Jelang Muktamar PKB, Munas Ulama Nusantara Rumuskan Piagam Bali
A
A
A
JAKARTA - Menjelang pelaksanaan Muktamar V di Nusa Dua, Bali, pada 20-21 mendatang, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengumpulkan 1.000 kiai dari berbagai pelosok negeri dalam forum Munas Alim Ulama se-Indonesia.
Acara yang dilaksanakan pada 20 Agustus 2019, Pukul 14.00-16.30 WITA, akan dihadiri Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siradj, Prof. Nadirsyah Hosen hingga Gus Miftah.
Koordinator Munas Alim Ulama Saifullah Maksum mengatakan, Munas tersebut merupakan salah satu rangkaian Muktamar. "Munas Alim Ulama se- Indonesia adalah membahas masalah-masalah kebangsaan, baik politik demokrasi, budaya serta keagamaan." ujar Saifullah di Jakarta, Kamis (15/8/2019).
Saifullah menambahkan, dalam forum tersebut para kiai juga akan melakukan diskusi terkait dengan revitalisasi model dakwah Wali Songo di era sekarang.
"Para kiai juga akan membuat rekomendasi kepada pemerintah untuk terus memperkuat basis Islam yang moderat dan seruan keagamaan alim ulama yang akan disebut dengan Watsiqah (Piagam) Bali," urainya.
Diharapkan, lewat forum tersebut akan muncul rekomendasi yang dapat menciptakan terwujudnya kehidupan bermasyarakat yang damai tanpa ada permasalahan terkait terorisme, radikalisme, dan intoleransi yang belakangan menjadi isu serius yang dihadapi bangsa ini.
Tidak hanya itu, para ulama yang hadir dalam forum tersebut juga akan menggelar tasyakuran atas pelaksanaan Pemilu 2019, khususnya dengan terpilihnya Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin sebagai pasangan presiden dan wakil presiden Periode 2019-2024.
Apalagi, Kiai Ma'ruf yang saat ini menjadi Mustasyar PBNU, sebelumnya merupakan Rais Aam atau pimpinan tertinggi PBNU. Sekitar 1000 ulama dan kiai pimpinan pondok pesantren sudah siap menghadiri Mukhtamar yang di gelar di Nusa Dua, Badung, Bali, pada 20-22 Agustus 2019.
Diantara para ulama itu, ada sosok cendikiawan Dr. H.Nadirsyah Hosen, LL.M., M.A. (Hons), Ph.D atau akrab disapa Gus Nadir. Termasuk da'i kondang pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Yogyakarta Miftah Maulana Habiburrahman atau lebih dikenal dengan Gus Miftah, yang selalu menebarkan ajaran Islam rahmatan lil alamin.
"Gus Nadir dan Gus Miftah sudah siap hadir bersama ulama dan kiai-kiai pengasuh pondok pesantren se-Indonesia," ujar Wasekjen DPP PKB Ahmad Iman, Kamis (15/8/2019).
Ahmad Iman mengakui, Muktamar PKB ini bukan sekedar agenda biasa yang rutin dilakuka lima tahun sekali, namun menjadi kesempatan silaturrahmi para ulama. Membahas agenda-agenda kebangsaan dan keagamaan.
"Biar bagaimana pun, PKB kan lahir dari rahim NU. Wajar kalau setiap agenda PKB dimeriahkan oleh ulama, dan yang dibahas masalah-masalah kebangsaan dan keumatan," jelas Ahmad Iman.
Acara yang dilaksanakan pada 20 Agustus 2019, Pukul 14.00-16.30 WITA, akan dihadiri Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Siradj, Prof. Nadirsyah Hosen hingga Gus Miftah.
Koordinator Munas Alim Ulama Saifullah Maksum mengatakan, Munas tersebut merupakan salah satu rangkaian Muktamar. "Munas Alim Ulama se- Indonesia adalah membahas masalah-masalah kebangsaan, baik politik demokrasi, budaya serta keagamaan." ujar Saifullah di Jakarta, Kamis (15/8/2019).
Saifullah menambahkan, dalam forum tersebut para kiai juga akan melakukan diskusi terkait dengan revitalisasi model dakwah Wali Songo di era sekarang.
"Para kiai juga akan membuat rekomendasi kepada pemerintah untuk terus memperkuat basis Islam yang moderat dan seruan keagamaan alim ulama yang akan disebut dengan Watsiqah (Piagam) Bali," urainya.
Diharapkan, lewat forum tersebut akan muncul rekomendasi yang dapat menciptakan terwujudnya kehidupan bermasyarakat yang damai tanpa ada permasalahan terkait terorisme, radikalisme, dan intoleransi yang belakangan menjadi isu serius yang dihadapi bangsa ini.
Tidak hanya itu, para ulama yang hadir dalam forum tersebut juga akan menggelar tasyakuran atas pelaksanaan Pemilu 2019, khususnya dengan terpilihnya Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin sebagai pasangan presiden dan wakil presiden Periode 2019-2024.
Apalagi, Kiai Ma'ruf yang saat ini menjadi Mustasyar PBNU, sebelumnya merupakan Rais Aam atau pimpinan tertinggi PBNU. Sekitar 1000 ulama dan kiai pimpinan pondok pesantren sudah siap menghadiri Mukhtamar yang di gelar di Nusa Dua, Badung, Bali, pada 20-22 Agustus 2019.
Diantara para ulama itu, ada sosok cendikiawan Dr. H.Nadirsyah Hosen, LL.M., M.A. (Hons), Ph.D atau akrab disapa Gus Nadir. Termasuk da'i kondang pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Yogyakarta Miftah Maulana Habiburrahman atau lebih dikenal dengan Gus Miftah, yang selalu menebarkan ajaran Islam rahmatan lil alamin.
"Gus Nadir dan Gus Miftah sudah siap hadir bersama ulama dan kiai-kiai pengasuh pondok pesantren se-Indonesia," ujar Wasekjen DPP PKB Ahmad Iman, Kamis (15/8/2019).
Ahmad Iman mengakui, Muktamar PKB ini bukan sekedar agenda biasa yang rutin dilakuka lima tahun sekali, namun menjadi kesempatan silaturrahmi para ulama. Membahas agenda-agenda kebangsaan dan keagamaan.
"Biar bagaimana pun, PKB kan lahir dari rahim NU. Wajar kalau setiap agenda PKB dimeriahkan oleh ulama, dan yang dibahas masalah-masalah kebangsaan dan keumatan," jelas Ahmad Iman.
(pur)