masduki meminta seluruh masyarakat untuk tidak membesar-besarkan polemik tersebut, apalagi berdebat di muka umum mengenai video tersebut.
"Ketika selesai pilpres yang hangat itu kita sedang ingin menjahit dan ingin mendinginkan suasana. Jangan kemudian melebar lagi. Itulah tujuan kami dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan bangsa," tuturnya.
(dam)